02

1.1K 120 13
                                    

Taehyung membuka matanya perlahan, denyut di kepalanya masih terasa dan itu membuatnya pusing. Hal pertama yang menyapu pandangannya adalah tempat asing dan juga orang-orangnya. Mereka berpakaian khas tradisional korea.
Tunggu- Mungkinkah ia kembali ke masa lalu?

Mustahil jelas sekali bahwa ia lahir pada tahun 1995 dimana negara korea sudah bebas penjajahan dan bukan pada masa kerajaan.

Orang-orang asing itu mengerubunginya tampak penasaran dengan Taehyung dan diantara mereka membawa senjata yang ditodongkan kearah Taehyung. Waspada jika Taehyung adalah mahluk asing jahat yang akan memusnahkan negaranya.

"Siapa kau! Darimana asalmu!" Teriak salah satu laki-laki.

Taehyung malah semakin bungkam yang keluar hanyalah keringat dingin bukan perkataan. Sementara warga tersebut semakin mendekatkan senjata berupa tombak.

Taehyung menelan ludah, dirinya mundur mencoba untuk menjauhkan badannya agar tak terluka. Hingga suara derapan langkah kuda mengalihkan atensi warga. 

"Hey," sapa Jimin, laki-laki dengan topi yang sepenuhnya hampir menutup wajah. Dengan berani, ia mengulurkan tangannya tanpa rasa takut. Syukurlah Taehyung menerima uluran tangan tersebut lalu Jimin menuntunnya agar naik ke kuda hingga mereka tak terlihat meninggalkan jejak.

***

Jelas jika Taehyung khawatir. Neneknya pernah berpesan jika ia tidak boleh menerima sesuatu dari orang asing. Bagaimana jika laki-laki yang membawanya kini membunuhnya lalu menjual ginjalnya dan dirinya dibuang sembarangan lalu ditemukan tak bernyawa di sungai.

Tidak Taehyung, jangan berpikiran semacam itu. Tidak semua orang berperilaku jahat.

"Hey, kita sudah sampai" katanya dengan suara lembut, Taehyung pun turun. Sejenak ia membaca tulisan yang menggantung di atap rumah.
Bangtan Chibae Taehyung menggumam lirih namun masih terdengar oleh Jimin. Jimin tersenyum dan menyuruhnya untuk masuk.

"Yoreobun!! Aku membawa harta karun," sapa Jimin namun tak mendapat respon dari penghuninya hanya ada dua orang asyik bermain alkkaki sementara yang lain entah pergi kemana.

"Harta karun?," salah satu pemain yang mempunyai gigi kelinci itu bertanya.

"Oww, Jimin" kata Seokjin kagum,"mana harta karun-nya?," Seokjin berucap antusias.

Taehyung yang bersembunyi di balik tubuh Jimin keluar menampakkan dirinya.

"HYUNG! ADA ALIEN DIRUMAH KITA!"

***
Disinilah Taehyung, dirinya sedang di interogasi oleh orang-orang asing. Rupanya penghuni rumah ini ada enam orang.

"Hyungnim, jangan memandangnya seperti itu. Dia takut" jujur Jimin merasa iba melihat Para Hyungnya dan Jungkook menatapnya seolah Taehyung adalah mangsa yang akan diterkam harimau.

"Siapa kau?" Sapa Namjoon sebisa mungkin tersenyum.

"Manusia," jawab Taehyung lirih.

Jungkook mengelak "Bohong hyung! Dia pasti alien. Lihat saja pakaian dan gaya rambutnya mana ada orang seperti itu"

"Dari mana asalmu" kali ini Hoseok berkata dengan lembut.

"Bumi"

"Dia manusia Kook-ah jangan mengada-ada dia sama seperti kita," Kini orang yang terlihat judes berbicara siapa lagi kalau bukan Yoongi.

"Lalu, apa yang harus kita lakukan dengan mahluk ini?," alis Seokjin terangkat menanyakan pendapat.

"Oh ya, siapa namamu?" Merasa dihiraukan Seokjin dengan kesalnya memandang Jimin kesal, adek durhaka memang.

"Kim Tae-hyung imnida" saat ini Taehyung benar-benar berpikir cara agar bisa ia kembali. Laki-laki tadi membodohinya bagaimana ia bisa bahagia sementara dirinya dihakimi saat ini.

Jungkook bertepuk satu kali, ia menemukan ide, "Hyung, mengapa kita tidak memanfaatkan dia?,"

Jungkook bertepuk satu kali, ia menemukan ide, "Hyung, mengapa kita tidak memanfaatkan dia?,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian gak asing kan sama ini?
Mungkin ada yang pernah lihat di variety show/ drama korea...
Yaa, ini namanya alkagi permainan tradisional korea yang dimainkan oleh 2 orang caranya menjetikkan jari ke batu lawan sampai keluar papan, batu yang bertahan itu berarti yang menang.

Welcome to Our Magic Shop ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang