Entah ini sebuah keharusan atau tidak. Yang pasti ini tak sejalan dengan apa yang aku mau.
TanteIfqa💛: vio...,Tante jadi bermalam di rumah temen Tante,namanya Tante kanes. Ajak temen kamu aja buat nemenin kamu dirumah. Baik-baik yah. See u
Sebuah pesan WhatsApp di ponsel vio membuat perhatiannya berpaling,yang awalnya sedang mengotak-Atik rumus matematika di perpustakaan,sekarang telah beralih mengotak Atik ponselnya.
Membaca pesan yang baru masuk itu membuat bibirnya menggambarkan senyum disana.
"Azeekk,bisa ngakak dona dong gue. Tapi btw,ngapain juga Tante Ifqa ngasih tau nama temennya. Penting buat gue". Batin vio.
Sementara diluar sana,banyak orang yang sedang berlalu-lalang menggendong tas dengan keadaan kucek lecek tak bergairah.
Ternyata sedari tadi bel tanda pulang telah berbunyi. Vio yang tengah asik sendiri di sudut ruang perpustakaan baru menyadari hal itu dan segera beranjak dari tempatnya.
"Makasih Bu". Ujar vio kepada kepala perpustakaan yang dibalas dengan senyuman tipis.
Vio melangkah keluar seraya mengocek saku seragamnya mencari ponsel ber casing unicorn itu.
Dihubunginya Dona yang diyakini oleh vio sedang berada di dalam kelas.
Tak sengaja,vio menabrak keras orang yang berada di depannya membuat buku-buku vio berhamburan di atas lantai tepat depan pintu perpustakaan.
"Sorry,nggak sengaja". Ucap vio sambil membereskan bukunya yang berantakan itu.
Tak lama,tubuh orang yang baru saja ditabrak oleh vio segera mencondongkan tubuhnya mengikuti apa yang sedang dilakukan oleh vio.
"Nggak papa kok,sering-sering aja Lo nabrak gue. Suka kok gue". Kekehnya pelan.
"Akiiiiiiiiiiilll!!! Pergi nggak Lo dari situ".
"Tadi halus banget,sekarang galak bener. Tapi Lo tambah cantik tau nggak kalau marah kayak gitu". Goda Akil
"Emang gue cantik dari Sononya". "Sorry,gue nggak ada waktu buat ladenin Lo. Bhayyy". Vio mengibaskan rambutnya dan melangkah menjauhi Akil.
"Anehnya,dengan Lo kayak gitu gua tambah suka. Dasar gue". Gumam Akil risih hampir tak bersuara.Vio berlalu begitu saja meninggalkan Akil yang masih mematung di tempat tadi. Tak sekalipun vio menoleh untuk melihat keadaan Akil yang masih terpaku atas apa yang barusan terjadi.
Vio membuka paksa pintu kelasnya yang awalnya tertutup sangat rapat. Matanya menggeliat mencari-cari orang yang dicarinya sejak tadi.
"Sante mbak. Lo kayak di kejar setan aja". Seru Dona terkejut.
"Iya,tadi gue ketemu setan. Setannya JELEK BANGET!". vio menekan kata terakhirnya.
"Hahahaha. Lucu lawakan Lo". Dona terbahak"Eh don!". Panggil vio
"Hmm".
"Lo bisa nggak nemenin gue dirumah, yah sekalian bermalam juga nggak papa. Rumah gue lagi tak berpenghuni. Nggak ada siapa-siapa. Yah,boleh yah?". Lanjutnya.
"Kok mendadak gitu?".
"Abis infonya juga mendadak. Lo bisa kagak? Tinggal bilang iya atau nggak apa susahnya sih?. Suara vio meninggi.
"aelah,nanti gue tanya bokap dulu".
"Kalau Lo bermalam di rumah gue,kita cerita non-stop deh,nggak perlu Lo repot-repot spam buat ngingetin gue. Hemat data yekan?".
"Iya vio! Gue tadi bilang,nanti tanya bokap dulu. Gue duluan,bhayyy".Dona meninggalkan vio sendiri di dalam kelas.
"Awas aja Lo kalau nggak Dateng. Gue bobol paksa rumah Lo". Teriak vio nyaring.
KAMU SEDANG MEMBACA
This is My Journey
Teen Fictionkehidupan Violet Devalhopa berubah sangat drastis dari kehidupannya yang dulu semenjak memutuskan untuk meninggalkan tanah kelahirannya demi meraih citanya di tempat barunya, Violet Devalhopa banyak menemukan pengalaman dan orang baru. salah satunya...