Chapter 1

2.7K 419 432
                                    

"Alunan melodi hujan yang airnya jatuh ke tanah, menciptakan wangi alam kian terasa"
-La Vito

                      ~~OoooooO~~

Aku terdiam duduk di sebuah halte bus, melihat kendaran yang melintas dihadapanku.
Gemercikan air yang amat menenangkan bagiku bisa sedikit menghilangkan rasa lelah yang kujalani hari ini.

"Sialnya aku tidak membawa payungku hari ini membuatku harus bertahan di sini hingga hujan reda." Ucapku.

Aku pun menyangkutkan earphone di kedua telingaku yang tersambung dengan ipod tua yang sudah tidak mulus lagi.
Yang biasa kugunakan untuk mendengarkan musik klasik era 80an, entah kenapa aku lebih suka mendengarkan musik klasik mungkin karena memiliki makna yang lebih dalam.

"Hujan sudah sedikit reda aku harus bergegas pulang karna aku tidak ingin ayah memarahiku lagi hari ini." Ucapku.

Rintikan hujan hadir ditengah perjalanan, aku tetap melanjutkannya dan berusaha mempercepat langkah kaki ku agar hujan tidak membasahi tubuhku terlalu lama. Walapun aku menyukai hujan tetapi aku tidak ingin pulang terlalu sore karna pasti aku akan dimarahi oleh ayahku.

Sampai di rumah....

Aku masuk melalui pintu belakang agar semua lantainya tidak menjadi licin karena ulah bajuku yang basah kuyup karena hujan yang mengguyur tubuhku, aku pun bergegas untuk membersihkan tubuhku.

Setelah membersihkan tubuh, aku pergi menuju kamarku untuk mengerjakan tugas fisika yang diberikan oleh Ibu Ema tadi pagi disekolah.

"Untunglah dikelas aku sangat memperhatikan contoh soal yang di berikan oleh ibu Ema pasti ini akan menjadi soal yang mudah bagiku." Ucapku.

Beberapa jam kemudian.....

Tak butuh waktu lama untuk mengerjakan soal itu, bagiku itu sangatlah mudah, setelah selesai mengerjakan tugas fisika aku turun dari kamarku menuju dapur untuk memasak, ya karna itu sudah menjadi tugasku.
Aku memasak dengan cekatan seperti seorang chef menu hari yang aku masak ialah nasi goreng spesial untuk makan malam hari ini.

"Sederhana namun nikmat." Ujarku.

Aku menyusun makanan yang aku buat di atas meja dengan rapi.
Sudah dua jam berlalu yang aku lakukan hanyalah diam dan melamun menatap masakan yang aku buat.

"Dimana kah ayah kenapa dia belum pulang juga?" Ucapku khawatir.

Aku mencari handphone untuk menghubungi ayahku.

La Vito

|Ayah
|Ayah dimana?
|Apa ayah baik-baik saja?
22.45
Read

Beberapa jam kemudian...

Gunawan L.

|Dikantor, iya baik-baik saja
23.56
Read

La Vito

|Baiklah.
23.58
Read

"Teryata hari ini ayah tidak bisa pulang, lalu bagaimana dengan nasi goreng spesial yang ku buat ini? apakah harus aku sendirian yang menghabiskannya?" ucapku kecewa.

Setelah menghabiskan nasi goreng buatanku, aku mencuci piring bekas makananku tadi.
Kemudian, aku bergegas ke kamar dan menyiapkan buku untuk hari esok dan bersiap untuk tidur, karena akan lebih banyak yang harus aku kerjakan disetiap harinya.

Aku membuka jendela kamarku untuk menyapa bulan yang selalu menemaniku.

Selamat malam bulan,
Sinar terangmu sudah menyapa wajahku
Terimakasih telah menemani malamku hari ini.
-La Vito

                        To be continued
                                      =
                                      =
                                      =
                                      =

Love you....
Sampai sini dulu yah, jangan lupa kritik dan saran kalian sangat membantu untuk kemajuan cerita ini.
Jangan lupa vote dan komen cerita ini karna itu gratis, gratis yah Terimakasih:>

MELODY RAIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang