Part 13

708 8 8
                                    

Pernikahan bukanlah akhir dari perjalanan hidup Salsa melainkan awal dari perjalanan hidup Salsa. Banyak duri yang akan menghiasi perjalanan cinta Salsa dan Reval yang mungkin akan menguatkan cinta mereka atau bahkan menghancurkan cinta mereka.

Sudah 2 tahun berlalu sejak penyatuan cinta mereka. Salsa dan Reval dikaruniai seorang anak perempuan yang diberi nama Bunga Alkarina Erlangga. Kehidupan mereka terasa lengkap dengan hadirnya Bunga yang baru berumur 1 tahun itu.

"Papa bangun yuk udah pagi nie, katanya ada metting dikantor" seperti biasa Salsa membangunkan Reval. Sudah menjadi rutinitas bagi Salsa karena semenjak mereka menikah Reval selalu malas kekantor dan lebih nyaman bergelung ditempat tidur.

"Bentar ma, masih ngantuk nie" jawab Reval dengan mata tertutup.

"Ayo dong, masa kalah sama Bunga sich, Bunga aja udah cantik loh" dengan sabarnya Salsa berusaha membangunkan Reval yang bahkan tidak mau membuka matanya sedikitpun

"5 menit" Reval berusaha bernegosiasi dengan Salsa yang membuat Salsa semakin kesal. Kalau tidak ingat Reval suaminya sudah dia bejek-bejek biar jadi perkedel sekalian

"Oke kalau ngga mau bangun ngga papa, tapi aku bakalan marah sama kamu dan kamu tau kan kalau aku lagi marah itu kayak gimana" terpaksa Salsa pakai cara terakhir. Karena dengan ancaman seperti ini Reval pasti langsung bangun. Mungkin karena Reval takut Salsa marah. Jika Salsa marah padanya dia akan mendiamkan Reval seharian bahkan dia tidak mau tidur dengan Reval dan itu membuat Reval begitu frustasi.

"Iyah sayang aku bangun nie" reflek Reval langsung membuka matanya dengan mulut yang cemberut. Salsa hanya bisa menahan tawanya melihat ekspresi Reval yang seperti anak kecil

"Yaudah mandi sana, aku mau lihat Bunga dulu, awas kalau tidur lagi aku bakalan marah sama kamu" Salsa meninggalkan Reval yang masih kesal karena dibangunkan secara paksa.

Salsa tengah menyuapi Bunga. Sudah menjadi kebiasaan Bunga setiap pagi harus sarapan karena kalau tidak dia pasti akan rewel seharian.

"Pinternya anak mama, maem yang banyak yah biar cepet gede" Salsa mengajak bicara Bunga sambil terus menyuapi Bunga

"Ma ma ma ma ma" Bunga terus mengoceh sambil menguyah makanannya dan memainkan mainan yang ditangannya. Salsa hanya tersenyum melihat sikap anaknya yang membuatnya gemas. Karena Bunga selalu merespon setiap ucapan yang diucapkan Salsa dengan bahasa planet yang belum bisa dimengerti

"Aduh anak papa lagi maem yah, lucu banget sich anak papa" Reval yang baru keluar dari kamarnya dengan setelan kerjanya langsung menghampiri anaknya dan mencium pipi chubby putrinya

"Papapapapapapa" Bunga merespon ucapan papanya dengan ekspresi kesal yang malah terlihat lucu. Mungkin karena dia kesal acara makannya diganggu

"Makan dulu sayang"

"Ngga usah sayang aku buru-buru nie udah siang, nanti aku makan dikantor aja" Reval mengecup kening istrinya dan berlalu meninggalkan istrinya yang belum sempat mengucapkan kata-kata.

Salsa terdiam melihat kepergian suaminya itu. Entah kenapa akhir-akhir ini sikap Reval sedikit berubah. Dia tidak pernah lagi sarapan bersamanya dan bahkan Reval sering pulang malam dan melewatkan makan malam dengannya. Komunikasi mereka jadi sedikit kacau walaupun Salsa berusaha mengerti akan kesibukan suaminya.

"Kenapa Reval sedikit berubah? Apa aku punya salah sama dia? Atau ada hal lain yang terjadi padanya? Ngga Salsa, kamu ngga boleh berfikiran negatif tentangnya. Mungkin aja dia sibuk dengan urusan kantor" Salsa berusaha menghilangkan pikiran negatifnya tentang Reval dan beralih menatap putrinya yang sedang menatapnya dengan ekspresi polos yang menggemaskan.

My New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang