Usaha bertemu sahabat

23 10 3
                                    

Setelah Fadly dan Labre membawa Kerien dari tempat itu mereka tiba di sebuah ruangan dan di ruangan itu terdapat sebuah sofa yang sudah tidak layak untuk di pakai.Karena Kerien masih pingsan dan tidak ada tempat lain,Kerien pun di letakkan di atas sofa.Sementara itu Fadly dan Labre asik mengobrol menanyakan sahabatnya yang lain

"Fadly kamu tau di mana sahabat kita yang lain?"tanya labre.
"O iya gue baru ingat"ujar fadly yang tadi melupakan sesuatu.
"Ingat apa?"tanya labre.
"Tadi gue sama naudy,saat kita berpencar kami berdua tiba di dapur,saat kami ingin mencari kalian kami lihat sosok yang sangat mengerikan di langit langit atapnya,sebelum itu aku udah janji sama naudy kalau ada apa apa aku nggak akan ninggalin dia"lanjut fadly dengan rasa bersalah.
"terus sekarang dimana naudy?"tanya labre.
"tadi aku ninggalin dia di dapur"sambung fadly.
"Kalau gitu kamu tunggu di sini ya kamu jaga kerien biar aku yang nyari naudy ke dapur"ujar labre.

Hujan pun turun dengan deras dan kilat petir yang bergemuruh.Naudy yang tadinya pingsan di dapur terbangun dan dia langsung terkejut dan ketakutan.Naudy pun langsung pergi dari tempat itu untuk mencari teman temannya.Saat sedang mencari, naudy melihat fadly yang berdiri membelakangi naudy di depannya.
Tanpa rasa takut naudy langsung menghampiri fadly dan berdiri tepat di belakangnya

"Fadly kenapa kamu tinggalin aku tadi,kan kamu udah janji"ujar naudy langsung tanpa ragu ragu.

Fadly tidak menjawab.Naudy pun merasa kesal dan melontarkan emosinya saat itu juga.

"Kita kan sahabatan jadi kamu nggak boleh kayak gitu.Kamu pikir aku berani sendirian di tempat kayak gini.
Jahat kamu ya"ujar naudy dengan kesal.

Fadly masih tidak menjawab.Fadly pun melap mulutnya dengan tangannya seperti orang siap makan setelah itu fadly menurunkan tangannya lagi saat itulah Naudy melihat darah yang menetes dari tangan Fadly.Naudy terkejut dan ketakutan sambil berjalab mundur dengan perlahan,setelah itu Fadly pun menoleh ke arah Naudy dengan mulut yang berlumuran darah dan kapak yang menancap di dahinya.Naudy pun langsung berlari dari tempat itu dengan berteriak.

"huh huh huh"suara reksa yang dari tadi sudah capek berlari dari beberapa hantu.
"Reksa kita dimana lagi ini?"tanya denis.
"Nggak tau. gue kan belum hafal rumah ini jadi jangan nanya kita dimana kita dimana ok"jawab reksa.
"Ya nanya aja salah"lanjut denis.
"Udah denis mendingan lo diam dan fokus cari sahabat kita yang lain"ujar reksa.
"Ok"lanjut denis.

Saat mereka sedang melirik lirik di tempat mereka sekarang tiba tiba ada tulisan di jendela yang tintanya menggunakan darah"Kalian semua akan terbunuh".

"Apa salah kami"dengan berani reksa mengatakan itu.
"Salah kalian, kalian sudah mengganggu tempat kami"ujar hantu itu dengan cepat yang sudah berdiri di belakang Denis dan Reksa.Hantu itu memegang pundak Denis dan Reksa.Mereka berdua terkejut dengan cepat hantu itu melempar mereka berdua ke arah yang berbeda hingga mereka berpisah.

Hujan masih turun dengan deras dan kilat petir masih bergemuruh.Hari sudah semakin gelap.

"Naudy, Naudy,Naudy"ujar Labre yang sedang mencari naudy.

Tidak ada menjawab satu pun di ruangan itu.Karena tidak ada yang menjawab Labre pun pergi dari tempat itu dan mencari Naudy di tempat yang lain.

"Aduh badanku sakit semua"ujar kerien yang baru terbangun dari pingsannya.
"Kerien kamu udah bangun"kata fadly dengan sedikit terkejut.
"Tadi aku kenapa ya?"tanya kerien ke fadly.
"Tadi kamu kesurupan"jawab fadly.
"Labre mana?"tanya kerien lagi.
"Labre lagi nyari sahabat kita yang lain"jawab fadly.
"Ayo kita bantu Labre cari sahabat kita yang lain"ajak kerien.
"jangan"lanjut fadly langsung membantah ajakan kerien.
"Terus mau sampai kapan kita diam di sini"kata kerien.
"Baiklah kalau kamu mau nya gitu"sambung fadly menerima ajakan kerien.
"Labre maafin aku karna aku nggak ngikutin perintah kamu"kata fadly dalam hati.

Uninhabited houseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang