8 -Encounter-

53 19 21
                                    

If you wanna know, that's Naysa⬆️

☆☆☆

"Eungh.."

Lenguhan seorang gadis yang baru saja terbangun dari pingsannya membuat atensi si abang yang duduk diatas ranjang beralih kepadanya.

Irshan segera menaruh handphone yang tadi ia mainkan ke atas meja disampingnya. Lalu, tangannya beralih membawa segelas air putih yang memang sudah disiapkannya sedari tadi.

"Udah bangun? Ini minum dulu." Ucap Irshan membuat Naysa memandangnya bingung, tapi ia tetap meraih gelas yang diberikan kakaknya.

"Ada apa? Kok abang perhatian kek gini?" Tanya Naysa, setelah menghabiskan setengah air dalam gelas bening tadi. Lalu, Naysa mengembalikan gelas yang ia pegang pada Irshan.

"Lo gak inget? Apa lo amnesia lagi? Kepala lo sakit gak?" Irshan memandang adiknya khawatir seraya mengambil gelas yang disodorkan olehnya.

Pertanyaan Irshan membuat Naysa mengerutkan keningnya bingung. Tapi tak lama, ia membulatkan matanya disusul dengan mulutnya.

"Oh iya abang.. Naysa baru inget!" Teriak Naysa dengan menepuk-nepuk paha abangnya karena Irshan duduk disampingnya.

"Lo ing-"

"Abang tau gak, cowok yang gue panggil kak Al waktu kecil?" Pertanyaan hasil memotong ucapannya itu membuat Irshan bingung.

"Berarti lo belum inget dia ya?" Pertanyaan lagi-lagi terlontar dari mulut Irshan membuat Naysa kesal.

"Ya enggaklah bang, gue kan tadi nanya, gimana sih?" Kesalnya dengan memandang Irshan sinis.

"Iya-iya maap elah, sensi banget sih?" Irshan juga memandang Naysa kesal, bertanya seperti tadi juga pakai marah.

"Bodo ah, sekarang cepet bilang siapa kak Al itu?" Kali ini Naysa memandang harap kepada Irshan yang hanya dibalas tatapan serius darinya.

"Mau tau Sya?" Tanya Irshan membuat Naysa gugup karena tatapan seriusnya itu, tapi gugupnya juga karena ingin tau siapa orang yang tadi membuatnya pingsan.

"Iya! Cepet kasih tau!"

"Dia itu sebenernya-" Masih dengan tatapan dan nada seriusnya, Irshan semakin membuat Naysa gugup sekaligus penasaran.

"Sebenernya.."

"Sebenernya.."

"Sebenernya.."

Perasaan gugup yang dirasakan Naysa menguap diikuti tatapan Irshan yang berubah menjadi tatapan jahil.

"Sebener-"

Plak!

"Aw..."

"Bang! Niat gak sih ngasih taunya?!" Naysa berteriak setelah memukul lengan Irshan keras. Ia kesal sudah jadi korban kejahilan dari manusia terjahil yang ia kenal ini.

"Enggak hehe.." Cengirnya semakin membuat Naysa kesal.

"Ya udah bilang dong gak mau ngasih tau! Pake ngeselin segala lagi." Gerutu Naysa.

"Ya maap, abisnya lo serius banget sih nanya tentang dia." Irshan mendelik membalas gerutuan Naysa.

"Ya kan penasaran! Ganteng sih soalnya." Naysa menjawab jujur dengan senyuman diakhir ucapannya, bola matanya juga menatap langit kamar ini seperti sedang membayangkan sesuatu.

"Heh! Jangan dipikirin terus, nanti sak-"

"Abang!"

Naysa memanggil Irshan dengan mata memejam dan tangan yang memegangi kepalanya erat. Sepertinya tadi ia mengingat-ingat cowok ganteng itu.

NeptunearthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang