*₊ Aurum Sibling dan Mas Gondrong ₊*

54 5 1
                                    

mata elang perempuan itu menatap sekitar, memperhatikan dengan seksama. tatapannya mungkin mampu membuat kayu sebesar pohon-pohon sequoia dipinggir asrama berlubang.

ia menarik nafas, tersenyum lega.

akhirnya setelah berkali-kali emosi, ia berhasil membersihkan teras asrama sebesar mansion ini.

iya, masih terasnya.

paling tidak pak zhoumi tidak akan memarahinya dengan predikat 'bukan ketua asrama yang baik' ketika beliau melakukan jogging malam.

jogging kok malam? yeojin juga gatau, kayaknya ada hubungannya sama kemampuan pak zhoumi.

ia berjalan mendekati satu dari banyak kursi yang ada di teras itu, meletakkan sapunya bersender dinding. ia menikmati goyangan pelan kursi goyang yang ia duduki juga udara sejuk di sekitar asrama barunya tersebut.

pohon-pohon seuqoia besar yang tumbuh rimbun di pinggir area asrama, kolam kecil antara bangunan utama dengan bangunan gym, jalan setapak menuju jalan utama komplek dengan beberapa batu koral berwarna-warni akan menjadi pemandangan yang biasa ia lihat ke depannya.

benar-benar suasana yang kondusif untuk belajar.

ah, apalagi ditambah dengan semerbak aroma aurum yang mewah.

tunggu, aurum?

"ah, maaf. tapi aku baru saja menyapu terasnya. tidak keberatan untuk melepas sepatu kalian....?"

BUSET DAH INI MEREKA DARI GOLONGAN PERI APA GIMANA.

CAKEP BANGET, YEOJIN HERAN.

"ah, iyaa, maaf ya dik," laki-laki jangkung itu segera melepas sepatunya, diikuti oleh perempuan di belakangnya.

yeojin beranjak dari duduknya dan berjalan mendekati mereka berdua.

"tapi ini benar asrama asmaradhana, kan?"

"iya bener kok," yeojin mengangguk-angguk antusias. "dan kalian pasti...."

"gue byounggon, gon pendeknya," ucap laki-laki itu mengenalkan diri. "dia haerin."

haerin hanya tersenyum kecil, irit bicara. yeojin mengelus dadanya pelan.

ayune mbak iki rek, sumpah ra ngapusi.

"ah! aku yeojin, ketua asrama ini," yeojin menyambut tangan gon dan haerin. "kalau ada masalah kalian bisa cerita kepadaku."

"aku baru tahu ada ketua asrama semuda ini," suara lembut keluar dari bibir tebal haerin, yang bikin yeojin seketika merinding.

YA AMPUN BENERAN PERI APA YA.

yeojin merespon dengan tertawa kecil, mempersilahkan mereka masuk dan melakukan tur kecil di lantai pertama asrama itu.

"asrama ini ada 4 lantai, demi terhindarnya hal-hal yang tidak baik aku udah ngatur agar lantai dua diisi anak-anak cowok, sedangkan lantai 3 untuk anak-anak cewek," jelas yeojin.

"oh iya, di lantai empat sebenernya juga ada empat kamar, udah diisi dua cewek sih mengingat cewek disini agak lebih banyak dari cowok-"

"maksudmu kami kan?"

sara dan eyedi menuruni anak tangga, sudah mengganti pakaian bermantel mereka dengan pakaian kasual.

"mumpung kakak-kakak berdua turun ayo kenalan sekalian sama calon temen asrama kalian dong," sara terlihat enggan karena diminta anak yang dipanggilnya 'bocil' itu, dan sedikit bergidik mendengar yeojin memanggilnya 'kakak'.

eyedi segera mendekati dua manusia emas itu antusias.

"aku eyedi," ia menyalami keduanya, tapi matanya tidak lepas dari wajah tampan gon.

Asrama AsmaradanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang