3. Ngikut?

1.8K 319 223
                                    

"Berhenti ngikutin gue  [Y/n]." kata Chuuya.

"Gue nggak  akan berhenti sebelum lu nebus motor gue." kata [Y/n].

"Yang salah itu lu." kata Chuuya.

[Y/n] menghelah nafasnya.

"DAZAI SINI LU." panggil [Y/n] saat melihat Dazai dari kejauhan.

"Ada apa [Y/n]-chan? Kau ingin bunuh diri denganku?" tanya Dazai.

"Sudah jelas tidak. Jadi Dazai Osamu siapa yang salah?" tanya [Y/n].

"Tentu saja Chuuya. Bahkan Chuuya lahir ke dunia ini saja sudah salah." kata Dazai.

"Apa yang kau katakan perban berjalan?! Sudah tentu gadis ini yang salah."

"Lu yang salah bego, anak kecil belum boleh naik motor." kata [Y/n] sembari memandang rendah Chuuya.

Bruk.

Tiba-tiba Chuuya melakukan kabedon ke [Y/n].

"Walau tinggi kita sama, aku ini pria [Y/n]."  kata Chuuya sembari mentap lekat [Y/n].

[Y/n] mendorong badan Chuuya.

"POKOKNYA GUE NGGAK MAU TAU! KARNA LU SEKARANG GUE HARUS NAIK ANGKOT MULU. ENTAR KALO ADA COWO MESUM GIMANA?"

"Bukan masalah gue itu mah."

"Dasar Pendek." setelah itu [Y/n] beringsut menjauh. Mungkin [Y/n] lelah adu bacot dengan Chuuya.

"Chuuya, apa ini punyamu?" tanya Dazai sembari menyodorkan dompet bewarna Pink.

"HAH? NGAJAK GELUD LU? INI DOMPET CEWE." kata Chuuya ngegass.

" [Full Name]"  Dazai membaca kartu pelajar yang menjadi satu-satunya petunjuk.

"Jadi ini punya [Y/n]-chan. Chuuya kembaliin sana."  Pintah Dazai.

"Baiklah ak-- HAH KENAPA MAIN NYURUH-NYURUH GUE? KEMBALIIN SENDIRI." kata Chuuya.

"Aa tidak bisa aku ada janji dengan Filly-chan."

"Bye Chuuya semoga beruntung." kata Dazai sebelum menghilang di tikungan koridor.

"Buat apa gue kembaliin? Mending gue umpetin aja biar panik dia." kata Chuuya.

Tiba-tiba perkataan [Y/n] terngiang di kepalanya.

"POKOKNYA GUE NGGAK MAU TAU! KARNA LU SEKARANG GUE HARUS NAIK ANGKOT MULU. ENTAR KALO ADA COWO MESUM GIMANA?"

"Berarti kalau [Y/n] kehilangan dompetnya dia nggak bisa pulang." gumam Chuuya.

"Baiklah, nggak ada salahnya gue berbuat kebaikan." gumamnya.

.----.

"Suer, dompet gue ilang." kata [Y/n].

Saat ini [Y/n] sedang di hadang oleh 3 orang preman.

Kalau hanya ada satu mungkin [Y/n] bisa melarikan diri atau memberi sedikit pukulan, tapi saat ini ada 3 orang yang menghadangnya.

"Jangan bohong dek, om tau kamu bawa tapi nggak mau kasih om." kata Om preman yang menghadang [Y/n].

"Kalau dia nggak bawa uang kita bisa minta tebusan ke ortunya." kata preman yang lain.

"Atau nggak kita main sama dia aja." kata preman ketiga.

"Ide bagus, sini dek main sama om."

[Y/n] sekarang benar-benar ketakutan, dia menyesal karna menolak perintah orang tuanya untuk mengikuti eskul beladiri.

Inilah akibat durhaka wankawan.

"Misi om mainnya lain kali aja, saya sudah lapar nih." kata [Y/n].

"Kamu takut sama kita ya, om nggak akan main kasar kok." kata om 2.

"Maaf om lain kali aja mainnya, kucing saya udah nunggu di rumah." kata [Y/n], kini pelipisnya sudah mengeluarkan keringat dingin.

Bruk
Tiba-tiba om 3 membenturkan punggung [Y/n] ke tembok.

Mata [Y/n] berkaca-kaca, dia ketakutan, teriak juga percuma.

Siapa yang tidak ketakutan saat dirinya di palang preman?

Dan mungkin saja preman-preman ini akan berbuat sesuatu yang buruk ke [Y/n].

trak
Dan benar saja preman tersebut melepas paksa cardigan [Y/n] hingga robek.

"Chuuya." entah kenapa hanya nama Chuuya yang terlintas di kepala [Y/n].

Kini air mata [Y/n] mengalir.
Akan kah dia berakhir mengenaskan seperti ini?

"Nggak usah nangis dek, om nggak main kasar kok." bukannya tangis [Y/n] mereda malah semakin menjadi.

Plaak
Om 2 menampar [Y/n].

"Nggak usah nangis, anak jaman sekarang kalo ginian dah biasa kan?"

Kalau dirinya berakhir disini, [Y/n] akan melakukan bunuh diri ganda dengan Dazai.

"CHUUYAAAAAAA." Teriak [Y/n].





Tbc.

Hadow

TsuRempet ◇ Nakahara Chuuya [au]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang