Drama Senja
Suara serempak burung gagak menggema
Memenuhi angkasa merah langit Mukalla
Drama Senja, itulah titahnya
Kala Mentari menggulung senar-senar cahaya
Membuat merah kawanan awan yang berlari bersama
Ke segala penjuru ufuk di wajah semesta
Drama Senja, di situlah permainan rinduku bermula***
Entah mengapa, aku tak tahu pastinya. Sejak kecil, apa yang mereka sebut "Mantra Purnama", "Drama Senja", dan "Senyum Mentari" selalu saja menarik perhatianku. Rasanya sejak 6 tahun usiaku. Saat aku tinggal di sebuah kampung kecil yang berada di tepi laut biru.
Ketika sore telah tiba. Aku selalu mengintip langit di tepi pantai untuk menyimak "Mantra Purnama" yang ditemani "Drama Senja". Rasanya purnama begitu gagah bertengger di atas langit yang beralaskan laut biru.
Dan ketika pagi hari bernyanyi, aku selalu mencari "Senyum Mentari".
Senyum Mentari
Ini tentang puisi pagi
Tentang sebuah janji suci
Janji Mentari tuk terus menyinari
Setiap jiwa yang diam menanti
Setiap nafas yang penuh dengan arti
Setiap langkah yang beranjak pergi
Ini adalah janji Mentari
Menebar senyum sepanjang hariDan, hobi masa kecilku terus berlanjut hingga kini. Di negeri Ratu Balqis yang penuh dengan pesona ini. Sedangkan "Kamera" adalah satu-satunya amunisiku untuk merekam tiga hal yang menakjubkan itu. Bahkan, dahulu ketika bermukim di Kampung Nuwaidhiroh - Tarim, selepas Shalat Shubuh dan Wirid Pagi kami bergegas menuju bukit di belakang asrama untuk sekedar mengintip senyum Mentari di pagi yang sunyi.
[Selesai]
***
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTRA PURNAMA & DRAMA SENJA Kota Mukalla
AdventureMantra Purnama dan Drama Senja Oleh: Imam Abdullah El-Rashied FB | IG | TW | TG | WP | YT @elrashied_imam elrashied.wordpress.com "Mantra Purnama" Menghidupkan gairah rindu Menerangi jiwa-jiwa yang pilu Membisikkan nyanyian-nyanyian sendu Bertahta d...