Teriakan Alia

12 4 0
                                    

"Shasa kemana sih?!" tanya Dira kesal. Sedari tadi Dira dan Alia meman menunggu kedatangan gadis itu.

"Mungkin dia hari ini ga masuk" jawab Alia menjawab. Alia dan Dira sudah 20 menit menunggu Shasa, tapi yang ditunggu-tunggu malah tidak ada batang hidungnya.

"Yaudah kita masuk kelas aja" ucap Dira. Mereka berdua pun meninggalkan area kantin dan berharap jika Shasa sudah berada di kelas.

***
"Al, kantin yu" ucap Dira seraya menarik tangan Alia.

"Sabar elah gue mau beresin ini dulu"

"Yaudah cepet! gue udah laper banget nih!" ucap Dira tak sabaran. Alia mengerucutkan bibirnya "Mak lampir lagi laper" gerutu Alia yang masih bisa di dengar Dira.

"Lo bilang apa tadi?"

"Ga! ayo ke kantin!" ucap Alia sarkas kemudian meninggalkan Dira yang melongo.

"Lah ko jadi dia yang marah-marah sih" heran Dira.

"Gila lo masa gue ditinggalin!" sarkas Dira menoyor kepala Alia. Sementara sang empu hanya melirik sekilas dengan wajah songongnya.

"Lo siapa? Kita saling kenal ya mba?" tanya Alia dengan wajah yang dibuat-buat bingung.

"Najis!"

Suasana kantin yang tadinya hening berubah menjadi riuh dengan kedatangan most wanted, siapa lagi jika bukan Ares, Arnold dan Rangga. Memang pesona mereka tidak ada yang bisa menandingi.

"Ares makin ganteng aja"

"Yaaampun Aress kapan si Lo jadi pacar gue?"

"Arnold boleh lah sama gue"

"Rangga imut banget yaa!!"

RANGGA GANTENG!

Suara itu, suara yang paling kencang daripada yang lainnya sampai membuat sang pemilik nama tercengang.

Sedangkan disana seorang gadis sedang meratapi kebodohannya. Gadis tersebut adalah Alia!

"Ko gue teriak kaya gitu yaa?" tanya Alia pada dirinya sendiri

"Yaaaaa ketauan juga kan Lo suka sama si Rangga" teriak Dira menertawakan kebodohan temannya ini. Memang Alia lah yang paling ceplas-ceplos dalam berbicara.

"Berisik! mau pesen apaan lo?"

"Biasa"

Alia menghentakkan kakinya kesal. Dira tertawa melihat kelakuan teman satunya ini.

"Makasih ya babuque!!"

"Samasama!" jawab Alia judes

Setelah 10 menit berdesakkan dengan banyaknya zombie yang sedang kelaparan akhirnya Alia mendapatkan pesanannya.

Alia berjalan menuju kursi yang tadi diduduki oleh Dira. Langkah Alia tiba-tiba terhenti, ia gugup setengah mati sekarang. Apa yang harus ia lakukan? ia melihat Dira disana tetapi tidak sendirian melainkan dengan Ares dan kawan-kawan yang pastinya disana terdapat Rangga yang sedang duduk memainkan ponselnya.

"Per..mi..si" ucap Alia gugup. Alia langsung duduk disamping Dira dan kebetulan dihadapan nya adalah Rangga. Untung saja Rangga belum menyadari kedatangan nya.

"Mamah pengen pulang!!!!!" batin Alia menjerit-jerit.

"Makasih ya Alia ku sayang" ucap Dira berterimakasih.

Mendengar nama Alia sontak membuat Rangga mengalihkan pandangannya dari ponselnya. Seketika ia melihat Alia yang sedang tertunduk sedang memakan makanannya. Mungkin ia malu dengan teriakannya tadi.

"Lo Alia?'' tanya Rangga yang membuat Alia tersedak. Dengan sigap Rangga mengambil gelas yang berisi minuman dan memberikannya kepada Alia.

"Ma..makasih"

"Lo yang tadi teriak nyebut nama gue ya? Sampe kenceng gitu"

"Hehe maaf ya" Alia cengengesan

"Gapapa, oh yaa minta id line Lo dong boleh ga?"

"Boleh dong!" Jawab Alia dengan semangat

"Modus" cibir Ares

"Iri aja Lo kampret" sarkas Rangga tak terima

Ares memutar bola matanya malas. "Shasa kemana?" tanya Ares

"Hari ini dia ga masuk" jawab Dira

Ares menautkan alisnya, apakah Shasa masih sakit?

Sedangkan sedari tadi Arnold secara diam-diam mencuri pandang kepada Dira.
Rangga yang menyadari hal itupun tertawa dalam hati.

"Kalo suka ya berjuang  goblog bukannya curi-curi pandang doang!"

"Anjing Lo!"

"DIRA SI ARNOLD SUKA TUH SAMA LO!!" teriak Rangga menggema di seluruh kantin. Kemudian Rangga secepatnya berlari agar tidak kena bogem Arnold.

"RANGGA BANGSAT SINI LO!"

"Maafin temen gue yaa hehe" ucap Arnold meminta maaf kepada Dira.

"Gapapa" jawab Dira cuek

"Buset cuek amat" batin Arnold.

"Lah si Ares kemana?" Arnold bingung karena Ares tidak ada ditempatnya, padahal tadi ada disana.

"Dia udah pergi" jawab Dira

"Kok gue ditinggal sih?" ucap Arnold dengan nada kesal.

Arnold mengeluarkan ponselnya dan menyodorkan nya kepada Dira. "Minta id line Lo". Dira mengambil ponsel milik Arnold kemudian mengetik sesuatu disana dan segera mengembalikannya kepada Arnold.

"Makasih cantik" ucap Arnold kemudian langsung berlari meninggalkan area kantin. Sedangkan Dira senyum-senyum sendiri.





















See you next part!✨

MY INSTAGRAM : @INDRIIIY__

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aresshasa [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang