Khawatir?

21 5 0
                                    


BAD BOY seorang yang mempunyai sikap dingin,datar dan irit bicara.Tapi GANTENG:'')

Hari ini adalah hari senin dimana hari yang paling tidak disukai siswa-siswi karena harus berdiri dan panas-panasan dibawah teriknya sinar matahari.Seperti sekarang siswa-siswi Alvanoschool sedang mengikuti upacara bendera.Keringat membasahi pelipis para peserta upacara termasuk Shasa.Bibirnya pucat dan kepalanya merasakan pusing tapi ia enggan pergi ke Uks padahal Dira dan Alia sudah menyuruhnya ke Uks.

Shasa merasakan pusing di kepalanya dan tiba-tiba semuanya berubah menjadi gelap.Yaa dia pingsan

Dira dan Alia yang melihat itu pun langsung memanggil petugas uks,sempat terjadi keributan karena sikap heboh Alia dan membuat semua pandangan tertuju kepada apa yang sedang terjadi.Ares menengok ke sebelah kanan dan melihat apa yang terjadi.

Deg!

Sebenarnya ada sedikit ke khawatiran dihati Ares melihat Shasa dengan keadaan seperti itu.Bibir yang selalu tersenyum manis sekarang pucat seperti mayat hidup,mata yang indah sekarang tertutup dan tubuh yang terkulai lemas.

Arnold yang menyadari arah pandang Ares pun melihat kearah yang Ares lihat.Arnold tersenyum kecil melihat Ares yang kelihatannya sedikit khawatir dengan keadaan Shasa.Bagaimana tidak?sedari tadi Ares masih setia melihat Shasa yang sedang dibawa oleh petugas Uks.

"Dia akan baik-baik saja.Tenanglah" ucap Arnold menggoda

Ares tersadar dan langsung merubah wajahnya datar kemudian melirik Arnold dengan sorot mata tajam.Arnold hanya tersenyum melihat itu,ia tahu Ares akan tetap menjadi Ares yang tertutup.Jika di ibaratkan Ares adalah sebuah Gembok yang sulit dibuka,jika ingin membukanya maka membutuhkan sebuah kunci dan kunci yang dimaksud adalah Shasa.Arnold yakin jika Shasa bisa merubah sikap Ares seperti dulu,Ares yang ceria dan peduli terhadap orang lain dan apa yang ada disekitarnya.Bukan ares yang cuek dan dingin seperti yang sekarang.

***Skip***

Bau berbagai obat-obatan menusuk indra penciuman.Sebenarnya Shasa sangat tidak suka dengan hal yang berbau obat-obatan tapi apa daya sekarang tubuhnya sangat lemas.Yaa sekarang Shasa berada di Uks ditemani oleh Dira dan Alia yang sedari tadi menjaganya.

"Kan lo sih Sha,tadi kan kita udah nyuruh lo buat ke Uks aja.Coba kalo lo nurut,pasti lo ga akan pingsan" ucap Alia.Shasa hanya mempoutkan bibirnya,ia juga tidak ingin pingsan seperti ini,Tidak ingin sekaliiiii.

"Hustt ah Shasa masih sakit gausah diajak bicara dulu.Lo mau apa Sha?lo laper ga?biar kita yang beliin" tanya Dira

"Emm ehh gapapa nih?" tanya Shasa tak enak

"Yaelah sans aja" ucap Alia mencubit pipi Shasa yang gembul itu

"Gue mau teh manis yang anget aja deh" ucap Shasa

"Makanannya?" tanya Dira. Shasa menjawabnya hanya dengan sebuah gelengan kepala

"Yaudah kita ke kanti dulu ya" pamit Dira dan Alia seraya meninggalkan Shasa sendirian di ruang Uks

Shasa yang masih merasa sedikit pusing di kepalanya memutuskan untuk tidur sebentar sambil menunggu Dira dan Alia

Ceklek!

Baru saja Shasa menutup matanya,tiba-tiba terdengar suara pintu Uks terbuka.Apakah itu Dira dan Alia?hmm rasanya tidak mungkin mengingat jarak Uks dan kantin itu lumayah jauh dan berada di koridor yang berbeda.Ahh mungkin saja itu murid yang sakit juga pikirnya.Shasa masih menutup matanya merilekskan tubuhnya.Tiba-tiba ada yang memegang puncak kepalanya dan mengelusnya dengan lembut.Shasa membuka matanya hanya sedikit seperti orang yang sedang mengintip,dan betapa terkejutnya ia melihat sosok Ares berdiri dan mengelus puncak kepalanya.Ohh apakah ini sebuah mimpi?jika ini hanya mimpi tolong jangan bangunkan Shasa sekarang juga.

"Cepat sembuh" bisik Ares tepat di telinga Shasa.Jangan tanyakan bagaimana perasaan Shasa sekarang,jantungnya sedang berlarian entah kemana.Ia menahan senyum saking senangnya,sebenarnya ia ingin sekali berteriak tetapi ia tidak ingin mengancurkan suasana yang menurutnya romantis.Bangaimana tidak romantis?seorang Ares Rayyan Alvano yang dikenal sebagai pria yang dingin sekarang peduli kepada seorang gadis yang bernama Shasa Aurel Alviana.

Perlahan Shasa sudah tidak merasakan elusan di puncak kepalanya,dan selang beberapa detik terdengar sebuah pintu tertutup yang artinya Ares sudah keluar meninggalkan ruangan Uks

"Aaaaaaaaaaaa" teriak Shasa girang

Brakk..

"Hoshh..hhh..Sha lo kenapa teriak?" ucap Dira dengan napas yang tersenggal-senggal

"Lo pasti ga percaya ini" pekik Shasa girang

"Apaan sih?" tanya Alia kepo

"Tadi Ares jengukin gue Aaaa senangnyaa" ucap Shasa tersenyum girang

Dira dan Alia melongo tak percaya,jadi Shasa teriak seperti orang kesurupan tadi hanya karena seorang Ares?What the hell,Dira dan Alia berlari setelah mendengar teriakan Shasa yang menggelegar itu dan sekarang Shasa sedang tersenyum senang?

Cepat Sembuh.Dua kata yang membuat seorang Shasa melayang seperti di negeri kayangan bersama mimi peri🌚

Jika seperti ini kejadiannya ia akan sering-sering pingsan agar terus dijenguk oleh Ares wkwkwk









TBC

SARANGHAEYO❤


Ig:indriyaa24

Aresshasa [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang