Didalam sebuah caffé dengan lampu remang-remang itu ia duduk. Menyandarkan bahu mungilnya pada sandaran kursi kayu dengan tatapan kosong walau pikirannya tidak benar-benar kosong. Sejak tadi perempuan itu hanya memikirkan seseorang yang mungkin sedang sibuk bersama buku dan kacamata tebalnya. Sibuk mencuri ilmu dari setiap pragraph yang ia baca, hingga lupa jika perempuan kesepian itu sedang menunggunya bersama rindu disudut caffe.
Gerimis diluar sana menambah dinginnya udara pada malam ini. Namun hal tersebut tidak menjadi alasan bagi gadis mungil itu untuk segera beranjak dari tempatnya. Ia betah berlama-lama disana walau hanya ditemani music slow dari penyanyi caffe serta rindu yang kadang-kadang begitu menusuk.
Coming soon
KAMU SEDANG MEMBACA
Dennis & Dira
Teen FictionSebab khayal selalu dapat mengantarkan kita pada rasa bahagia. Seperti bahagia yang terukir pada diri sepasang remaja dalam cerita ini. Ketika malam-malam mereka terisi penuh dengan obrolan tentang masa depan, memenuhi untaian kalimat dengan rasa op...