Hal yang tak terduga

10 1 0
                                    

HAPPY READING💜

"Ehm kamu udah punya pacar Res?"

Uhukk..

"Belum pah" jawab Ares

Adnan, papahnya Ares menghela nafas panjang. Memang sulit putranya ini untuk memiliki kekasih lagi, padahal Ares mempunyai wajah yang tampan tetapi kenapa ia belum memiliki kekasih?. Aneh.

"Udah ya pah, Ares mau pergi sekolah dulu takut telat" ucap Ares berdiri dari duduknya dan berpamitan kedua orang tuanya. Sebenarnya ia tadi belum selesai sarapan, tetapi karena ia takut ditanya macam-macam oleh ayahnya lebih baik ia menghindar.

****

Seorang gadis cantik memasuki kelasnya, suasana di dalam kelas tersebut sangat gaduh. Bayangkan saja banyak murid yang membawa buku catatan mereka kesana kemari, seperti mencontek pikirnya.

Shasa masuk kedalam kelas dengan sangat santainya seolah tak terjadi apa-apa, ia menghampiri kedua temannya.

"Kalian lagi apa sih?" tanya Shasa melirik Dira yang sedang mencatat sesuatu.

"Tugas Ibu Yona anjir" jawab Dira tanpa mengalihkan pandangannya.

"Emang ada?"

"Ada, ini juga dadakan anjir ngasih tugasnya" jawab Dira. Sementara Alia, ia masih fokus mencatat agar nilainya tidak dikurangi lagi.

"Dih ya anjir, gue juga mau nyontek kali" ucap Shasa menarik buku Dira.

"Tolol kembaliin buku gue, belum selesai nih" ucap Dira seraya mencoba mengambil bukunya yang ada ditangan Shasa. Shasa menghiraukan ucapan Dira, ia melihat Alia yang masih fokus mencatat kemudian ia juga menarik buku milik Alia membuat sang pemilik menggeram kesal.

"KEMBALIIN BUKU GUE!!!" teriak Alia kencang membuat semua murid menatap kearahnya.

"Solidaritas dong" ucap Shasa membela.

Dira dan Alia menghela napas pasrah melihat bukunya yang dipeluk erat oleh Shasa. Apa boleh buat?

****

Area kantin saat ini sudah dipenuhi oleh para siswa-siswi, mereka rela mengantri panjang agar perutnya tidak kelaparan. Seperti yang sedang oleh dilakukan Alia, ia sedang mengantri untuk membeli pesanan kedua temannya. Sedangkan Shasa dan Dira? mereka hanya duduk manis sembari menunggu pesanan mereka. Menyebalkan.

Setelah menunggu hampir 10 menit, akhirnya Alia datang dengan membawa pesanan Shasa dan Dira, ia kembali dengan wajah yang ditekuk sebal.

"Wajah lo kenapa?" tanya Dira karena melihat wajah Alia yang berkeringat.

Alia menatap Dira tajam. "Heh lo masih nanya gue kenapa? ya gue kepanasan lah, udah kaki gue diinjek2" ucap Alia mengerucutkan bibirnya.

"Lagian lo jadi orang tuh jangan kecil-kecil" ucap Shasa seraya terkekeh.

"Kalo gue ga kecil, ga mungkin gue bisa nyelip tuh orang-orang buat dapetin nih makanan, kalian seharusnya bilang makasih ke gue bukannya malah ngehina gue"

"Udah si udah, kita makan aja. Bentar lagi bel masuk" lerai Dira karena melihat Alia yang sedang kesal sampai ubun-ubun.

Ketika mereka makan dengan nikmat, ada Nesya dan temannya Maura dan Anggun menghampiri meja Shasa, dan dengan sengaja Nesya menumpahkan Jus alpukat yang ada ditangannya ke baju Shasa membuat Shasa kaget.

"Upss maaf gue ga sengaja, tapi gue niat" ucap Nesya merasa tak bersalah.

Shasa bangkit dari duduknya. "Mau lo apa si?" Shasa menatap Nesya dengan pandangan yang sulit diartikan.

Nesya tersenyum miring. "Gue mau lo jauhin Ares!"

Shasa berdecak kesal, ternyata ini tentang Ares. "Lo mau Ares? silahkan ambil. Lagian gue ga suka sama sekali sama Ares" ucap Shasa lantang sehingga membuat penjuru mata tertuju padanya.

Ares yang memang sedari tadi ada di meja pojok kanan, mendengar ucapan Shasa yang kencan. Ares tersenyum getir ternyata Shasa tidak menyukainya, padahal Ares sedang berusaha menerima Shasa dalam kehidupannya. Ares bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan area kantin. Saat Ares melewati meja Shasa, secara tidak sengaja mata mereka bertemu. Shasa menatap Ares dengan pandangan terkejut sedangkan Ares menatap Shasa dengan wajah datarnya. Shasa tidak mengetahui jika ada Ares di kantin ini karena biasanya dia lebih asik menghabisakan waktu istirahatnya di roftoop.

Shasa yakin jika Ares mendengar ucapannya tadi, karena ia juga mengakui jika ucapannya itu sangat kencang. Jika seperti ini terus bagaimana hubungannya dengan Ares? masalah yang kemarin saja ia belum mendapatkan maaf dari Ares sekarang ditambah dengan masalah baru lagi. Dasar Shasa bodoh, gerutunya.

Shasa hanya melongo melihat kepergian Ares, ia merasa sangat bersalah sekarang. Ia merasa bersalah kepada hatinya, ia bilang kalau ia tidak menyukai Ares tetapi hatinya bilang kalau ia benar-benar menyukai Ares. Pasti saat sekarang Ares kecewa mendengar ucapannya tadi, mengingat Shasa yang selalu mengejar-ngejar Ares. Pasti setelah ini Ares berpikiran kalau Shasa hanya main-main padanya.





















TBC

Wahh wahh gimana tuh Ares nya ngambek, ada yang mau hibur?😋

VOTE NYA JANGAN LUPA!

See you next part💜


BONUS!

Jangan direbut yaa, itu cukup punya author doang hehe😚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan direbut yaa, itu cukup punya author doang hehe😚

Aresshasa [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang