Epilog

1K 40 4
                                    

Ini pertemuan terakhir sama SamSa ya guys huhuhu
Makasih lho buat yang udah baca kalian terbaik pokoknya
Kalik bintang dulu untuk awal yang terakhir ini
Makasih udah diklik
Happy reading...

Ini pertemuan terakhir sama SamSa ya guys huhuhuMakasih lho buat yang udah baca kalian terbaik pokoknyaKalik bintang dulu untuk awal yang terakhir iniMakasih udah diklikHappy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Beberapa tahun kemudian...

Sahara berjalan lamban menyusul Samudra yang tengah sibuk dengan gitarnya. Ia mengisi sofa disamping Samudra, kepalanya disandarkan dibahu lebar Samudra.

Samudra tersenyum tipis lalu meletakkan gitarnya, tangannya yang bebas mengelus kepala Sahara "Masih ngantuk?"

"Iya dikit, kamu semalem nyusul aku jam berapa?"

"Jam 11 an kayaknya, maaf aku pulang terlambat. Semalem diacaranya ada kendala teknis jadi acaranya diundur satu jam" jelas Samudra.

Karirnya telah melambung tinggi saat dirinya mulai mengelola studio musiknya, namanya sudah banyak dibicarakan dimana-mana. Penampilan bermain gitarnya memang sangat bagus, tak heran jika tawaran manggung itu membanjiri Samudra.

Lebih tepatnya satu tahun lalu, setelah gelar sarjana S1 itu ia memutuskan untuk menyusul Sahara yang saat itu menjadi kekasihnya, karirnya mulai dirintis dari bawah, dari yang hanya mengisi acara-acara kecil sampai acara-acara besar, permainan gitarnya sangat menghipnotis semua pendengarnya.

Singapura. Negara bersejarah baginya. Setelah kesuksesannya itu Samudra memberanikan diri untuk mengutarakan keinginannya memiliki gadis cantik disampingnya itu, moment-moment manis itu tak pernah terlupakan, bagaimana dirinya begitu bahagia saat mengetahui kesembuhan Sahara, walaupun belum bisa dikatakan 100% tapi Samudra cukup bersyukur, setidaknya Sahara sudah tak sesak nafas lagi, sudah tak mimisan, sudah tak bentol-bentol lagi, sudah bisa jalan lebih lama dan yang terpenting Sahara sudah diperbolehkan makan-makan seperti biasanya.

"Gak papa, aku tau"balas Sahara menatap manik mata Samudra, masih tak disangka pemuda dihadapannya ini sekarang menjadi suaminya.

"Happy anniversary the second year dear, sorry if for two years there are still many shortcomings"Sahara hampir saja menangis, kenapa dirinya lupa tanggal bersejarah ini?

"Aaaa aku pengen nangis, happy anniversary juga " tutur Sahara lalu memeluk Samudra erat.

"Hari ini Mas gak ada agenda manggung, sengaja Mas kosongin khusus hari spesial kita"Sahara mengangguk.

"Mau kemana hari ini?"lanjut Samudra sembari merapikan rambut Sahara yang masih acak-acakan.

"Belanja,terus kita jalan-jalan ke luar mau?"

Rasa Dua Hati { Completed } ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang