𝑬𝒑𝒊𝒔𝒐𝒅𝒆 18 ; 🍃

48 8 1
                                    

"Yeoboseyo~"

"Yeoboseyo! Kenapa telepon?", Jawabku semangat

"Mau ketemuan tidak?", Kata Yugyeom santai

"Mau saja, dimana dan kapan?"

"Besok? Di cafe earl aja"

"Oke"

"Ya, bye"

"Bye"

"Pip"

Ketemuan sama Yugyeom besok? Boleh lah kan ketemuan sama sahabat ini.

Eh tunggu sebentar.

Tadi Jungkook menelepon saat aku sedang teleponan dengan Yugyeom.

Kenapa ya?

Aku telepon lagi deh.

"Maaf, nomor yang anda hubungi saat ini sedang tidak aktif"

Aku meneleponnya sudah 3 kali. Dan operator tetap menjawab yang sama.

Karena sudah tiga kali tidak dijawab aku menjadi sangat khawatir. Maka aku telepon Jungkook sampai 10× lebih.

Aku telepon kak Rose aja deh.

"Kak Rose?"

Untung saja dijawab!

"Ha-hiks-halo?", Kalau tidak salah. Kak Rose ini sesenggukan.

"Kak? Ada apa?!", Aku panik karena aku sudah berpikir yang tidak-tidak

"Jung-Jungkook.."

"Ka-kak coba jelasin kenapa.. a-aku kan-"

"Operasinya berhasil. Ta-tapi", kata Rose mencoba untuk tenang

"Tapi? Kak. Jawab"

"Jungkook hilang ingatan.. aku juga gatau kenapa bisa kayak gini."

"Apa? Di-dia gainget aku? Janji kita? Terus gimana kaak...", Aku mulai nangis

"Kakak pasti bakal bantu dia buat inget kamu kok. Janji"

"Ja-janji? Makasih kak", aku mencoba untuk berhenti menangis tapi susah sekali rasanya.

"Ya, a-aku harus pergi"

Sambungan dimatikan.

Gak mungkin! Aku bermimpi kan? Hidupku itu terasa sangat bahagia dan baik-baik saja.

Sampai akhirnya semua kesialan ini menimpaku.

Apa-apaan?

Tuhan adil bukan? Pa-pasti yang baik juga akan datang padaku kan pada akhirnya? Iyakan?

Aku akan membatalkan janjianku dengan Yugyeom. Gamungkin aku besok bisa keluar kayak begini.

--

Padahal, Kak Rose sudah janji akan membantuku untuk membuat Jungkook mengingatku kembali

Tapi nyatanya takdir berkata lain.

Kak Rose kecelakaan disana karena tabrakan dengan truk. Diketahui bahwa Kak Rose sedang menangis di sambil menyetir.

Mungkin penglihatannya buram. Lagipula ada truk yang pengemudinya katanya mabok.

Astaga.

Hidupku lama-lama semakin hancur

Apakah aku dalam koma? Makanya aku terus bermimpi sperti ini.

Wendy, Teman-teman dan Yugyeom sekarang sedang ada dikamar memelukku erat dan menenangkan aku yang sedang menangis sekencang-kencangnya.

"Bagaimana ini...." , Aku terus menangis.

"Semuanya akan baik-baik saja", kata Wendy

"Kau terus-terusan mengatakan itu! Bagaimana bisa semuanya baik-baik saja!", Tanpa sadar aku membentak Wendy

Wendy dan yang lain juga ikut menangis. Yugyeom mendekap dan memelukku erat sekali sambil mengelus-elus kepalaku.

"Kita akan selalu bersama. Kita akan melewatinya bersama."

Mengapa ini semakin mengingatiku pada Jungkook?

Jungkook, aku rindu kamu

Kembalilah

Aku ingin melihatmu

Melihat senyumanmu

Melihat tawamu

Melihat bagaimana mukamu saat tidur

Merasakan pelukanmu

Merasakan bagaimana rasanya berada didekatmu lagi

Aku menyayangimu.

Apakah kau masih merasakan yang sama sekarang?

Dengan ingatanmu yang hilang itu.

Apakah kau bisa mengingat memori kita dulu? Saat belajar bersama, mengetahui bahwa kau menyukaiku dan sebaliknya.

Bolehkah, kalau aku mengulangnya? Andaikan semua yang terjadi waktu itu terekam.

Pasti aku akan memperlihatkan semuanya padamu. Agar kau bisa mengingatku lagi.

TBC

468 WORDS

I love you too || jungkook fanfic ⭑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang