Part 9

472 10 0
                                    

7 tahun berlalu tidak terasa Reval dan Salsa telah berpisah selama itu. waktu memang begitu cepat berlalu. sekarang Salsa sudah mulai menitih karirnya di bidang bisnis, dia sengaja membuka sebuah butik yang sudah cukup terkenal. usaha yang dimulainya sejak masuk di bangku kuliah itu sudah memiliki cabang di berbagai daerah.

"Salsa" seseorang berteriak memanggil Salsa yang sejak tadi tidak keluar dari kamarnya. entahlah apa yang dilakukan gadis manis itu didalam kamarnya.

"Salsa cepet keluar nanti kita kesiangan ini" tanpa mau menyerah orang itu yang tak lain adalah kakak angkat Salsa sejak 5 tahun yang lalu terus memanggilnya.

"Apa sich kak teriak-teriak, Salsa belum budek lagi" saut gadis itu yang telah berdiri tepat dihadapan Reza.

"Habisnya loe lama banget sich, nanti kaka kesiangan nie kekantornya"

"Iya iya maaf, yaudah yuk berangkat"

mereka pun berlalu meninggalkan rumah mereka untuk menjalani rutinitas mereka setiap hari. Reza yang bekerja cabang perusahaan papanya yang di bandung Pras Advertising itu selalu menyempatkan mengantat adik yang sangat disayanginya itu kebutik. sebenarnya tidak perlu serepot ini tapi Reza hanya mau memastikan bahwa adiknya bisa sampai dengan selamat. kesalahan yang dia perbuat dulu mengajarkan dia untuk bisa lebih menjaga adiknya yang mungkin masih polos. tidak berapa lama mereka telah sampai didepan butik milik Salsa "Rea Fashion".

"Makasih yah kak udah nganterin Salsa"  Salsa mencium pipi kakanya dan turun dari mobil. kebiasaan baru Salsa yang tidak lupa mencium pipi sang kakak ketika pamit.

Salsa memandangi butiknya yang sudah dia rintis dari 4 tahun yang lalu. awalnya hanya iseng dari hobi mengambarnya. tapi ternyata semua menghasilkan karya yang memuaskan. "Sampai kapan aku terus mikirin kamu Val? bahkan ini sudah 7 tahun yang lalu. nama butik pun aku memakai singkatan nama kita Reval dan Thea. aku kangen sama kamu" ucap Salsa di depan butik itu.

siapa nama butik yang sederhana itu mengandung arti yang dalam bagi Salsa. mungkin hanya ini yang bisa membuat Salsa ngebuktiin pada Reval kalau dia bukan perempuan lemah dan dia bisa sukses dengan usahanya sendiri.

********

Reval sibuk berkutat dengan komputernya. sejak dia diberikan jabatan oleh papanya Reval tidak pernah sekalipun tidak menyibukkan dirinya di kantor. karena hanya dengan cara inilah dia bisa sedikit melupakan masalah Salsa.

"Reval loe ngga mau makan siang dulu" sekertaris Reval yang juga merupakan sahabat Reval semenjak Salsa pergi tidak pernah lupa mengingatkannya untuk makan siang.

"Gue ngga laper Ra, lagipula pekerjaan gue masih banyak" jawab Reval tanpa mengalihkan pandangannya dari laptopnya.

"Loe masih mikirin Salsa?" tanya Dira yang merupakan sahabat Salsa. entah apa yang membuat Dara bisa dekat dengan Reval. yang jelas semenjak Salsa memutuskan pergi waktu itu Dira mulai dekat dengan Reval.

"Gue ngga pernah bisa lupain dia, apalagi ketika gue tau siapa Salsa sebenernya, gue nyesel udah nyakitin orang yang gue cintai semenjak kecil" Reval menatap langit- langit ruangannya dengan pandangan kosong. semenjak 5 tahun yang lalu dia tau kalau Salsa adalah Thea, orang yang selama ini dia cari.

Flasback

Kepergian Salsa tidak pernah membuat Reval putus asa untuk tetap mencarinya. dengan bantuan orang-orang kepercayaan papanya dia mulai mencari keberadaan Salsa juga Thea. selama 2 tahun dia terus mencari tau tentang mereka namun tidak ada hasil, hingga salah satu orang kepercayaan papanya memberikan informasi bahwa Thea berada di panti asuhan kasih bunda dimana dulu menjadi tempat tinggal Salsa.

tanpa berpikir panjang Reval langsung menuju panti asuhan tersebut untuk membuktikan kebenaran informasi yang diberikan orang kepercayaan papanya.

sampai di panti asuhan itu Reval langsung menemui ibu panti yang dulu sering dia temui ketika mendekati Salsa.

"Maaf bu saya kesini mau menanyakan sesuatu" ucap Reval

" Mau tanya apa nak Reval?" ibu panti menjawab dengan halus

"Saya ingin menanyakan, apa ibu pernah menemukan anak kecil sekitar 7 tahun yang lalu? dia sudah tidak punya orang tua karena orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan" Reval mencoba menjelaskan sejelas mungkin walaupun dia bingung harus bicara apa.

"Maksud nak Reval gimana yah? sayas
sering mememukan anak yang tidak punya orang tua" ibu panti itu bertanya dengan ekspresi bingung.

"Ah iya saya punya fotonya, ini foto dia ketika berumur 9 tahun" Reval menunjukkan foto anak kecil yang sangat manis. foto itu didapatkan oleh orang kepercayaan papanya.
"Ini kan Salsa, nak Reval dapat dari mana foto ini?" tanya ibu panti bingung. karena yang dia tau Salsa tidak punya keluarga.

"Maksud ibu apa? ibu tau gadis ini?"

"Dia Salsa nak Reval, dia anak yang ibu temuin di jalan, waktu itu wajahnya sangat pucat dan seperti tidak terawat. dia meringkuk di emperan toko. karena tidak tega jadi ibu menemuinya dan mengajaknya tinggal disini. waktu ibu tanya namanya dia bilang namanya Salsa"

"Jadi maksud ibu gadis ini Salsa? Thea Salsabila?"

"Iyah nak Reval, dia Thea Salsabila, tapi dia maunya dipanggil Salsa"

seketika hati Reval hancur mengetahui itu bahkan gadis yang disakitinya adalah orang yang sangat berarti. gadis yang dicintainya sejak kecil. penyesalannya semakin besar dan harapannya untuk bertemu gadis itu hilang. dia bener-bener seperti raga tanpa jiwa. selama 1tahun terakhir dia memjalani hari-harinya seperti patung tidak pernah tersenyum dan selalu menatap dengan pandangan kosong, hingga Dira datang dan menyadarkannya bahwa waktu masih panjang. masih banyak waktu yang dia punya untuk mendapatkan gadis kecilnya kembali.

Flasback off

"Gue tau Val, tapi loe tetep harus ngejalani hidup loe, masa depan loe masih panjang jangan menatap masa lalu yang ngga akan pernah bisa diulang. gue yakin loe pasti bisa dapetin gadis yang lebih baik dari Salsa, loe harus bisa move on, mungkin aja Salsa udah punya pengganti loe" Dira berusaha menyadarkan Reval kenyataan apa yang mungkin terjadi. dia ngga mau ngeliat Reval terus terpaku pada masa lalunya dengan Salsa.

"Tau apa loe tentang perasaaan gue? loe cuma orang baru yang masuk kehidupan gue. loe harus inget sampai kapanpun cinta gue cuma buat Salsa, walaupun Salsa sudah punya pengganti gue sekalipun, gue ngga akan pernah berpaling dari dia. gue cinta dia sampai gue mati" Reval menekankan setiap kalimat yang keluar dari mulutnya. baginya Salsa tetap cintanya.

"Tapi Val loe itu harus....."

"Loe keluar dari ruangan gue, gue ngga mau ngeliat orang yang sok tau tentang perasaan gue" Reval menatap Dira dingin. dia paling ngga suka melihat orang yang mencampuri urusannya apalagi itu tentang Salsa, gadis kecil yang teramat dicintainya.

Dira menatap Reval dengan pandangan terluka, siapa sangka orang yang dekat dengannya selama beberapa tahun ini mampu mencuri hatinya. tanpa kata Dira meninggalkan Reval dengan air mata yang mulai mengalir membasahi pipinya.

My New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang