Aku melangkahkan kakiku masuk semakin dalam ke hutan Blackwood.
Beberapa rempah umum sudah banyak kukumpulkan.
Namun aku sangat ingin mencari bunga mawar emas yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit.
Bunga itu sebenarnya belum pernah ditemukan. Dan aku hanya pernah membacanya dari sebuah buku di perpustakaan bahwa bunga itu ada di hutan blackwood.
Terdengar konyol dan bodoh memang. Tapi aku yakin bunga itu ada disini.
Aku kembali melangkahkan kakiku sambil sesekali mengamati keadaan hutan yang terlalu sepi .
Ini aneh memang. Tapi bagaimanapun aku harus menemukan bunga itu.
Letak hutan ini sebenarnya berada di sebelah timur kastil Ilory.
Namun hutan ini bisa dibilang salah satu hutan yang cukup berbahaya. Jadi kami harus berhati hati.
"Krek"
Aku langsung menoleh saat mendengar suara retakan itu.
Namun tidak ada apapun dibelakangku. Jujur saja aku mulai takut sekarang.
Baiklah, lebih baik aku segera kembali. Aku melangkahkan kakiku untuk berbalik, namun tiba tiba entah dari mana datangnya, seekor singa hitam berdiri didepanku.
Gawat!. Tubuh singa ini 5 kali lebih besar dariku dan dari yang pernah ku baca cakar dari singa ini sangat beracun.
Astaga baru saja kemarin aku berurusan dengan ular, dan sekarang aku bertemu dengan singa yang lebih berbahaya lagi ?.
Singa itu mengaum membuat burung burung langsung berterbangan. Aku langsung membuat barrier untuk melindungi tubuhku.
Singa itu mengayunkan cakarnya hendak mencakarku. Namun sementara ini aku akan aman di dalam barrier .
Aku langsung berlari saat singa itu terpental karena menabrak barrier ku.
Kulangkahkan kakiku secepat mungkin untuk menjauh dari singa itu.
Aku menoleh kebelakang, singa itu mengaum kencang namun dia belum terlihat.
Nafasku tersengal sengal. Sampai sampai aku tidak menyadari apa yang ada didepanku.
"Akh!" Aku memekik pelan saat wajahku menabrak dada bidang seseorang.
Orang itu langsung menarik tubuhku kedalam pelukan nya dan menyandarkanku pada pohon.
Seketika itu juga aroma kayu kayuan dan musk langsung memenuhi indra penciuman ku.
"T-tristan"ucapku pelan.
Ya!. Tristanlah yang ada didepanku sekarang. Dia menatapku.
"Bagaimana bisa kau masuk sedalam ini ke hutan?. Kau sendiri tau bukan jika disini ada singa hitam itu" omelnya tajam.
Aku menunduk , ya memang kali ini adalah kesalahanku.
Tiba tiba geraman singa itu kembali terdengar, aku mencengkeram pakaian tristan.
"Tetap berada di belakangku" ucapnya.
Aku mengangguk takut, jujur saja singa itu adalah makhluk terseram kedua yang pernah kutemui setelah ular kemarin .
Tristan mengeluarkan api hitam dari tangannya. Api yang hanya bisa dikeluarkan oleh beberapa demon karena itu termasuk kekuatan langka.
Ya. Tristan adalah half demon, nenek buyutnya adalah pure demon. Sehingga darah itu mengalir pada dirinya.
Dalam sekali tebasan tangan, api itu langsung mengarah pada singa hitam dan membakarnya.
Aku menggigit bibir bawahku. Aku tidak tega melihat singa itu kesakitan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate's
FantasyMate. Sebuah hubungan yang sudah ditakdirkan bagi kaum immortal seperti kami. Memang kebahagiaan terbesar bagi sebagian besar dari kami adalah dengan bertemu dengan mate nya. Begitupun aku. Jujur aku sering membayangkan bagaimana hubunganku nantiny...