Semua cerita yang ada di sini, adalah ide saya sendiri. Ada happy, sad, misteri, horor, kocak dan lainnya. Yang mau menyumbangkan cerpen nya ke sini boleh juga, nanti aku buat karya dari kamu😊.
Semoga terhibur.
Salam Elf💝Bana
Zai menunggu Paul di parkiran rumah sakit, mereka akan segera ke restoran delicious.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sementara, di ruang pasien yang sudah aneh itu, di dekati suster yang sedang cek semua pasien.
☕☕☕
Uituit..
Suara remote mobil Sam terdengar jelas di area parkir, ia menuju satu meja di restoran delicious. Dia melihat jam yang berada di tangan kirinya.
"Aku pikir, aku terlambat." tuturnya. Ia memanggil pelayan yang sedang menulis menu pesanan di meja Ello, Naya, dan beberapa teman Ello yang sudah datang untuk acara reuni-an mereka.
Setelah itu, ia menuju Sam, yang sedang tersenyum, lalu memesan secangkir kopi sebelum teman yang ingin dia temui datang.
☕☕☕
Aarrgh
Suara pasien aneh itu di dengar, oleh suster yang sedang mengontrolnya. Taringnya menjadi panjang. Dan bersuara aneh, matanya semakin merah.
"Bapak kenapa?" tanya suster.
Saat suster mendekatinya, pasien itu menerkam, lalu menggigit lehernya. Suster itu masih berteriak minta tolong, dan mencari alarm yang berada di dinding, di belakang pasien.
"Hai! sudah lama ya, maaf aku baru selesai."
Tegur Paul, saat melihat Zai sudah standby di motornya.
"Gak apa, ayo"
Mereka meninggalkan rumah sakit, yang sedang bermasalah. Dokter di ruangan kantor segera berlari ke ruangan Merak, no.23.
Dimana, suara alarm itu berasal. Suster yang telah di gigit itu merangkak di lantai, berharap bisa keluar dari ruangan dan mendapatkan bantuan.
☕☕☕
Sam kembali memperhatikan jam tangannya, yang sekarang menunjukkan angka 18:05.
"Apa dia kejebak macet ya?"
Tanya Sam, pada diri sendiri, ia menghubungi nomor orang yang ingin dia temui. Dr.Fedi masih berlari menuju ruangan Merak, dan berhenti saat teleponnya berdering.
"Halo pak Sam, iya. Aku akan kesana sebentar lagi. Iya, iya."
Tuut.. Tuut.. Tuut
Ia menutup teleponnya, dan kembali berlari. Sesampai di ruang Merak, ia melihat suster yang sedang melatah di lantai.
"Sus, kau kenapa?"
Namun suster itu hanya diam, ia melihat pasien yang mulutnya berlumuran darah, dan menerkam dr.Fedi.
Dr.Fedi menahannya, dan menerjang pasien aneh itu, hingga terpental.