Accidentally (2)

411 37 2
                                    

Keesokan malamnya Seulgi dalam perjalanan menuju apartemen Taeyong, apartemen dia adalah salah satu dari 5 apartemen termewah dan paling luxury se-seoul.

Seulgi memasuki lift dan berkaca untuk sedikit merapikan rambutnya dan bajunya lalu menambahkan liptint.

"Aku sudah sering bertemu dengannya, tapi lihatlah malam ini aku terlihat gugup dan centil." ucap Seulgi dengan nada yang gelisah.

Walaupun Seulgi dan Taeyong sering bertemu sebelumnya tapi malam ini berbeda karena Taeyong mengajak Seulgi ke apartemennya.

. . .

Ting..ting..ting

Tanpa menunggu lama, seorang pria yang Seulgi harapkan membuka pintu itu dengan tubuh yang tidak memakai baju hanya celana panjangnya.

"Kurasa kamu perlu memakai bajumu!" protes Seulgi dengan menutup matanya dengan kedua tangannya.

"Masuk dulu, aku baru saja selesai mandi."

"Ya pakai bajumu dulu!" pinta Seulgi.

"Sudah masuk dulu." merasa kesal, Taeyong langsung menarik tangan Seulgi dan masuk ke apartemennya.

"Wah apartemen yang bagus." Seulgi terpesona dengan desain apartement Taeyong.

"Terimakasih." ucap Taeyong

"Ini wine untukmu." Taeyong memberikan segelas white wine kepada Seulgi.

Seulgi melihat wine pemberian Taeyong.

Seulgi meletakkan tasnya di atas meja dan melihat-lihat sekitar ruang tamu.

"Ini keluargamu?" tanya Seulgi.

Taeyong menghampiri Seulgi dan mengambil foto yang Seulgi maksud.

"Ya mereka keluargaku, moment ini mungkin saat aku berumur 10 tahun."

"Sepertinya kamu bukan dari keluarga biasa. Lihat." Seulgi menunjuk kartu yang terjatuh di lantai.

Black Card

"Kemarilah." Taeyong menyuruh Seulgi untuk duduk di sofa yang langsung menghadap jendela.

"Aku akan memberimu sesuatu."

Tiba-tiba Taeyong membuka tirai jendela itu dan tepat didepan Seulgi adalah pemandangan Seoul yang begitu indah.

Taeyong berhasil membuat Seulgi terpesona dengan pemandangan yang sangat cantik.

"Indah bukan?" Taeyong duduk tidak jauh dari Seulgi.

"Bila kamu merasa bosan dengan club, kamu bisa datang kesini." usul Taeyong. "Pintu itu terbuka untukmu." jari Taeyong menunjuk pintu dibelakang Seulgi.

Seulgi menoleh dan menatap Taeyong karena ucapannya yang membuat Seulgi merasa spesial.

Taeyong membalas tatapan Seulgi dengan wajah yang serius.

Seulgi melepas pandangannya dan menatap lurus kedepan, dia merasa gugup dengan tatapan Taeyong.

"Kenapa membuang muka." Taeyong menarik pelan dagu Seulgi sehingga mereka bertatap-tatapan kembali dan kini jarak mereka sangat dekat.

Seulgi merasa bingung harus berkata apa.

Karena merasa jarak mereka terlalu dekat, Seulgi berdiri dan pergi kearah dapur namun Taeyong meraih tangan Seulgi hingga Taeyong yang berdiri juga langsung dapat mencium bibir Seulgi.

Cukup lama bibir mereka bersentuhan. Seulgi membuka matanya lebar seakan terkejut dengan apa yang Taeyong lakukan.

Taeyong melepaskan bibirnya dan membisikkan sesuatu di telinga Seulgi.

ONE SHOT: SEULYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang