*music on*
**
Aku dan kamu
Berdiri menatap matahari yang merekah
Mendulang aroma pagi yang hinggap di duniaku
Indah terlihat, sejuk terasaMengumbar bahagia dalam kebersyukuran
Namun, senja itu datang,
Matahariku kian tenggelamDalam rona hitam penuh kegelapan
Hanya menyisakan sisa sisa cahaya yang pudar
Ya, engkau ibarat matahariku
Yang dulu indah laksana mentari pagi
Dan kini menghilang ditelan awan hitam
Aku dan kamu, dalam perpisahan
Menetes air mata, linangan derita
Merekah lah bunga kesedihan
Yang menebar aroma kebusukan
Tanda hancurnya kebahagiaan
**
Diriku masih tetap bertanya-tanya
"Secepat ini kah?
Aku belum siap.
Aku gamau.
Aku gasuka semua ini.
Aku benci perpisahan."
Kataku dalam hati sambil mengelap tangisanku yang dari tadi tidak bisa berhenti mengalir
Waktu sudah menunjukan pukul 2 pagi dan aku masih belum bisa berhenti menangis bahkan tidak bisa tidur
Ah. Kenapa harus seperti ini sih. Kenapa mama papanya tidak menyetujui nya? Padahal kakaknya juga kuliah di luar negeri kan?
Tanggal 1 September saja belum tiba, rencanaku semua gagal, merayakan ulang tahunnya, selalu bersama dengannya dan banyak lagi tapi tidak akan bisa terwujud
Hancur sudah.
--
Waktu masih menunjukkan pukul 4 pagi,aku mencoba untuk tidur tapi semuanya sia-sia.
Bagaimana kalau aku bertemu di taman dengan Jungkook? Aku terlalu merindukannya sekarang. Tapi ini masih terlalu subuh. Coba kutelpon dulu deh kalo masih bangun boleh juga kan.
Tapi mataku sudah sangat bengkak dan menjijikkan, nanti dia malah jijik ? Ah sebaiknya kutahan dulu diriku, pagian dikit...
Akhirnya aku dapat tertidur dan waktu menunjukkan pukul 11 siang, aku segera menghubungi Jungkook
"Jungkook.."
"Kenapa Y/n?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you too || jungkook fanfic ⭑
Fanfictionaku kira aku bertepuk sebelah tangan? ©𝒗𝒂𝒏𝒕𝒆𝒌𝒐𝒐𝒌𝒊𝒆²⁰¹⁹