Accindentally (3)

506 33 1
                                    

"Aku merasa kasihan dengan Seulgi." bisik Nyonya Minah.

"Aku pun sama... Dia (tuan hyunsang) kurasa terlalu keras."

"Aku sangat ingin melindungimu." batin Taeyong

"Kamu membuat appa malu! Apa yang hal paling memalukan lagi hah?! Apakah hamil!?" bentak Tuan Hyunsang.

"Appa!" Wonwoo merasa ayahnya keterlaluan.

"IYA!!! aku hamil Appa!" Seulgi berdiri dari duduknya dan mengatakan hal yang akan menyakitkan ayahnya dengan menangis.

PLAK

Ayah Seulgi langsung menampar anak perempuannya.

Semua orang terkejut dengan apa yang Seulgi katakan.

Terutama Taeyong. Dia menjadi orang yang paling terkejut dan sakit melihat kondisi Seulgi.

"Ini salahku. Ini perbuatanku." gumam Taeyong.

"Apa maksudmu?" tanya Taemin lirih dengan melihat kearah Taeyong yang seperti ketakutan.

"Hyung maafkan aku?" ucap Taeyong yang mengepalkan tangannya.

Taeyong berusaha ingin melindungi Seulgi namun mamanya sudah terlebih dahulu merangkul Seulgi.

"Apa kamu bilang?!"' bentak Tuan Hyunsang. "Noona benarkah?" ucap Wonwoo dengan nada sedih.

Nyonya Minah merangkul dan membiarkan Seulgi menangis di bahunya.

"Katakan padaku!"

Seulgi melepaskan rangkulan Nyonya Minah dan berlutut di kaki ayahnya.

"Maafkan aku..." Seulgi benar-benar menangis dan sangat merasa bersalah.

"Siapa yang melakukannya..." ucap Tuan Hyunsang dengan nada kecewa meraih pundak Seulgi dan Seulgi yang melihat ayahnya juga meneteskan air mata merasa kecewa pada diri sendiri.

Seulgi sekilas melirik Taeyong yang sudah berjalan kearah mereka.

"Jangan..jangan.." batin Seulgi yang tidak ingin Taeyong terlibat dalam semuanya.

Taeyong berdiri di samping Tuan Hyunsang sambil melihat Seulgi yang hanya menggelengkan wajahnya dengan tujuan untuk tidak melakukan itu. Ya, tidak memberitahu yang sebenarnya.

"Maafkan saya, tapi ini semua perbuatan saya." ucap Taeyong dengan tegas dan ikut berlutut dihadapan Appa Seulgi.

"Taeyong-ah?" terkejutnya Nyonya Minah melihat anaknya seperti itu.

"Apa maksudmu?" ucap Tuan Hyunsang tanpa pergerakkan namun tangannya telah mengepal.

"Saya dan anak Tuan telah berpacaran lebih dari satu tahun." masih dengan menundukan kepala.

Tanpa ragu Tuan Hyunsang berdiri dan memukul Taeyong.

Bruk...

"Brengsek!"

"Appa hentikan." Seulgi menahan ayahnya untuk tidak memukul kekasihnya lagi.

"Dia tidak salah, dia juga baru mengetahuinya appa." ucap Seulgi dengan terisak-isak

"Apa yang kamu lakukan Taeyong-ah!"Nyonya Minah menghampiri Taeyong dan menatapnya penuh kecewa.

"Appa kecewa denganmu Taeyong-ah." Tuan Chanseong mendekati anak keduanya.

Karena penuh tekanan seketika Seulgi merasakan perutnya yang sangat sakit teramat sakit.

"ahhhhh Perutku....sa..sakitt." Seulgi memegang perutnya wajahnya menjadi sangat pucat.

ONE SHOT: SEULYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang