Happy reading.....
Dimulmed ada Marvin yaAuthor POV
"Lo lagi?"
Sahara menggeratkan giginya kuat-kuat, kesal itu jelas,pria tempo lalu yang sempat membuatnya kesal kini berpapasan dengannya, sudah cukup waktu itu dirinya dibuat kesal untuk saat ini jangan lagi.
"Kenapa?suka Lo sama gue?"songong Marvin melipat kedua tangannya angkuh.
Sahara membulatkan matanya kaget "Heh, cowok sinting jaga ucapan Lo ya,Lo bilang apa tadi?gue suka sama lo? Helloooooo ngaca dulu sana"sinis Sahara lalu menirukan gaya angkuh Marvin.
Bukannya marah atau apa Marvin justru tertawa keras mendengar lontaran kalimat dari bibir Sahara "Dasar miss drama,budeg juga, gengsi pula,kalo suka gak usah jaim,udah banyak cewek yang deketin gue dan LO"Marvin menekankan kata 'LO'
"Ke 123 lah"
"Ehh songong,Lo ngeselin sumpah siapa sih yang suka cowok kayak Lo?bukan tipe gue banget so,gak usah PD tingkat dewa kayak gitu. BYE"tukas Sahara lalu melenggang pergi meninggalkan Marvin yang masih tetap dengan gayanya.
"Cewek sinting, sok muna gak mau sama gue,liat aja kalo sampe lo beneran suka sama gue,gue pites juga lo kayak kutu"gumam Marvin lalu melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda tadi.
Ditempat yang sama dan belum berubah Marvin menduduki kursi kebesarannya, ranselnya sengaja diletakkan di sofa dan membiarkan tubuhnya menikmati kenyamanan yang tercipta dari kegiatannya. Tangan kanannya terulur kearah leptop lantas membukanya. Dirinya kembali mengecek usulan dari bawahannya mengenai menu baru yang akan disajikan di restorannya, bukan hal mudah baginya karena dirinya harus bisa mengira-ngira anggaran dan juga peluang pasar yang akan ditujunya.
Tok tok tok
"Masuk"tegas Marvin.
Marvin mengerutkan keningnya bingung,ada perlu apa Sea kemari?
"Bapak panggil saya?"cicit Sea lirih.
"Enggak,dari tadi saya duduk disini dan gak manggil siapa-siapa"jelas Marvin jujur.
"Oh,kalo gitu saya kerja lag---"
"Eitsss tunggu, kamu kesini bentar"Sea hanya mengangguk pasrah dan duduk dikursi yang telah disediakan.
Marvin mengarahkan leptopnya kearah Sea "Menurut Lo gimana makanan ini?"
"Kelihatannya enak sih Pak---"
"Tunggu dulu!jangan panggil Pak,berasa tua banget gue, panggil aja nama gue Marvin,oke lanjutin omongan Lo"
Sea menelan ludahnya susah payah,teguran dari atasannya ini sedikit membuatnya bingung pasalnya dia memang atasannya dan seharusnya tak pantas dipanggil dengan sebutan nama saja,kebanyakan pasti menggunakan embel-embel 'Pak' bukankah begitu?
"Saya rasa makanan ini bakal booming,dari tampilannya saja sudah sangat menarik,saya yakin makanan ini bakal laku keras"pendapat Sea yang nampaknya disetujui Marvin.
"Ya sudah,Lo boleh kerja lagi"setelah mendengar ucapan itu Sea langsung bergegas pergi dan melanjutkan pekerjaannya. Sementara Marvin mengemasi barang-barangnya yang sempat keluar dari tas ranselnya.
Hari ini tugasnya selesai tak ada salahnya dia meluangkan waktu untuk sekedar merilekskan pikirannya yang sempat menegang itu. Marvin menyambar kunci motornya dan membiarkan tas ranselnya tetap berada diruang kerjanya.
Marvin menajamkan matanya,dia tidak kabur dan itu memang gadis super rese menurut versinya siapa lagi kalo bukan Sahara si bucinnya Samudra. Marvin melangkah cepat menuju meja Sahara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Dua Hati { Completed } ✓
Novela Juvenil'Rasa yang sama pada dua hati yang berbeda' Ini bukan cerita si anak bad boy yang jatuh cinta sama good girl ataupun sebaliknya, tapi ini cerita tentang Samudra, Sahara,dan Sea(Tentang kita Bertiga) * Samudra pria pecinta musik yang memang sudah lam...