1. KOMPLOTAN TUKANG RUSUH.

90 19 179
                                    

SEKOLAH seolah memang sudah ditakdirkan bahwa ada saja sebagian pelajarnya yang sering kali melanggar aturan sekolah yang berlaku dan juga bisa disebut komplotan tukang rusuh di sekolah.

🍁 GENNAYA 🍁

KALAU seandainya ada pertanyaan besar yang ditujukan kepada seluruh pelajar di dunia. Kapan waktu yang disenangi pelajar saat di sekolah? Pasti hampir seluruh pelajar sekolah menyebutnya waktu istirahat dan waktu pulang. Seakan dua jawaban itu sudah di cap permanen di otak mereka, sehingga tidak ada jawaban lain yang mereka keluarkan selain jawaban itu. Sama seperti murid-murid kelas XII Bahasa 3 SMA Wiraja ini.

Begitu bel istirahat pertama berdering di sepunjuru ruangan dan lorong, seluruh murid yang berada di kelas langsung bersorak riang dan berjingkrak senang. Guru yang masih ada di dalam kelas hanya bisa geleng-geleng kepala lalu pelajaran terpaksa terhenti untuk hari ini dan di lanjutkan di lain waktu. Kelas pun ditutup dan seluruh murid yang berada di dalam kelas XII Bahasa 3 langsung berhamburan keluar ketika Bu Santika, guru Bahasa Inggris, sudah keluar dari kelas.

"Ayo, ih. Kantin. Gue laper banget gils. Dari semalem belum makan." Venny, nama salah satu teman Naya mengeluh sembari ia berdiri di samping meja Naya dan Freya. Memang Venny dan Zita duduk tepat di belakang tempat duduk Naya dan Freya.

"Sebentar, gue pake gincu dulu," ujar Freya lalu memakai gincu ke bibirnya yang agak tipis.

"Ah kelamaan lo." Venny mengeluh kesal. "Eh gue bagi dong, Frey." Venny merebut gincu punya Freya ketika cewek itu sedang bercermin sambil meratakan cairan gincu di bibirnya pakai jari tangan. Venny lalu merebut kaca cermin punya Freya dengan gerakan cepat membuat jari telunjuk Freya tanpa sadar keluar dari bentuk bibirnya.

"Anjir mencongggg! Vennyyyy lo bikin rusak make up gue aja! Lo kalau mau minjem sabar. Gue duluan, baru lo. Jangan asal kibet aja!" omel Freya kepada Venny yang sedang membasahkan bibirnya dengan gincu. "Sini, mirror gue. Gue mau pake!"

Freya merebut kembali kaca miliknya dari tangan Venny membuat Venny yang belum selesai langsung cemberut. "Dasar pelit lo, Frey," desisnya.

"Dih, malah ngatain gue pelit. Dasar gadir lo. Udah minta maksa, udah nyolek gincu gue ke bibir lo. Sekarang lo ngatain gue pelit?" ujar Freya.

"Abisnya lo udah ambil kacanya. Gue kan belum selesai," bela Venny, tak mau dirinya dikatain.

"Heh ngaca! Gue juga belum selesai tapi lo udah rebut," balas Freya tak mau kalah. "Nay, minta tisu basah, Nay." Freya meminta tisu basah kepada Naya membuat cewek itu lantas memberikannya.

"Astagadragon! Bukannya langsung ke kantin nyari tempat, malah sempet-sempetnya tancep di sini ye." Zita datang ke kelas bersama Alea di sebelahnya. Beberapa menit yang lalu kedua perempuan itu memang izin ke toilet dan sekarang baru balik. "Ih, gue juga mau ikutan dongggggg!"

Zita lalu berlari menghampiri meja Freya. Cewek itu hendak merebut gincu yang dipegang oleh Venny namun Venny langsung menjauhkannya. "Eitsss...enak aja main rebut-rebut! Gue duluan!"

"Yaudah, buruan." Zita berujar, kemudian tatapan matanya beralih kepada Freya yang masih bercermin sambil memainkan bibirnya dengan jari tangan. "Udah, Frey. Tuh bibir lo udah merah. Udah kayak orang jontor, masih aja ditebelin pake gincu."

"Apaan sih lo, dateng-dateng recet deh. Gue tadi abis apus coretan gincu di pipi trus sekarang gue lagi nebelin bibir gue yang sempet ke hapus gincunya," ujar Freya.

GENNAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang