Ada apa?

2.6K 196 16
                                    

*Gak tau😂

Renata POV

Hari ini aku berniat untuk memperbaiki komunikasiku dengan Rendra.

Aku tak ingin salah faham seperti kemarin. Dan juga aku ingin intensitesku bertemu dengan Rendra lebih banyak.

Tadi pagi aku sama Rendra sedikit cekcok soalnya dia kembali cuek dan kurang peka.

Apalagi mama yang semakin sengit kepadaku, membuatku merasa tidak betah berada dirumah.

Dan disinal aku.
Ini salah satu cara aku kabur, istilahnya sambil menyelam minum air.

Ya. Aku pergi ke kantor dimana tempat Rendra kerja.

Aku ingin memberinya sedikit surprise, sekaligus ingin kabur dari rumah dimana tempat nenek sihir berada. Eh.

Saat aku sudah berada di lobi. Aku sudah mendapat sambutan beberapa orang yang mengenaliku.

Memang, Rendra bukan atasan disini. Tapi Rendra menempati posisi paling penting di tempat kerjanya yaitu sebagai Direktur. Jadi tak heran kalau banyak orang terlihat segan kepadaku saat aku menatap mereka.

Aku hanya tersenyum paling manis saat aku di sapa. *Tsahh

Aku membenarkan kerudungku saat aku berada di dalam lift. Yang kebetulan aku berada sendirian di lift.

Bagaimanapun aku ingin tampil cantik saat bertemu Rendra. Walaupun dari dulu udah cantik.
Kata mama😂

Saat pintu lift terbuka, aku segera keluar dan menghampiri tempat Rendra bekerja. Aku melihat tempat duduk sekertarisnya kosong.

Dan aku tersenyum lega. Karena sekertaris Rendra terkadang menatapku aneh dan membuatku risih.

Aku kalau di tatap intens suka salting soalnya. Aku kan takut mukaku ada panu atau ada belek. Jadi suka salah tingkah dan risih bila di tatap orang. Apalagi sesama wanita😁

Langsung saja aku ingin membuka pintu di depanku saat aku sudah berada di depan ruangan Rendra.

"Kamu memang tidak usaha! Harusnya kamu bilang terus terang sama Renata"

"Ck. Aku takut buat bilang dia. Apalagi dia sekarang lagi sensi sama aku"

"Kamu harus tanggung jawab! Kamu yang nikah kenapa aku yang repot sih? Kamu ikutin saran mama kamu aja deh Ren. Biar gak ada salah paham. Aku enak kamu juga enak"

"Aku udah tanggung jawab ya! Lagian aku sama kamu udah selesai. Kamu gak usah repot-repot bingung mikirin keluargaku. Itu urusanku! Aku cuma gak mau Renata ninggalin aku udah gitu doang"

"itu resiko. Jangan mau enaknya doang. terus nasib gw gimana RENDRA?!"

Sedangkan aku yang mendengar pembicaraan mereka merasa kepalaku berputar. Aku bingung apa yang mereka bicarakan.

Tanggung jawab? Tanggung jawab apa? Dan kenapa Rendra membahas namaku dan menyebut takut aku ninggalin dia?

Please kasih tau apa yang sedang terjadi.

"Gak taulah. Pokoknya kamu buruan ke tempat yang aku maksud kemarin. Aku juga butuh kepastian. Kamu pikir aku sekarang baik-baik aja?"

"gw ngerti maksud lo. Tapi ini gw nanggung dosanya juga. Lo ngerti dong!"

"udah sekarang kamu keluar kamu terima beres aja. Aku pasti nanti tanggung jawab"

Ujar Rendra mengusap wajahnya frustasi.

Sedangkan aku bergeming di depan pintu saat pintu perlahan terbuka lebar.

Sekertaris Rendra sedikit mundur satu langkah karena kaget melihat mukaku.

MANDULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang