2 -Hug-

136 43 33
                                    

Awas typonya😬
Happy reading!!

Mencintai itu kata kerja, dicintai itu kata sifat, cinta itu bukan kata benda namun kata hati
~~

◌⑅●♡⋆♥⋆♡●⑅◌

"Ma? Mama.." Panggil Nasya yang duduk disamping Nada yang sedang memeriksa laporan kerjaannya.

Nada itu kerja ya, dia kerja di perusahaan yang dulu dipimpin oleh ayah Nada atau kakek Nasya. Nada mulai bekerja semenjak empat tahun yang lalu. Karena Nada adalah anak tunggal, jadi perusahaan sang ayah diteruskan oleh Nada sesuai keinginan terakhir kakek Naysa. Dan untung saja Nada wanita terpelajar, jadi sekarang ia yang memimpin perusahaan mendiang sang ayah.

"Apa Nasya? Kamu jangan manja deh, mama lagi kerja." Sahut Nada tanpa melihat ke arah orang yang mengajaknya bicara.

"Mama gitu ih, besok 'kan weekend Mama berenti kerja dulu dong, kita hangout gitu.." Balas Nasya masih memandang Nada dengan harapan yang belum tentu pasti.

"Gak bisa sayang, Mama lagi sibuk ini, mending kamu hangout-nya sama kak Neyra aja gih." Balas Nada sabar dengan sikap kekanakan Nasya yang sudah mode on.

"Kak Neyra udah pergi Ma, Mama lupa ya? Dia izin mabar sama temennya." Ujar Nasya sedikit kesal sih, karna baru sejam yang lalu Neyra pergi main sama temennya.

"Oh iya Mama lupa, ya udah biasanya kamu anteng sendiri nonton drakor gih." Ucap Nada, dia masih sabar ngadepin sifat anak bontotnya yang kaya anak kecil umur dua tahun itu.

"Gak mau, Nasya mau sama Mamaaa." Balasnya lagi tapi kali ini dengan tangan yang menarik-narik bagian bawah baju yang dipakai Nada, percis seperti bocah.

"Gak bisa Nasya, mending kamu main sama temen kamu kaya kak Neyra gih, jangan ganggu Mama terus, Mama jadi gak fokus kerja." Sudah dipastikan kalo disini ada Neyra, Nasya pasti sudah diomeli habis-habisan oleh kakak ceweknya itu.

"Nasya bilang juga gak mau gimana sih?!" Kesal Nasya berhenti memainkan baju Nada dan sedikit menaikan setengah oktaf suaranya.

"Ya kalo kamu gak mau, ya udah diem aja! Jangan rewel kaya gini! Kamu udah besar! Harus bisa bersikap dewasa! Kalo Mama temenin kamu main, siapa yang kerja?! Siapa yang ngasih kamu uang?!" Balas Nada, kesabarannya sudah habis dan tanpa ia sadari ia baru saja membentak sang anak yang sensitif itu.

"Hiks.. Hiks.." Nasya kaget dengan bentakan Mamanya dan tanpa Nasya sadari juga dia sudah menangis, dia syok karena bentakan si Mama.

"Maaf Sya, Mama gak sengaja." Setelah sadar akan bentakannya, Nada cepat-cepat meminta maaf.

Nasya tidak menjawab ucapan Nada, dia langsung lari pergi ke kamarnya dilantai atas, dia takut dibentak lagi sama Nada. Dia paling takut dan gak bisa dibentak.

Selang beberapa menit, Nasya sudah turun kembali ke bawah, tapi bukannya mengarah ke ruang keluarga tempat Nada tadi kerja, Nasya justru mengarah ke pintu utama rumahnya.

Pintu utama?

Itu artinya Naysa akan pergi 'kan?

"Naysa mau hiks.. pergi" Nah.. 'kan bener dia mau pergi, tapi dia mau pergi kemana? Terus juga dia lagi nangis gitu.

"Kamu mau pergi kemana Sya?" Panggil Nada, ia berdiri dan berjalan cepat ke arah Naysa, ia kira anaknya itu akan mengunci dirinya di kamar, dan dengan sendirinya juga ia turun tapi sekedar untuk makan dan marah paling lama tiga hari. Tapi sekarang Naysa pergi.

NeptunearthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang