Prolog

245 53 54
                                    

Welcome in first part✨

↘️🔛↙️

Seorang laki-laki berwajah dingin tengah memandangi jendela yang terbuka di sebuah ruangan dengan bau yang khas. Tatapan matanya kosong, pikirannya kembali saat ia tak sengaja melihat seseorang yang menjadi penyebab ia hidup sudah berbahagia dengan orang asing yang tak ia kenali. Dipikirannya masih tersimpan, bagaimana senyuman manis itu hadir dibibir plum seseorang yang sudah lama tak ia lihat.

'Dia masih bisa ngejalanin hidup ini dengan bahagia, lah gue? Kebahagian gue sekarang udah hancur.' Tatapannya berubah tajam diikuti genggaman tangannya yang mengepal erat.

"Selesai... Kamu sudah boleh pulang sekarang, tapi lukanya harus tetap kamu obati dan pakai plaster biar gak infeksi." Ucap seorang perawat yang sedari tadi memang sedang mengobati luka yang ia dapat beberapa saat yang lalu.

Laki-laki bernama lengkap Alfariel Neandro itu tak menjawab, ia hanya melihat luka yang sudah diperban rapi oleh si perawat. Lalu, si perawat itu pergi setelah membereskan alat P3K dan antiseptik yang ia bawa.

Setelah si perawat pergi, Fariel tak langsung beranjak dari ranjang pesakitan. Ia masih tetap duduk disana dengan tatapan yang berubah sendu karena pikirannya kembali memutar kenangan dulu yang awalnya indah tetapi berubah menjadi pahit sekarang.

"Kenapa gue disini? Aw, ka-kaki gue... Kaki gue kok jadi gini? I-ini kenapa bisa gini? Hiks... Hiks..." Fariel dengan jelas mendengar suara itu karena di ruangan ini cukup hening. Sepertinya itu suara seorang perempuan yang baru sadar dari pingsannya.

Fariel mencoba mengabaikan tangisan perempuan itu, toh nanti juga perawat akan datang. Meski ia sedikit ragu apa orang diluar sana akan mendengar tangisannya itu karena suaranya tak terlalu keras.

"Apa gue bisa jalan?" Tak seberapa lama, suara sesuatu terjatuh membuat Fariel kaget.

"Arh.. Kaki gue lemes banget, hiks, hiks... Gimana gue berdiri ini?

Gbug..

Aduh.. hiks.. Susah." Suara benda terjatuh kembali Fariel dengar, niatnya untuk mengabaikan itu ia urungkan karena Fariel tak tega mendengar rintihan dan tangisan orang itu.

Srek..

Fariel membuka gorden putih yang menjadi batas antar ranjang, lalu ia melihat seorang perempuan yang terduduk dilantai sambil menangis.

"Sini." Tak berpikir panjang, Fariel langsung mengulurkan tangannya kearah perempuan yang sedang menunduk itu.

"Ehm?" Perempuan itu mendongak dengan mata dan pipi yang basah. Tapi, Fariel merasa ada yang aneh, wajah perempuan itu terlihat sangat familiar.

Si perempuan menerima uluran tangan Fariel ragu, lalu ia mencoba berdiri dengan bantuan Fariel.

"Aw.."

Tak berhasil.
Mungkin satu tangan tak kuat membuat perempuan itu berdiri. Karena Fariel tak mau lama menunggu, ia melepas genggaman tangannya ditangan si perempuan. Lalu, dengan mengabaikan luka ditangan kirinya, Fariel menggendong perempuan itu dan ia baringkan diranjang yang ada disampingnya.

"A-apa yang lo lakuin?" Tanya perempuan itu yang terlihat kaget, tapi tangisnya sudah berhenti sekarang.

"Ngebantu lo-lah." Ucap Fariel dengan nada yang terdengar sinis. Lalu ia hendak pergi dari ruangan itu sebelum suara si perempuan tadi terdengar.

"Tunggu! Lo mau kemana?" Tanyanya dengan suara yang serak habis menangis.

"Pulang." Jawab Fariel seadanya lalu ia keluar dari ruang rawat sementara itu.

Niatnya sebelum pulang, Fariel akan mencari perawat dulu agar memeriksa perempuan tadi, tapi niatnya ia urungkan karena setelah keluar dari ruangan tadi ia berpapasan dengan seorang perawat dan dua orang wanita yang juga terlihat familiar dimatanya.

Begitu Fariel mendengar nama perempuan yang tadi ia tolong dari salah satu wanita yang sedang berbicara, Fariel menjadi ingat semuanya. Dia mengenal perempuan tadi dan dua wanita itu yang merupakan keluarganya.

🔜🔜🔜

Ini teenfic!
Tiap part pasti bakal ada:
📖Bucin-bucinan
📖Drama-dramaan
📖Galau-galauan
📖Baper-baperan
📖Konflik bcz love:v
📖Konflik bcz family:)

Smg betah baca sampe akhir:')

Klo suka Vote! Biar cepet update:)

Okay.. Goodbye for this part🌜

160520.600+

NeptunearthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang