3

14 0 0
                                    







selama menetap di apartement sepupu dari kekasihnya tersebut jennie berusaha melakukan apa yang di kuasainya mulai dari memasak dan melakukan tugas lainnya, namun setiap jennie menyiapkan semuanya jo selalu tak punya waktu untuk setidaknya mencicipi sedikit, mungkin jo sangat sibuk fikir jennie

Seperti saat ini jennie sudah membuat sarapan untuk jo dan Untuknya

"jo mari sarapan dulu sebelum berangkat" tawar jennie dengan tangan yang masih sibuk menata makanan

"Aku akan makan di kantor, aku pergi" jennie hanya bisa menghembuskan nafas kasar atas apa yang di laluinya setiap hari. Ya.. jo selalu sibuk dan tak pernah meluangkan waktu untuk setidaknya sarapan dengannya

Menghabiskan waktu berhari-hari dalam apartemen membuat jennie sangat jenuh, ingin rasanya jennie keluar setidaknya menghirup udara segar atau semacam berjalan santai namun apalah daya jika jennie masih sangat buta dengan jalanan yang ada di kota ini meskipun jaman sudah modern namun tetap saja jo tidak mengizinkan, jennie ingin hidup tenang tanpa menyusahkan orang lain



Drt.. drt..



"Hallo" jennie menerima panggilan yang tak lain dari tunangannya tersebut

"Hi baby, suaramu sangat bersemangat hari ini" jennie tersenyum mendengar suara kekasihnya yang ada di balik panggilan

"Kapan kau kembali?" Dengan manja jennie merengek agar bimo segera pulang dan itu membuat bimo tertawa dengan ulah jennie

"Sudah sangat merindukanku kah?" Jennie mempotkan bibirnya meskipun bimo tidak akan melihatnya,

Dengan canda tawa mereka masih melanjutkan perbincangan tersebut


.



Klik


"Ah.. Kau sudah kembali?" Suara jennie menyadarkan jo dari kepenatan yang ada, jo melihat arloji yang melingkar di tangannya waktu sudah menujukan pukul 2 dini hari. Akhir-akhir ini jo memang selalu pulang larut sebab adanya project baru yang akan ia garap

"Mengapa kau selalu menungguku? Tidak kah kau lelah.. tidurlah jangan menungguku pulang" jennie tersenyum sebab baru kali ini jo berbicara cukup panjang kepadanya

"Tak apa, aku akan selalu menunggumu kembali, agar kau tau bahwa saat ini kau tak hidup seorang diri" rasanya perkataan jennie sedikit menohok untuk jo

"Terserah kau saja" jo melangkahkan kaki memasuki kamar, meninggalkan  jennie yang masih setia dengan posisinya

"Selamat malam jo"



----



1 Bulan kemudian..




"Selamat pagi jo" sapa ramah wanita cantik yang tengah menata sarapan di atas meja, jo menatap jennie dengan perubahannya pagi ini, rambut jennie yang di ikat habis membuat wajah wanita itu terlihat lebih anggun

"Pagi. Kau lebih cantik seperti itu" ucap jo tanpa basa-basi dan segera mendudukan tubuhnya di kursi makan dengan wajah acuh.. sedangkan sang wanita yang di puji cantik itu kini tengah menetralkan debaran cepat di dadanya

"Ini kopimu" tanpa membuang waktu jennie memberikan kopi untuk jo yang telah di buatnya dengan penuh kesabaran

"Hmm" deheman jo membuat jennie mengerti

"Tenang. Gula nya hanya sedikit sekali" yakin jennie tak lupa dengan senyum yang di sematkan, jo hanya terdiam

"Bagaimana-" belum sempat jo melanjutkan pertanyaan namun jennie sudah memotong ucapannya tersebut

"Bagaimana aku tau? " sambung jennie

"Aku hidup denganmu sudah 1 bulan dan aku sudah ingat akan kebiasaanmu, maaf jika aku lancang hanya saja aku ingin melakukan apa yang ingin ku lakukan apakah tak apa?" Jelas jennie panjang dan membuat jo menganggukan kepala tak perduli sambil menyesap kopi secara perlahan

"Tapi janganlah terlalu sering mengkonsumsi kopi ku tau kau memiliki riwayat maag" lagi lagi jennie membuat jo jengah dengan semua yang di lontarkannya seolah-olah perempuan ini tau segalanya

"Aku tau itu sebab bimo memberi tahu ku" jo hanya berdecih mendengar pernyataan jennie dan jennie hanya tertawa kecil melihat tingkah sepupu dari kekasihnya tersebut

Setelah percakapan singkat itu suasana kembali hening namun setidaknya jo ingin melakukan sarapan bersama setelah berkali-kali selalu ia tolak, kesabaran jennie selama ini akhirnya membuahkan hasil

"Mm.. jo apakah aku boleh jika keluar sebentar?" Dengan keberanian yang menggebu jennie melontarkan pertanyaan yang jennie sendiri pun sudah tau jawabannya akan di tolak

"Kau akan kemana?" Tanya wanita tampan itu dengan tangan yang masih sibuk dengan sarapannya namun sukses menatap jennie

"Supermarket membeli bahan untuk masak, sudah hampir habis" jennie masih berharap jo akan berbaik hati dan mengizinkannya untuk keluar

"Apakah kau tau di mana supermarket itu?" Raut wajah jennie yang berubah seketika telah membuat jo mengerti

"Kau tau?" Jo masih menekannya untuk menjawab

"A-ku tidak tau ta--" sebelum jennie menyelesaikan kalimatnya jo sudah lebih dulu berbicara

"Kalau tidak tau bagaimana kau akan pergi" tekan jo

"T-tapi a-ku" jo membangkitkan tubuhnya dan meninggalkan jennie yang baru saja ingin memberikan penjelasan

Jo melarang bukan tanpa alasan. Perempuan itu adalah tunangan dari sepupunya kalau sampai jennie hilang atau tersesat yang akan di bunuh oleh bimo jelas dirinya bukan!



---

Hampir setengah jam jo menghabiskan diri di dalam kamarnya

Ceklek

"Kau akan pergi?" Jennie melihat jo begitu berbeda dengan tampilan casual dan jangan lupakan rambut perempuan itu sudah di rapihkan layaknya bak seorang model pria tampan dengan tinggi 178cm dan kulit seputih susu

"Aku akan berbelanja ke supermarket kau bilang bahan masakan sudah habis" dengan cepat jennie mengangguk dengan mata yang masih menatap focus

"Ada apa denganmu?" Jo meninggalkan jennie yang masih menatapnya dengan tatapan bodoh

"Bolehkah aku ikut?" Jennie berlari mengejar langkah luas jo







.


















Tinggalkan jejak guys..

Until the End (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang