12.Syukurlah itu mimpi

3.3K 121 18
                                    


"Eh hwa,gimana lo udah nyiapin baju buat besok?"

"Udah dong,kemaren gue udah di beliin bunda katanya gue juga harus membiasakan diri pake gamis"kata Aishwa.

"Allhamdulillah dong kalau begitu"hafizah senang membulatkan mata sempurna.

"Kalau lo udah nyiapin apa aja?"tanyanya balik kepada hafizah.

"Belum sih hehe..gamis gue udah pada kekecilan tuh"sembari memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Payah lo ih,ngomongin gue jarang make gamis,lo sendiri apa kabar?"Aishwa cekikikan.

"Yaudah nanti temenin gue beli gamis ya"

"Oke siap"

"Oya sekalian temenin gue beli Novel Dear Allah karyanya kak Diana Feby ya"

"Siap bossku"

Hafizah dan Aishwa pulang dengan keadaan semangat mengingat mereka yang ingin pergi berbelanja.satu persatu teman satu angkatan pun mereka tegur dan tak jerang untuk sekedar tersenyum.Satu lagi yang harus kalian ketahui bahwa Hafizah dan Aishwa adalah tipe orang yang humbble jadi wajar kalau mereka cepat akrab meskipun dengan orang baru sekalipun.

"Eh hwa cepetan dong! Lama banget ih"hafizah mulai kesal mendapati Aishwa yang bukannya cepat malah ngobrol sama teman SMP nya dulu.

"Iyaiya bawel banget sihh"sembari mencubit pipi hafizah gemas.

"Yaudah yuk ke parkir!"

"Oh iya gue naik motor sama lo kan zah?"

"Bukan sama kang ojek,yaiyalah sama gue"

"Sinis amat neng"

☆☆☆☆☆

"Menurut lo bagus yang mana hwa bajunya"tanya hafizah yang kini tengah menenteng ke dua baju untuk aishwa pilih.

"Serah lo aja deh,menurut gue sih bagus semua"

Hafizah bingung memilih baju yang sama bagusnya hingga suara Aishwa membuyarkan pikirannya.

"Eh zah,Ketos ngapain tuh disitu!?"

"What? Kak imam"

"Iya shock amat ngedenger namanya"

"Hmm ga juga!"

"Eh,dia kesini tuh"

"Ck.mau ngapain sih tuh orang"hafizah berdecak sembari memilih baju yang menurutnya bagus.

"Hai"sapa Imam

"Hai juga kak"sahut Aishwa tetapi tidak dengan hafizah.

"Assalamualaikum Hafizah"Sapa Imam lagi.

"Eh iya Waalaikumsalam"

"Mau beli baju juga kak? Bukannya butik ini khusus baju cewek ya"Tanya hafizah.

"Eh,ga itu ditelpon nyokap"

"Maksudnya nyokap kakak kerja disini gitu?"Aishwa ikut bersuara.

"Iya kebetulan butik ini milik beliau"

"wah kalau begitu boleh lah ya kita di gratisin hari ini aja hehe"kata Aishwa.

"Oh iya gpp kok pilih aja"

"Ih Aishwa malu-maluin banget sih!"Bisik hafizah sembari menginjak salah satu kaki Aishwa.

"Mba nadaa"teriak imam kearah kasir.

"Iya dek Boss ada apa?"

"Buat dua cewek ini baju nya gratis ya"kata imam sembari mengarahkan jari telunjuknya kearah Hafizah dan Aishwa.

"Oke siap"sahut mba nada.

☆☆☆☆☆

"Umii bangun miii...hiks"

"Kalau umi pergi hafizah gimana?"

"Jangan tinggalin adek mii..hiks..hiks.."

Byurr..

Seseorang menumpahkan air tepat ke muka hafizah.

"Iss kakak ngeselin!!"teriak hafizah dengan suara ala-ala orang bangun tidur.

"Jadi basah kan kasurnya!"

"habis  lo mimpi sambil nangis-nangis!emang mimpi apa sih sampe sedih begitu?"

"Kepooo"kata hafizah sembari membatin"syukurlah cuma mimpi"

"Sejak kapan kakak kepo biasanya ga pedulian"

"ih kepoo"sahut hanan.

"Iss kakak ngeselin,jail,ngapain juga kesini!?"

"biasa charger hp"sembari memamerkan deretan giginya.

"Ih kebiasaan"

☆☆☆☆☆

    Ada banyak hal indah
    Termasuk senja yang datang
    Di penghujung hari.
    Membuat semua orang tersenyum
    Layaknya bulan sabit
   Menemani hari yang hampir habis
   Di telan kegelapan

          Banyak yg menanti kehadirannya
          Menanti warna jingganya

           
Tapi ada yang tak menginginkannya
Mereka bilang hadirnya sementara
Menghilang tanpa alasan
Memudar tanpa goresan.

                          "Hafizah"

"Wuih mantap"ucap salah satu teman hafizah dan yang lain tengah bertepuk tangan riuh.

Kebetulan hari ini ada pelajaran bahasa indonesia yang mengharuskan hafizah dan teman-temannya maju ke depan untuk membacakan puisi karya mereka masing-masing.

   Hai kamu,apa kabar?
   Maaf bukannya ingin menyapa
   Aku hanya ingin sekedar berkata
   Terimakasih telah menjadi sebab
   Terangkumnya diksi ini.

       Tau ga? Sebenarnya kita sama sama
       Berjalan.
       Hanya saja arah dan tujuan kita
       Berbeda.
       Tau ga? Sebenarnya kita sama-sama
       Berjuang.
       Hanya saja kita berjuang untuk sesuatu
       Yang patut kita perjuangkan
       Masing-masing.

   Dan Perpisahan membuatku sadar
   Bahwa segala sesuatu itu sementara

                               "Alvaro"

"Buset dah bucin kali kau Al"kata aji teman sebangkunya Alvaro.

"Ciee nginget someone"

"Ga nyangka lo puitis juga ya ternyata"

"Baper akutuhh"

Kelas kembali riuh setelah Alvaro membacakan puisinya.
Celotehan demi celotehan tertuju padanya
Ada yang baper lah,ada yang takjub lah,pokoknya banyak deh.

"Biasa lah ya,kalo ngomong masalah cinta pada girang semua tuh wajah-wajah yang tadinya kusut"Author ini mah wkwk😅


Assalamualaikum guys
Kembali lagi nih
Maaf telah membuat kalian menunggu lama.Dan buat yang udah komen nyuruh lanjut makasih ya jadi berasa kedorong gitu buat nulis hehe.

Oya satu lagi Author minta maaf ya kalau ada kata kata yang menyinggung dan membuat kalian gak nyaman.
Dan 'Minal Aidzin Walfaidzin'  see you next part.

Wassalamualaikum..

      




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang