Hai mentari pagiku...
Pagi ini kilaumu kian menyapaku
Langitmu tampak cerah hari ini
Sejenak menghilangkan rasa gundah
Walaupun hanya sesaat saja.
~~~~OoooooO~~~~Tetttt... Tettt... Tettt....
Bel berbunyi murid-murid berlarian dengan cepat memasuki gerbang sekolah.Seperti biasa aku tengah duduk manis dengan novel yang kubaca menutupi setengah wajahku.
Aku pun membuka halaman demi halaman hingga aku tertawa kecil membacanya."Eh Vit lo udah ngerjain tugas fisika kemarin? Abis susah banget dah gua liat punya lo dong." Ucap Toni.
"Sudah. Iya Ton ambil saja di atas mejaku." ucapku
"Ashiap, oke gua ambil." Ucap Toni.
Beberapa menit kemudian masuklah Ibu Ema untuk memulai pelajaran pagi hari ini.
"Selamat pagi, anak- anak. " Ucap Bu Ema."Pagi Bu. " ucap semua murid serentak.
"Baiklah anak-anak, kumpulkan tugas fisika yang ibu berikan kemarin." Ucap Bu Ema.
"Belummm Buu." Ucap sebagian murid.
"Kok bisa belum? orang itu mudah saja kok. Jika kalian memperhatikan ibu saat menjelaskan materi kemarin sih." Ucap Ibu Ema sedikit kesal.
"Baiklah, yang belum selesai mengerjakan tugas bisa maju kedepan dan berdiri sampai jam pelajaran ibu habis." Ucap Ibu Ema.
"Yaaaah ibuuuu, berikan kami kesempatan kedua, berikan kami kesempatan kedua Bu untuk kerjain tugas ini sampai selesai Bu." Ucap sebagian murid.
"Sudah tidak usah mengelak seperti itu, sekarang kalian maju kedepan. Dan bagi anak-anak yang sudah mengerjakan bisa kumpulkan buku kalian diatas meja ibu dan kalian bisa maju menuliskan jawaban kalian di papan tulis." ucapnya.
"Baik Bu." Ucap murid-murid.
Satu persatu mereka menuliskan jawaban mereka di papan tulis, hingga terdengar suara ketukan pintu dari arah luar.
Tok... Tok... Tok....
"Permisi Bu, saya disini ingin mengantarkan murid baru dikelas ini." Ucap Pak Yusuf.
"Ooh, iya silahkan masuk." Ucap Bu
Ema.Murid baru tersebut masuk ke dalam kelas, dengan ditatap oleh seluruh murid seolah dia memiliki daya tarik tersendiri, dengan wajah yang cantik, rambut terurai yang dilengkapi oleh jepit rambut bunga tersebut.
"Baiklah, ayo sekarang perkenalkan diri kamu sekarang didepan teman-teman baru." Ucap Bu Ema.
"Iya bu, hai temen- temen kenalin nama aku Kamila Nur Azahra aku murid pindahan dari sekolah SMA NUSA DUA, Bandung." Ucap Kamila.
"Haaaiii, Kamila" Ucap murid-murid serempak.
"Aku harap kalian bisa menerima kehadiran aku disini." Ucap Kamila
"Baiklah, kamila kamu bisa mencari tempat duduk diantara teman-teman baru kamu ya." ucap Bu Ema.
"Iya. Baik Bu." Ucap Kamila.
Kamila berjalan menuju kursi yang terlihat kosong dibagian belakang dan itu berada disebelah Vito.
"Permisi, aku boleh duduk di sebelah kamu ga?" Ucap Kamila
"Tentu saja boleh." ucap Vito
"Oke." Ucap kamila
Keduanya saling membisu dan tidak ada yang berani untuk memulai topik pembicaraan.
Tettt.... Tettt.... Tettt
Bel istirahat berbunyi....Pelajaran telah usai, murid-murid pergi keluar kelas berhamburan menuju kantin untuk mengisi perut yang kelaparan.
Ku buka sebuah kotak biru berisi sebuah sandwich yang menjadi sarapanku hari ini, aku hanya berada dikelas untuk menikmati makanan yang aku masak sendiri tadi pagi.
"Eh kamu makan sendiri aja, ga ke kantin?" Ucap Kamila."Tidak, aku sudah membawa makanan sendiri dari rumah. Apakah kamu mau?" Ucap La Vito.
"Ga, ga, aku nanya doang kali hehe. Yaudah aku kekantin dulu ya bye." Ucap Kamila.
"iya." Ucap Vito.
==00==15.46
Aku baru sampai di rumah, aku mengganti pakaian dan memasukannya ke dalam keranjang kotor, akupun bergegas pergi untuk bekerja.
Aku bekerja disebuah kedai Pak Eko ia sudah berjualan bakmi sudah selama 15 tahun lebih.
Tempat nya tidak besar hanya disebuah gerobak tua, tapi ramai pembeli. Ia sangat kewalahan mengatasi pembeli yang terlalu ramai jadi aku pun membantunya dan menjadi pekerja paruh waktu nya.Allhamdulillah... hari ini sangat ramai pembeli.
To be continued
=
=
=Love you....
Sampai sini dulu yah jangan lupa kritik dan saran kalian sangat membantu demi kemajuan cerita ini jangan malu-malu.Jangan lupa vote dan komennya!!!Supaya author tambah semangat buat update terus nih.
Hanya penulis amatir maaf jika masih banyak kesalahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELODY RAIN
Teen FictionMelody Rain... Seorang pria yang menyukai melodi hujan Pria tampan badannya sedikit berisi namun ia tinggi Perasaan bahagia, kecewa, sedih apapun tentang kehidupannya Hingga ia mengenal sosok wanita yang cantik dan penuh semangat, namun milik orang...