07

652 76 6
                                    

Taehyung berdiri di depan kamar miliknya. Menyaksikan pemandangan yang begitu membuat bibir tipisnya itu terangkat. Namjoon, Seokjin, Yoongi, Hoseok, Jimin dan Jungkook bercanda gurau. Tampak sangat bahagia sekali. Melihatnya saja sudah membuat hatinya bahagia. Ya, Taehyung bahagia hanya melihat itu.

''Taehyung kemarilah!'' Ujar Jimin sembari tangannya melambai.

''Eoh'' jawab Taehyung singkat.

''Lihat ini'' kekeh Jimin sambil menunjukkan tangannya. Disana terukir tato berbentuk wajah Jimin. Bukan, bukan tato lebih tepatnya adalah goresan tinta yang ia bikin sendiri sehingga terlihat konyol.

''Bukankah ini lucu? Seokjin Hyung yang menggambarnya'' Jimin masih saja terkekeh sehingga matanya menjadi bulan sabit. ''Aku akan menggambar tato di tanganmu, kemarikan.'' 

Jimin meraih tangan kanan Taaehyung ''Kau sudah menggambar-nya?'' Taehyung boro-boro menyembunyikan tangannya dan dengan gugup menjawab,''ini.. bukan apa-apa''

''Apa? Tato di tangan Taetae Hyung?'' Jungkook menimpali dengan enteng. 

''Ya, Bagaimana kau bisa tahu?'' Tanya Taehyung terkejut.

''Pertama kali aku mengira kau alien karena aku melihat tato di tanganmu. Tapi setelah kuamati kau layaknya seorang manusia''

''kenapa aku tidak tahu ada tanda ini'' Taehyung berpikir sembari mengusap tatonya. Pasalnya ia baru menyadari beberapa hari kemudian jauh sebelum Jungkook melihatnya. 

''Coba sini kulihat'' Seokjin menyingkap lengan baju Taehyung.

''wah.. besar dan sempurna. Tapi tato ini seperti.....''

''Aku lupa kalau Jo songsaem menyuruhku ke pasar. Aku pergi dulu'' Taehyung berdiri dan berlalu pergi sehingga dirinya menghilang di balik pintu.

Aneh.

***

Jika kau sedang di pasar tentulah ramai namun keadaan sekarang sepi bahkan kelewat sepi hanya menyisakan angin yang lembut menyapa. Dirinya menatap sebuah rumah dengan bangunan kuno dengan gaya klasik.

Kring

Suara bel berbunyi tatkala Taehyung mendorong pintu. Taehyung mencari-cari apakah ada orang. Namun nihil tak ada. Langkahnya menyusuri lorong sengaja mencari orang yang dapat membantunya.

Pria bertopeng di balik jeruji. Akhirnya Taehyung menemukannya. Waktu seakan mengerti situasi. Taehyung bertemu dengan pria yang selama ini ia cari untukmenagih janji tentang apa yang membuat dirinya masuk ke dalam dunia asing. Dengan semangat ia mendekat kearah orang itu namun belum sempat ia menyapa. Sebuah tangan menyentuh pundaknya.

''Jeon Jungkook!'' mata Taehyung melotot sehingga Jungkook ingin menampolnya. Namun sayang seribu sayang karena Jungkook sayang Taehyung.

''Hyung''

''Kenapa kau kemari?'' alih-alih menjawab pertanyaan Taehyung Jungkook berkeliling melihat-lihat bangunan klasik. Matanya bercahaya dan mulutnya terus berucap wahh menandakan jika ia kagum dengan pesona gedung tersebut.

Taehyung menggeleng-gelengkan kepala tak habis pikir jika dirinya masih ketahuan. Padahal ia sudah menyiapkan agar anggota lain tidak tahu. Malahan bocah satu ini mengikutinya ckckck. Sudahlah, tak ada gunanya memikirkan Jungkook. Sekarang yang menjadi fokusnya adalah pria bertopeng yang ada di hadapannya. Tunggu! Pria itu hilang.

''Aissshhhh'' Taehyung menjambak rambutnya kesal.

''Waeyo'' Tanya Jungkook penasaran, takut jika hyungnya ini kesurupan.

''Pria bertopeng yang ada disana! Kau tahu, dia pergi kemana'' Tunjuk Taehyung.

''Pria bertopeng?'' Jungkook tampak berpikir lalu menyahut "Anio, aku tidak melihat apapun disana!''

''Jangan bohong! Jelas tadi aku melihatnya sebelum kau menepuk pundakku!''

Jungkook mengerutkan dahi"Hyung'' Taehyung menunggu jawaban dari Jungkook. Apakah ia akan mengatakan 'ya tadi aku melihatnya' Taehyung penasaran sekali.

''Kau gila?''

Plakk

Satu pukulan tepat mengenai belakang kepala Jungkook sehingga terdengar suara rintihan dan bacotan.

''Hyung!!!''

''Ayo pulang, Hyung yang lain sudah menunggu'' kemudian Taehyung berjalan meninggalkan Jungkook yang masih kesakitan.

*** 

Welcome to Our Magic Shop ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang