My Fault

812 68 1
                                    

"Aku... aku seharusnya tidak disini." ucap Seulgi pada Taeyong dengan air mata yang mengalir di wajah cantiknya.

"Apa maksudmu?" Taeyong menarik tangan Seulgi yang akan meninggalkan.

"Kumohon! lepas dan biarkan aku pergi! Aku mohon." Seulgi berteriak kearah Taeyong.

Entah mengapa bibir Seulgi terasa berat harus menyuruh orang yang ia sayangi pergi.

Terus kenapa Seulgi melakukan ini? Bukankah Taeyong adalah orang yang ia sayangi?

Taeyong yang melihat Seulgi terlihat sangat frustasi merasa bingung apa yang sebenarnya terjadi.

Seulgi hanya diam seribu bahasa.

Kejadian 5 tahun itu muncul dipikirannya.

Saat itulah Seulgi terjatuh, benar-benar menumpahkan beban yang dia rasakan selama ini.

4 tahun yang lalu tepatnya 5 Mei 2014

"Wendy eonni, aku sedang dijalan nanti kutelfon lagi." Seulgi berjalan dengan buru-buru mengejar lampu hijau.

"Cepatlah! Aku membutuhkan berkas itu. Aku tunggu."

Kini lampu lalu lintas berbunyi cepat tanda waktu menyebrang akan habis.

Seulgi meningkatkan kecepatan berlarinya.

Tidak sadar bahwa dia dalam bahaya, ada mobil yang melaju dengan cepat dari arah berlawanan menerobos lampu merah.

Saat Seulgi menoleh, mobil itu mendekatinya dengan cepat.

Dia menutup matanya dan berteriak karena dia yakin tidak ada waktu untuk berlari.

"Aku akan berakhir disini." ucap dalam hatinya

Tapi, ada sesuatu yang Seulgi rasakan.

Ada yang mendorongnya dari belakang.

*bruk* langsung dalam seper sekian detik kecelakaan itu terjadi.

Seulgi yang terdorong jauh membentur pembatas jalan

Dia membuka matanya dengan perlahan dan merasakan sakit disekujur tubuhnya.

Dia melihat dengan samar-samar bahwa banyak orang yang mengelilinginya.

Lalu mencoba menengok kearah kanannya tidak jauh dari Seulgi, ada seorang pria tergeletak dan mengeluarkan darah.

🏥🏥🏥

"Aku dimana?" ucap Seulgi dengan lirih.

"Seulgi-ah kamu sudah bangun, syukurlah! Aku sangat khawatir denganmu." ucap Wendy dan memeluk sahabatnya itu.

"Wendy eonni, apa yang terjadi denganku? Aku hanya ingat kalau aku akan ditabrak mobil, itu yang terakhir aku ingat." tanya Seulgi.

Wendy menceritakan semua yang terjadi kepada Seulgi.

Termasuk ada laki-laki yang menolongnya, sehingga Seulgi hanya mengalami cidera ringan.

"Lalu dimana laki-laki itu?" tanya Seulgi

Dia merasa beruntung dan perlu berterimakasih ada semuanya.

"Seulgi-ah yang menolongmu tidak selamat." ucap Wendy tertunduk dengan ekspresi sedihnya.

Seulgi tidak percaya. Dia merasa bersalah, seharusnya dia yang tidak selamat bukannya laki-laki itu.

Seulgi meminta tolong untuk diantarkan kepada keluarganya.

Dari kejauhan, Seulgi melihat ada seorang laki-laki yang sangat emosional dan memukul dinding didepan pintu kamar laki-laki yang menolongnya.

Wendy yang sebelumnya sudah mendatangi keluarga korban, tahu siapa yang Seulgi lihat sekarang itu.

ONE SHOT: SEULYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang