Berubah Lagi

15 2 0
                                    

Selamat membacaa💛

Seperti biasa Shasa berangkat ke sekolah pagi-pagi, tapi perasaannya saat ini sedang tidak enak. Entahlah ia takut Ares menjadi cuek lagi padanya. Jadi hari ini ia berniat untuk menjelaskan semuanya kepada Ares, semoga saja Ares mau mendengar penjelasannya.

Takut Ares berubah? memang Shasa siapanya Ares? pacar? gebetan? bukan. Jadi terserah Ares mau berubah atau ga ya kan?

Shasa berjalan di koridor dengan tergesa-gesa, ia harus segera menjelaskan semuanya ke Ares dan semoga saja Ares bisa mengerti keadaannya.

Sesampainya Shasa di kelas Ares, cewek itu mengintip di jendela untuk melihat apakah Ares ada di dalam kelasnya atau tidak. Gotcha! dewi fortuna sedak berpihak padanya, ternyata Ares sedang mengobrol dengan Arnold dan Rangga. Eh tepatnya hanya Arnold dan Rangga yang tampaknya serius mengobrol. Sedangkan Ares? pria itu hanya diam sesekali memainkan ponselnya.

Tanpa babibu Shasa masuk kedalam kelas Ares dengan senyum merekah dibibirnya, bibir yang kemarin pucat sekarang sudah tidak lagi kelihatan pucat. Arnold dan Rangga yang menyadari kehadiran Shasa saling menatap satu sama lain. Sepertinya Ares belum menyadari kedatangan Shasa, karena ia masih sibuk dengan ponselnya entah apa yang dilihat. Sebenarnya banyak perempuan yang mengirim line atau sebagainya kepadanya mengingat Ares memiliki wajah yang tampan. Tapi ia enggan untuk membalas pesan-pesan tersebut. Jangankan membalas, sekedar dibaca pun tidak pernah. Sadis bukan? orang ganteng mah bebass.

"Hai" sapa Shasa. Ares yang mendengar sapaan itu mendongak dan menatap gadis didepannya ini dengan wajah datar.

Shasa yang melihat raut wajah datar Ares tertegun, sepertinya dugaannya benar. Ares akan berubah menjadi dingin lagi. Shasa menghela nafas gusar, ia harus sabar. Harus!

Shasa membuka tas nya dan mengambil sebuah kotak bekal, pasti tau kan isinya apa? Yap Nasi goreng ala Shasa. "Nih buat Ares" ucap Shasa kalem.

Ares menatap kotak bekal tersebut dengan malas, sebenarnya ia ingin menerima kotak bekal tersebut karena nasi goreng buatan Shasa itu enak. Tapi semuanya kalah oleh ego nya yang terlalu tinggi. Gengsi dan ego memang bisa mengacaukan semuanya. Iya ga si? iyain aja deh yaa :v

Sadar akan Ares yang tidak menerima kotak bekalnya, Shasa merasa kecewa tapi ia harus berusaha demi Ares. Jangan karena hal ini ia akan mundur, tidak dan tidak akan Shasa mundur sebelum mulut Ares sendiri yang menyuruh Shasa untuk mundur.

"Oke, kamu simpen aja dulu bekal ini. Nanti kalo kamu laper tinggal dimakan aja"

"Hm" jawab Ares hanya dengan gumaman. Shasa tersenyum simpul mendengar jawaban Ares meskipun hanya sebatas 'hm'

"Aku mau jel.."

"Gue ke kantin dulu" pamit Ares kepada Arnold dan Rangga. Ucapan Shasa langsung dipotong oleh Ares.

Miris, satu kata yang dapat menjelaskan kedaan Shasa sekarang. Shasa menatap punggung Ares yang meninggalkan kelas dengan gaya cool nya.

"Ekhmm" Arnold memecah lamunan Shasa yang sedari tadi menatap punggung Ares yang sudah menghilang.

"Ehh aku balik ke kelas aja ya" ucap Shasa pamit. Arnold dan Rangga tersenyum ke arah Shasa. Kemudian Shasa pun kembali ke habitatnya.

Shasa masuk kelas dengan muka yang ditekuk, Dira dan Alia yang melihatnya terkejut dan terheran-beran. Tumben sekali Shasa murung seperti ini biasanya juga ia sangat heboh.

"Lo kenapa Sha?" tanya Dira

"Bete deh gue"

"Bete kenapa?"

"Gatau" jawab Shasa acuh

Gila, yaa sepertinya Shasa sudah gila. Katanya ia bete tapi setelah ditanya alasan kenapa dia bete malah dengan santainya ia menjawab gatau.

"Gue yakin pasti ada kaitannya sama Ares" ucap Dira menebak. Mendengar nama Ares, Shasa menjadi murung kembali. Sungguh pikiran.

Dira tertawa."Haha udah gue tebak kan, pasti ujung-ujungnya Ares"

"Bacot lo" sinis Shasa

"Wess selo dong, lo kenapa sih sama Bebeb Ares nya huh?" tanya Alia menggoda Shasa

"Nanti aja deh ceritanya, lagi males gue"

"Lo utang penjelasan sama kita!" ucap Dira dan Alia kompak

Shasa mencebik kesal. "Iya deh iya"

***Skiip***

"Pulang berapa menit lagi sih? ngantuk nih gue, udah tuh guru jelasinnya datar banget" ucap Alia kesal pasalnya ia sudah sangat mengantuk

"Sabar sih yaelah 5 menit lagi. Lo kira lo aja yang ngantuk? sama gue juga" jawab Shasa.

KRING!!!!!!

"Alhamdulillah" ucap semua siswa kompak

"Loh kenapa alhamdulillah?" tanya Bu Gina heran

"Hehe gapapa bu"

"Yasudah, ibu keluar karena bel pulang sudah berbunyi. Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Shasa membereskan bukunya dengan buru-buru. Ia harus segera ke kelas Ares untuk mengecek apakah makanannya sudah dimakan oleh Ares atau belum. Ia juga berniat akan menjelaskan kesalah pahaman ini dan semoga saja kali ini Ares mau mendengar penjelasan Shasa.

"Gue duluan, bye!" pamit Shasa kepada kedua temannya

"Bukan temen gue" ucap Dira

"Bodoamat" ucap Shasa meninggalkan kelas

Seperti biasa sebelum masuk ke kelas Ares, Shasa mengintip terlebih dahulu. Dan hasilnya mengecewakan karena Ares sudah tidak ada disana. Tapi seketika matanya membulat melihat kotak bekalnya ada diatas meja Ares, ia berharap semoga kali ini harapannya tidk mengecewakan. Semoga saja Ares memakan bekal yang ia beri.

Dengan langkah senang Shasa memasuki kelas Ares yang sudah sepi, ia berjalan menghampiri meja Ares dan mengambil kotak bekalnya. Ia membuka kotak bekal tersebut dan seketika wajahnya murung kembali. Ternyata Ares tidak memakan makanannya. Kecewa sih tapi bisa apa? cuma bisa dipendam sendiri, sakit sendiri, intinya serba sendiri, yaa iyalah orang Jomblo ya sendiri.

Shasa duduk di kursi Ares dan memakan makanan yang di masaknya sendiri dengan kesal. "Daripada mubazir mending gue makan aja, lagi pula ini enak kok" ucap Shasa mengetuk-ngetuk sendok sambil mempoutkan bibirnya. Siapa pun yang melihatnya pasti ingin mencubit pipinya yang gembul.

Tanpa Shasa sadari ternyata ada orang yang mengintipnya sejak tadi, orang itu tersenyum simpul melihat tingkah Shasa yang lucu.





TBC

Hayoo siapa tuh yang ngintip?😂 yaelah pake acara ngintip-ngintip segala yaa wkwk. Maklum GENGSI hahaha

Semoga sukaa💚 Vote nya jangan sampe ketinggalan haha

Ig:@indriyaa24

Aresshasa [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang