Author POV
Setelah Renata pulang dari tempat kerja suaminya, Renata sekarang sudah berada di rumah.
Dan mendapati sang mertua sedang melihat tayangan di depannya dengan pandangan kosong.
Renata mengendap-endap agar mertuanya tak melihatnya.
Renata sedang tak ingin bertatapan dengan mertuanya, dia masih tak siap berhadapan dengan mertuanya.
Tapi apalah daya, takdir berkata lain.
"Renata!"
Panggil mertuanya yang menghentikan langkah Renata.Renata yang sudah menanjak satu tangga pun mau tak mau harus menoleh.
"Iya Ma?"
Renata berusaha biasa saja."Gak sudi saya kamu panggil mama. Sini kamu!"
Ujar mertuanya dengan dingin dan tatapan tajam.Renata menahan gejolak di dadanya.
Dia kesal apabila mertuanya sudah berkata begitu.
Tapi Renata berusaha menahan itu. Dia masih menghormati orang tua dari suaminya itu.
Renata akhirnya melangkah mendekat dan duduk agak berjauhan dengan mertuanya.
"Apa Rendra sudah berbicara kepadamu?"
Tanya mertuanya dengan suara tetap sewot.Renata yang bingung hanya bisa mengernyitkan dahinya
"Bilang apa Ma? Mas Rendra cuma bilang bakal pulang agak malam tadi"
Ujar Renata."Dia akan menikah lagi. Dan itu undangan sudah menyebar"
"APA?"
Renata langsung berdiri dengan exspresi terkejut"Kurang ajar. Saya orang tua, beraninya kamu bicara nada tinggi depan saya!?"
"Mama bohong kan?"
Tanya Renata tak percaya. Toh waktu di kantor tadi semuanya terlihat baik-baik saja."Kenapa saya harus bohong? Rendra melakukan ini karena dia ingin mempunyai anak yang tak bisa kamu berikan"
Ujar mertuanya dengan senyum remeh.
"Halah, mama pasti mau ngerjain aku. Aku percaya mas Rendra gak mungkin gitu"
Ujar Renata yakin. Tapi hatinya sakit mendengarnya. Entah kenapa hatinya mempercayai apa yang di ucapkan mertuanya."terserah kamu. Kalau gak percaya, nanti pas pulang kamu tanyain. Udah sana kamu beres-beres sebelum Rendra pulang. Istri kok kluyuran terus!"
Renata terdiam di tempat.
"Mama kalau benci aku, gak gini ma. Aku sakit"
Renata luruh di depan mertuanya untuk pertama kalinya.
"jangan buat aku sama mas Rendra seperti ini"
Renata berbicara lirih dan menatap dalam mata mertuanya."Saya cuma ingin Rendra bahagia"
Ujar Mertuanya singkat dan berdiri lalu berlalu meninggalkan Renata yang merasakan sesak di dadanya."Dia bahagia ma. Anak mama bahagia sama aku"
Ujar Renata lirihRenata dengan lemas bangkit menuju kamarnya dengan Rendra.
Renata masuk kamar dan melihat ke arah bawah, dia melihat perutnya yang datar.
"kenapa kamu gak hadir nak? Mama mohon tumbuh di perut mama"
Ujar Renata mengelus perutnya. Dan tak sadar air matanya menetes amat deras.Dia tak sanggup apabila dia di madu.
Dia tak bisa membayangkan itu.
Dan dia melihat ada sebuah kertas di bawah almari. Walaupun cuma secuil tapi itu menyakitkan buatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MANDUL
RomanceSemua terlihat baik-baik saja. Awalnya. tapi setelah menerima kenyataannya, semua tak terlihat baik. Renata