*₊ Katanya Kualiti Taim ₊*

38 5 9
                                    

"cewek-cewek lainnya belum datang juga?" hongjoong yang tengah menuruni tangga kini menemukan yeojin dengan rambutnya yang masih basah juga handuk yang dia kalungkan.

"kayaknya nanti sorean baru datang, kak," yeojin menggosok-gosok rambutnya. "kakak kok jam segini udah bangun ga kayak begundal-begundal lainnya?"

"begundal-begundal itu tapi bakal jadi temen dan kakak seasramamu, dek," hongjoong tertawa dan mendekati yeojin yang berjalan ke dapur.

iya, daripada ruang rekreasi yang besar dengan perapian ga kepake dan tv segede gaban, budak-budak asrama ini malah sukanya nongkrong di dapur.

heran.

"aku mau bikin sandwich sama telur, kakak mau ga?" yeojin membuka kulkas yang anehnya selalu terisi penuh setelah diambil isinya. "aku ga nawarin dua kali."

maklum ini kan di nusa cakra, yeojin tentu tidak melewatkan kesempatan ini dong.

"boleh deh," jawab hongjoong yang kini memainkan ponselnya.

yeojin kini berusaha meraih roti tawar yang berada di kabinet, sialnya ia tidak bisa menjangkaunya.

kali ini ia mengakui kalo dia ini emang bocil, tapi gengsi lah minta tolong kak hongjoong.

dasar yeojin. udah bocil, gengsinya aja yang digedein, badannya enggak.

"kamu kan mage, dek, kenapa ga pakek kemampuanmu?"

hongjoong tiba-tiba saja sudah berdiri di belakangnya, mengambilkan roti tawar.

yeojin langsung keinget drama-drama korea yang diliat mamihnya.

"makasih lho kak, makasih. makasih sudah peka dengan kebocilanku."

hongjoong ketawa ngeliat yeojin ngomong sarkas gitu. bibirnya pakek monyong-monyong minta ditabok.

"kan juga buat aku, dek."

percakapan mereka berdua berhenti ketika mencium aroma aurum bercampur sampanye dan bunga mawar.

aurum sibling lagi turun.

ini udah kebayang ga kalo turun itu kayak ada bgm bethoven gitu, terus cahayanya redup-redup gitu.

emang ya dimana-mana manusia macam gini itu selalu bikin orang macam hongjoong sama yeojin bagaikan remahan biskuit regal, cuman ngontrak di dunia ini.

"kalian lagi ngapain nih?" byounggon dengan suara beratnya yang khas menatap mereka berdua.

"mau masak nih. kalian berdua kayaknya ga level deh makan makanan rakyat kaya kita-kita," ucap hongjoong ikut sarkas ketularan yeojin.

yeojin langsung ngeplak hongjoong dong.

"ketahuan ga sopannya."

yang dimaksud cuman ketawa.

"mau bikin sandwich telur orak arik, kak! kak gon sama kak haerin mau?"

"oh aku ga, aku alergi."

yeojin baru sadar kalau suara kak haerin sama khasnya dengan kakaknya, berat.

sementara hongjoong ini malah mikir, oh ini tipe cewek yang minumnya susu soya botolan yang langganan dikirim tiap hari depan rumah. mahal, susah buat dinafkahi.

dasar budak-budak asrama.

dasar budak-budak asrama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Asrama AsmaradanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang