Pas denger Dokyeom bilang gitu jantung Yuju udah deg deg-an,Yuju takut kalau Dokyeom mau nyatain perasaannya. Jujur Yuju gak siap mendengar apa yang akan Dokyeom katakan.
"Ju, Mandang gue Napa dah," ucap Dokyeom.
"Eh? Iya iya. Apaan? Mau bilang apa? Gaya bener sampe harus Mandang Lo segala.cih," canda Yuju.ini cuma pengalihan rasa deg degan Yuju.
"Sebenarnya gue—" Dokyeom menggantungkan hubungan ini.eh. maksud nya menggantungkan perkataannya.
Yuju yang sedari tadi Mandang serius menunggu apa yang akan di katakan Dokyeom.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Begini kira kira]
"sebenernya gue kentut tadi. BUAHAHAHAHA.... MUKA LO SERIUS AMAT DAH. DEG DEGAN YA? NTAR KALAU GUE NGELAMAR LO PASTI EKPRESI NYA KEK GINI DAH AHAHAHAHAHA" tawa Dokyeom pecah.
Menyadari dirinya dijailin Dokyeom, Yuju langsung nimpuk Dokyeom pake Buku paket .
"KYEOM! LO APAAN SIH? GAK LUCU TAU! BENCI GUE SAMA LO," bentak Yuju. Yuju mengemasi buku buku dan masuk ke kamarnya.
Awalnya Dokyeom kira Yuju marah boongan jadi dia mikir palingan Yuju bentar lagi keluar, tapi pas ditunggu Yuju gak keluar keluar dari kamar.
Rasa bersalah pun menguasai diri Dokyeom. Dia menghampiri kamar Yuju dan mengetuk pintu kamar Yuju.
Tok tok tok
"Ju?"
"...."
"Yuju"
"...."
"Choi Yuna"
"...."
"Ujuyyyyyy...maafin gue. Tadi gue ga bermaksud untuk jailin Lo. Gue cuma mau buat Lo ketawa aja, soalnya Lo kayaknya lagi stres banget liat tumpukan pr. Yuju... Lo kenapa? Buka pintunya dulu," Dokyeom mulai khawatir.
"Ju, kalau gak mau bukain. Gue buka sendiri nih," Dokyeom memegang gagang pintu.
"Ju, gue masuk ya? Pintunya gue buka," Dokyeom membuka pintu kamar Yuju.
Terlihat Yuju lagi duduk di tepi kasur sambil nunduk.
"Ju? Lo kenapa? Kesurupan? Jangan donggggggg," tanya Dokyeom
"Sumpah ya si Dokyeom pertanyaan gak bermutu banget" -author
"Hiks...hiks..." Yuju sekarang nangis.
Demi apa pun Dokyeom panik ditambah takut. Takut kalau Yuju beneran kesurupan, Dokyeom gak suka dengan hal hal horor kek gini.
Dokyeom pelan pelan mendekati Yuju terus nepuk pundaknya.
"Ju..sadar Ju! Lo jangan kesurupan sekarang, ini bunda lagi gak ada dirumah. Ribet nanti!!!!!!" Ucap Dokyeom.
"Gue kangen Dika, Kyeom"
"Juy juy...dia lagi dia lagi. Sabar gue juy" batin Dokyeom.
"yaudah yaudah. Mending ikut gue ke teras aja, gak baik cewek cowok di kamar kek gini," Dokyeom menggenggam tangan Yuju dan mengajak Yuju ke teras rumah.
"sekangen itu ya lo sama si Dika?" tanya Dokyeom yang tidak menoleh sama sekali ke Yuju.
"iya, Kyeom" jawab Yuju sambil nunduk.
"Ju, coba lo perhatiin baik baik wajah gue ini," ucap Dokyeom.
"maksud Lo, Kyeom?" tanya Yuju.
"perhatiin baik baik coba. Gue mirip siapa???"
Yuju memperhatikan baik baik wajah Dokyeom. Awalnya biasa saja tapi lama kelamaan Yuju merasakan sakit di kepalanya seperti berusaha mengingat wajah seseorang.
Dokyeom yang ngeliat Yuju kesakitan sampe jatuh ke lantai, langsung panik.
"Juy?!! Lo kenapa? Gue anter ke dokter ya sekarang? Lo pasti kumat lagi kan sakit nya? Ayo ayo gue anter ke dok–" omongan Dokyeom terhenti.
"dik," Yuju memandang Dokyeom.
"apaan sih, Ju??? GUE DOKYEOM BUKAN DIKA!"
"Kyeom... Lo Dika kan?"
Hiyaaaaaaaa!!!!!!!! Besok puasa nih!!!! Marhaban ya ramadhan! Selamat berpuasa bagi yang menjalankan!! Mohon maaf lahir dan batin readers! Maapin gue yang lama banget update nya. Huhuhuhu:'' ga guna bet jadwal nya hueeeeee....
YAK gue mau kasi tau aja. Ini adalah 4 part terakhir sebelum tamat nih book.
