𝑬𝒑𝒊𝒔𝒐𝒅𝒆 19 ; The End

66 3 1
                                    

5 tahun kemudian, aku belum balik ke Korea. Masih menetap di negara Metropolitan yang berada di Eropa Barat, yaitu Perancis, dan aku terletak di salah satu kota besar bernama Paris.

Well, jujur saja. Ini tempat terindah yang pernah aku datangi dan aku tinggali. Hampir setiap akhir pekan aku pergi keluar dan mengelilingi kota ini.

Datang ke menara Eiffel, Place de la Concorde, mungkin sebagian dari kalian belum mengetahui tempat itu. Place de la Concorde merupakan alum-alum utama di Paris. Dan tempat itu adalah tempat favoritku untung dikunjungi.

Ah, jangan pikir aku sudah lupa tentang Jungkook. Sejujurnya aku masih mencintainya, tapi bagaimana ya. Tuhan seperti sudah mengatakan 'menyerahlah', bahkan aku sudah tidak pernah berkomunikasi dengan Kak Rose.

Sejak 2 tahun lalu, Kak Rose tidak pernah menghubungiku lagi. Kadang-kadang aku mencoba untuk meneleponnya duluan, tapi nihil. Operator mengatakan kalau nomor ini tidak aktif, sepertinya Kak Rose sudah ganti nomor telepon.

Rasanya seperti sudah tidak ada jalan, maka aku menyerah.

--

Sekarang aku berada ditempat yang baru saja aku bilang sangat indah dan cantik.

Place de la Concorde.

Tempat ini benar-benar luas. Saat ini aku berada di salah satu tempat yang indah, air mancur, La Fontaine des Mers.

Aku hanya duduk di pinggiran air mancur, celingak-celinguk ke sekitar, persis seperti anak gelandangan. Tapi bepuluh-puluh kali aku sudah datang kesini aku tak pernah bosan dengan pemandangannya.

Begitu cantik dan indah, coba saja aku sekarang duduk disini bersama Jung-

Ah tidak, lupakan orang itu.

Oh ya, disini banyak sekali orang pacaran! Ngenes tahu buat orang jomblo seperti aku menontoni adegan mereka, begitu romantis dan bahagia. Hmm.. aku harap aku bisa seperti itu suatu saat nanti.

Diriku menontoni orang-orang yang berlalu-lalang, dan sekali-kali memainkan ponsel. Menunggu Wendy, itu yang aku lakukan saat ini.

Namun begitu aku memandang lurus kedepan, ada sesosok yang menghadap lurus kearah aku juga. Sesosok ini tidak asing.

Ah, ya kali aku lupa.

"Y/n?", Bisiknya dari kejauhan, aku bisa membaca dari gerak mulutnya.

"J-jungkook?", Balasku dengan bisikin juga.

Aku memutuskan untuk tetap duduk ditempat, dan Jungkook menghampiriku. Senangnya, ia sendiri, bukan bersama wanita lain.

"Sudah lama kita tidak bertemu", katanya sambil menunjukkan gigi kelinci di senyumannya. Heol, tanggung jawab Jeon Jungkook, aku bisa serangan jantung lalu mati saat ini juga.

"Ya", aku tersenyum balik lalu kembali memainkan ponselku. Jungkook duduk disebelahku sambil menatap mukaku, tentu saja aku tahu, pasti kelihatan bukan?

"Bagaimana kehidupanmu sekarang? Lebih baik?", Tanya nya, ia menatap mataku saat aku menengok kearahnya. Yaampun.

"Hm, ntahlah", tidak. Tidak sama sekali, hidupku tanpamu terasa hampa.

"Bagaimana denganmu?", Aku balas bertanya, untuk basa-basi sedikit kan? Daripada nantinya kita akan canggung dan diam-diaman, kan bukan itu yang aku mau.

"Fuh.. aku ingin menjelaskan semuanya, aku harap kamu bisa mengerti", Jungkook membuang napas lalu membuang mukanya kearah depan. Aku membalasnya dengan anggukan kecil.

"Waktu itu aku pernah dibilang lupa ingatan oleh kakakku kan?"

"Deg", tiba-tiba jantungku berbunyi keras, iya juga? Kalau dia lupa ingatan kenapa dia ingat namaku?

"Itu bohong"

Pandanganku mengarah kebawah.

Jadi selama ini aku dibohongi? Aku dibuat cemas dengan suatu kebohongan?

"Aku dijodohi Y/n"

Semuanya sia-sia.

"Aku tidak bisa menolak, perusahaan Ayah bangkrut. Lalu aku dijodohkan dengan anak pemilik perusahaan lain"

Aku bodoh.

"Dan sekarang kita lagi bulan madu."

Ah sudahlah, relakan saja.

"Oh begitu, bagaimana istrimu baik?", Balasku kini menatap mukanya dengan senyuman lebar.

"Baik, dia sangat penyayang, peduli, pintar masak juga, humoris, cantik-

Tapi dia tidak secantik kamu"

Gila, sudah punya istri namun masih gombalin cewek lain?

"Ugh, jangan seperti itu. Kau membuatku muak"

"Aku masih mencintaimu Y/n, ini semua terjadi juga bukan karena aku mau.", Dia menghadapkan badannya kearahku lalu menggenggam kedua tanganku.

"Ceraikan dia, dan cintai aku sepenuhnya, maka aku akan menerimamu lagi didalam hidupku"

"Semuanya tidak semudah itu, tapi akan kucoba demi kamu", jawab Jungkook melepaskan genggamannya.

"I love you", katanya sambil memelukku erat, seperti mau kehilanganku.

"I love you too"







"Ekhem", suara seseorang berdehem membuat pelukan kami terlepas.

"E-a-em Wendy? Dari kapan disini", tanyaku gelagapan.

"Dari 5 menit yang lalu, ah sudahlah lanjutkan aksi kalian tadi, aku mau beli minum", katanya dengan santai lalu pergi

"Fuck u sis"





Dan ya, hari itu tetap berlanjut. Intinya.. Jungkook selingkuh.

Eh bercanda!

END











Anjai end juga, ini gua cepetin ceritanya, lagi pts padahal gpp lah cuma 30 menit ngetiknya lol.

magic shop tar dilanjutin kalo lagi niat unch♡

Eh batre gua 2% bai

I love you too || jungkook fanfic ⭑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang