𝑬𝒑𝒊𝒔𝒐𝒅𝒆 16 ; 🍃

64 10 23
                                    

*music on*

--

"Ini Y/n"

"Oh, ini Rose ada perlu apa?"

"Ini nomor telepon Jungkook kan? Aku perlu berbicara dengan Jungkook"

"Jadi begini, tadi Jungkook sudah berangkat ke Singapura dan HP-nya ini ditinggalkan. Tapi mungkin besok aku akan menyusulnya jadi tenang saja kau pasti bisa mengobrol dengan Jungkook nanti."

"A-ah baiklah terimakasih kak"

"Ya sama-sama aku matikan ya"

"Iya"

TIT

"Yah. Jungkook kenapa bisa lupa sih!"

"Jungkook? Lupa ngapain?", Wendy tiba-tiba ada disampingku sambil melihat isi hpku

"Anj- eh maaf, di-dia", aku hampir mengatakan kata-kata mutiara dan bicara sambil terbata-bata

"Siapa sih? Santai aja kok", dia tersenyum sambil melihat kearahku dan aku pun juga membalas senyumannya

"Pacar aku.. tapi tadi yang jawab bukan Jungkook tapi-"

"Siapa??!!", Wendy pasti mengira kalau itu semacam cewe lain atau pelakor. Hehe, tapi Jungkook gabakal mungkin kayak gitu.

"Tenang dulu, itu kakaknya kok, katanya sih hp dia ketinggalan makanya kakaknya yang jawab." Aku mencoba menjelaskan secara detail agar dia tidak salah paham, walaupun dia campuran sepertinya dia kurang mengerti bahasa Korea.

"Yaah.. gabisa telponan dong!", "Iya.." aku mengerucutkan bibir dan pura-pura sedih, Wendy sangat perhatian. Ia langsung memelukku dan mengatakan menggunakan bahasa inggris yang aku bisa mengerti "Everything's gonna be just fine.", Dia memelukku semakin erat. "A-aku gapapa kok beneran deh".

Wendy senyum dan langsung pergi menuju pintu, "Mau ngambil cemilan, kita nonton netflix ya". "Mau aku bantu?", "Gausah cuma mau bikin popcorn kok", "oh oke makasih".

--

Kita sudah menghabiskan waktu 2 jam untuk menonton netflix, kita menonton film Stranger Things. Aku memang belum pernah menonton film ini dan film ini ber-episode, tapi filmnya cukup seru walau aku tidak tahu jalan ceritanya.

Lalu aku membaringkan badanku di ranjang,

I miss Jungkook.

Perlahan-lahan kututup mataku dan akhirnya tertidur,

"Y/n..Y/n..."

Ini.. suara Jungkook?!

"Ju-Jungkook ka-kamu ngapain disini, operasi mu sudah?" aku mengambil posisi duduk sambil menangkup wajahnya.

"Aku sayang sama kamu" Jungkook bilang begitu sambil senyum, aku sangat merindukan senyuman manisnya senyuman sederhana dapat menenangkan diriku. Tidak ada kekhawatiran, tidak ada rasa takut, tidak ada kemarahan, tidak ada kejengkelan, tidak ada kebosanan, tidak ada kecemburuan, tidak ada kesedihan, tidak ada keserakahan, hanya cinta, Cinta Murni.

Dia memelukku dengan erat, dan perlahan-lahan melepaskannya, bisa kulihat setetes air matanya mengalir. Dia mundur, mundur, mundur sampai memegang gagang pintu dan keluar dari sini. Aku langsung lari mengejar Jungkook, ketika aku membuka gagang pintu

"Y/N!!

Kamu kenapa?! Daritadi kamu nangis-nangis sambil teriakin nama Jungkook, ka-kamu mimpi ya?"

Cuma mimpi.

Aku menghapus air mata yang berlinangan dan basah di pipiku.

"Serem. Serem banget. Aku kehilangan Jungkook. A-aku harus telepon dia, ha-harus telepon"

"Kim Y/n!! Sadar! Kamu udah kayak kena mantra tau gak? Kamu gak bakal kehilangan dia! Dia sayang sama kamu, sayaaaang banget walau aku gapernah ngeliat dia." Wendy senyum sambil memegang kedua telapak tanganku.

"Aku sayang kamu" Jungkook mengatakan itu dimimpiku, ya pasti benar, Jungkook gaakan pernah ninggalin aku bukan?

Aku mengangguk sambil membalas senyumannya, tak lama air mataku mengalir lagi, aku langsung memeluk wendy dan nangis di pundaknya.

"Ssstt.. it's ok, let it all out", kurasa Wendy sikapnya sangat seperti seorang kakak. Dia sangat pengertian dan peduli.

Setelah aku puas, Wendy menyuruhku untuk ganti baju, dia mengatakan kalau kita akan pergi keliling dan makan. Sudah aku beri tahu belum? Kalau saat ini aku berada di London. Kata Wendy, kalau malam hari Tower Bridge akan terlihat cantik dan indah, jadi setelah kita keliling dan makan kita akan pergi ke Tower Bridge.

--

Aku dengan Wendy sudah berkeliling di berbagai tempat yang menyenangkan dan sangat indah. Belom pernah aku melihat tempat seperti ini di Korea, aku seakan-akan berada di sebuah kerajaan, sebagai puteri kerajaan tanpa pangeran.

Dan sekarang kami sudah berada di tempat yang tadi kubicarakan

"Y/n! Aku kesana dulu ya! Pengen liat. Mau ikut?"

"Ngga, aku tunggu disini aja." Jawabku sambil memasukkan tangan ke kantong jaket. Dapat kulihat Wendy jalan menjauh dan menjauh, masih dapat kulihat tapi cukup jauh.

Aku memalingkan wajah dan melihat langit. Ada bintang jatuh! Eh.

"Y/n liat! Ada meteor!

Y/n.. make a wish"

Kata-kata Jungkook.. yang masih bener-bener ada di benak aku. Aku ingat apa wishku saat itu,

semoga aku bisa selalu bahagia dengan Jungkook

I really miss him. Really, really like I fuckin miss him.

"Y/n?"

kepalaku menoleh kesamping kiri. Kayak pernah liat. Siapa ya?

"Who are you?"

"You don't remember me?"

"I recognize your face, but i forgot your name.", Aku ingat betul wajahnya, tapi lupa namanya..

"Your friend when you are 4"

Temen aku waktu umur empat tahun?, Siapa coba? Seingat aku sih gaad- eh ada! Jangan-jangan ini.. wajahnya sih mirip dari samping kanan kiri juga mirip! Suaranya masih mirip walaupun udah jadi berat.

Ini..

"Yugyeomie?"

--

794 words

I love you too || jungkook fanfic ⭑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang