Happy reading....
Belum direvisi sama sekali maaf typo bertebaran 🙏🙏🙏🙏🙏Author POV
Tak banyak yang bisa diceritakan,yang jelas selama perjalanan menuju rumah sakit hanya kecepatan menyerupai pembalap yang terjadi. Samudra langsung memutuskan panggilan padahal Rani belum menyelelesaikan ucapannya. Rasa khawatir akan kesehatan Sahara jauh lebih penting dari segalanya.
Sesampai di rumah sakit Samudra berlari menuju ruang UGD.
"Tan?" bingung Samudra yang melihat raut bahagia dari Rani."Ara,udah sadar Sam. Sekarang Kamu boleh jenguk dia" Samudra menegang seketika namun beberapa detik kemudian ia bisa menormalkan tubuhnya, ternyata bukan kabar buruk yang didapatinnya melainkan kabar bahagia.
"Yaudah Tan, Sam masuk duluan" Rani mengangguk tegas.
Samudra tersenyum tipis sembari berjalan kearah blankar Sahara. Terlihat jelas Sahara juga menyuguhkan senyuman manisnya.
"Udra" pekik Sahara yang langsung dihadiahi senyuman paling dahsyat oleh Samudra.
"Princessnya Udra udah bangun" gumam Samudra duduk di samping blankar.
Samudra menggenggam erat tangan pucat Sahara, jauh berbeda dengannya "Udah makan?" tanya Samudra yang digelengi cepat oleh Sahara.
"Maka---"
"Tangan kamu kenapa?" potong Sahara melihat luka ditangan Samudra.
"Oh,ee enggak papa" jawab Samudra berusaha tersenyum dibalik dustaannya.
Raut wajah kecewa kini mendominasi ekspresi Sahara, baru pertama kali Samudra berbohong seperti ini.
"Udra bohong?"selidik Sahara.
"Enggak"
"Yaudah, mendingan Udra keluar aja"cerca Sahara lalu memunggungi Samudra.
Samudra sangat tau Sahara sangat mudah tersingung dan patah hatinya walaupun hanya hal sepele. Satu tarikan nafas panjang sedikit membantu menetralisir keadaannya.
"Aku tadi bilang pergi aja"ulang Sahara yang masih mempertahankan posisinya.
Samudra membalikkan tubuh Sahara secara perlahan. Sahara yang tak siap hanya bisa menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, suara sesengukan kecil juga terdengar samar-samar menghiasi suasana UGD yang sepi.
Samudra menyingkirkan tangan Sahara, menghapus semua jejak air mata.
"Maafin aku,jangan ngambek ya" ujar Samudra memeluk tubuh Sahara.Sahara hanya mampu membabi buta Samudra dengan pukulan-pukulan brutalnya,memang terdengar lebay tapi itulah yang bisa membuat nyaman diantara keduanya.
"Kamu jahat" isak Sahara yang mulai mengurangi aksi pukulnya.
"Iya,aku minta maaf. Aku janji enggak bakal bohong lagi sama kamu" Sahara semakin menjadi.
"Tuh kan bohong beneran, ihh aku benci,benci banget.Mending kamu pergi sekarang, aku marah sama kamu" murka Sahara mencoba melepaskan diri dari pelukan Samudra namun nyatanya tenaga kecilnya tak mampu.
"Makannya aku minta maaf, jangan marah gini dong,aku bakal cerita" titah Samudra mengunci pergerakan Sahara didalam dekapannya.
"Tadi pagi pas mau berangkat ngampus, terjadi kecelakaan kecil,tapi enggak papa aku cuma luka kecil"terang Samudra yang nampaknya belum mampu membuat tangisan Sahara reda.
"Udah jangan nangis lagi dong" pinta Samudra menghapus lagi air mata Sahara, tak lupa kecupan manis juga terjadi disana.
"Abisnya kamu gitu" sahut Sahara memajukan bibirnya kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Dua Hati { Completed } ✓
Teen Fiction'Rasa yang sama pada dua hati yang berbeda' Ini bukan cerita si anak bad boy yang jatuh cinta sama good girl ataupun sebaliknya, tapi ini cerita tentang Samudra, Sahara,dan Sea(Tentang kita Bertiga) * Samudra pria pecinta musik yang memang sudah lam...