Dan di sini lah mereka berada di pusat perbelanjaan terbesar untuk membeli beberapa bahan memasak
"Pilihlah yang kau butuhkan" jennie sibuk memilih beberapa bahan sedangkan jo dengan setianya mendorong troli belanjaan
"Apakah hari ini kau akan makan seafood?" Tanya jennie kepada wanita tampan itu yang masih memperhatikan gerak-geriknya
"Mm.. Aku-" jo ingin menolak namun secara kilat jennie membantah
"Tidak ada makan di luar apapun alasannya jo, ada aku di sini, makanlah dirumah sesibuk apapun kau" penuturan jennie sukses membuat jo membulatkan matanya, siapa dia? Beraninya mengatur.. racau jo dalam hati
"Masakanku tak kalah menggiurkan dengan restaurant langgananmu" tambahnya, tak ingin perdebatan semakin panjang akhirnya jo pun mengikuti kemauan jennie
"Hmm.. apa lagi ya?" Dengan jari yang bersemat di dagu, jennie seolah mencari beberapa bahan yang masih di butuhkan
--
Jo memasukan beberapa belanjaan ke dalam bagasi setelah selesai ia segera memasuki dirinya menuju kursi pengemudi
Sedangkan Jennie sudah berada di kursi penumpang tepat di sebelahnya
"Apakah ada sesuatu yang kau inginkan lagi?" Tanya jo dengan menoleh mengarah jennie, itu membuat sang empu berdebar sekejap dengan perubahan sikap sepupu dari kekasihnya tersebut
"A-aku ingin aromanis?" Cicit jennie Kecil namun jo mendengarnya dengan jelas
.
Jo membelah jalanan kota mencari pusat kuliner yang tersaji beraneka ragam di sana
.
."Kita dimana jo?" Jennie memutarkan matanya melihat begitu banyak penjual kaki lima yang berjejer
"Turunlah jika kau penasaran" jo meninggalkan jennie yang masih diam di dalam mobil dan tak lama perempuan itu pun mengekor pada jo
"Wahh..." antusias jennie menatap beberapa pedagang, ya.. mereka sudah berada di pusat kuliner
"Di sana yang kau inginkan" tunjuk jo dan menyadarkan jennie dengan cepat
"Aromanis?" Tanya jennie dengan berbinar
"Hmm" jo berdehem
Perempuan itu berlari kecil menuju tempat yang jo tunjukan Dengan malu-malu jennie memilih warna dari aromanis tersebut
Sedangkan jo tengah Menyenderkan punggung nya di kursi yang sudah tersedia di tempat itu dengan mata yang masih memperhatikan kekasih dari sepupunya,
Aroma mawar mendekati jo yang tak lain adalah jennie. Tubuh perempuan ini semerbak mawar dan selalu membuat jo nyaman di buatnya
"Aku hanya membeli satu tapi jika kau ingin aku akan membelikannya lagi" jennie membeli aromanis itu hanya satu bukannya tanpa alasan sebab jennie paham jo tidak begitu menyukai makanan manis
"Makanlah"perintah jo tanpa ekspresi
"Ku fikir pengusaha sukses sepertimu tak akan mau mendatangi tempat semacam ini" ucap jennie sedikit takut namun perempuan ini sungguh sedang terpesona dengan sifat jo yang sederhana
"tempat seperti ini lebih nyaman" jawabnya dengan melirik ke arah jennie
Mereka menghabiskan waktu disana. Dengan menyaksikan live music jalanan yang membuat suasana semakin meriah. Begitu banyak beberapa pasangan yang mengisi waktu bersama ada juga sekumpulan family dan masih banyak lagi
.
"Ada lagi yang kau ingini?" Tutur jo setelah mereka sudah ada di dalam mobil
"Ah.. tidak.. sudah cukup untuk hari ini.. terimakasih jo" mendengar jawaban dari jennie jo pun menjalankan mobilnya untuk kembali menuju apartemen
"Kau akan sanggup menghabiskan semua makanan itu?" Ucap jo dengan sekilas melirik jennie yang tengah berkelut dengan semua makanan yang ada di genggamannya
"Ahh... aku sudah lama tak membeli makanan" rona merah terlihat di kedua pipi jennie membuat jo melukiskan senyuman kecil
.
.
.
.Klik
Kedua tangan jo penuh dengan beberapa belanjaan yang baru saja mereka beli. Dan segera meletakannya di dapur
"Biar aku saja yang membereskannya, kau istirahatlah" kaki jo melangkah menjauhi jennie
Hahhh.." Dan jo merebahkan tubuhnya di sofa merenggangkan otot-otot yang mulai menegang
"Ingin ku buatkan kopi?" Tawar jennie kepada wanita yang tengah terbaring itu
"Aku ingin jus tomat" pinta jo segera,
"Apakah bimo masih rutin menghubungimu" sambung jo kepada wanita yang tengah sibuk membuat minuman untuknya
"Ya.. kita masih berkomunikasi seperti biasa, ada apa?" Jennie berjalan mendekati jo dengan jus tomat yang sudah ada di tangannya
Trak..
Di taruh nya jus tersebut di atas meja seketika wanita tampan itu membangkitkan tubuhnya dan berganti menjadi posisi duduk
"Terimakasih jo"
"Untuk?" Tanya jo singkat
"Untuk jalan-jalannya" lanjut jennie
"Ku kira apa. Aku tau kau bosan" jennie hanya tersenyum malu
"Aku senang akhirnya kau mau berbicara denganku "
"Memangnya selama ini aku tak berbicara denganmu?" Balasnya dengan gelas yang tak lagi ada di gengamannya
"Ah..bukan seperti itu maksudku hanya saja aku melihat kau sudah bisa menerima kehadiranku" senyum jennie mengembang cantik dengan mata yang menatap wajah tampan yang ada di sisi kirinya
"Ternyata memiliki partner tidak buruk juga" jelas jo dengan mengangkat sedikit bahunya
Akhirnya setelah hampir 1 bulan jennie menghadapi sikap dingin jo, es itu mampu mencair juga dengan perlahan, benar apa yang dikatakan bimo jo adalah wanita yang baik
.
.
.
."Joo.. tidakah kau lelah tidur seharian seperti ini eoh" suara teriakan jennie menggelegar dalam telinga jo, jennie dan jo sudah sangat dekat saat ini jadi sudah tak ada lagi kecanggungan di antara mereka
Sudah 2 bulan jennie berada dalam lingkungannya membuat jo tidak lagi merasakan kesepian seperti sebelumnya, jo membuka pintu kamarnya dengan mata setengah terpejam
"Tidakah kau puas menganggu istirahatku?" Dengan telapak tangan yang tengah mengusap wajahnya dengan kasar
"Aku bosan" lagi lagi jennie bersikap manja, jennie memang sudah berani mengeluarkan sikap aslinya yang membuat jo kelimpungan karna efek gemas
"Bosan.. baiklah kau ingin apa?" kini jo menarik lengan jennie dan mendudukannya di atas sofa yang berada di ruang tengah, tak lupa minuman rutinitas jo sudah ada di atas meja. Itu lah kewajiban bagi jennie melayani jo dengan baik selama ia menumpang, ya.. itu fikirannya dulu..
"Hari ini Kau tidak bekerja bukan?" jennie membulatkan matanya menjadi puppyeyes dan perlakuan jennie tak luput dari pandangan jo. tak mampu menahan jo mendaratkan cubitan lembut di pipi jennie
"Astaga bisakah tak melakukan itu hm" jennie tertawa kecil melihat sikap jo yang akhir akhir ini sangat memanjakannya
"Aku ingin ke pantai" suara jennie mencicit kecil namun jo mampu mendengarnya
.
.
.Tolong tinggalkan jejak guys...
KAMU SEDANG MEMBACA
Until the End (GXG)
Horror-GXG -Homopobic get out! -Tolong perhatian alur cerita sebelum membaca! By : VinaaEffrinaa ENJOY!! Happy Reading ♡️