09

481 58 6
                                    

"Sebuah perlawanan...mengapa tidak coba dengan itu?" Seokjin menatap seluruh anggota mereka mengangguk-anggukan kepala tanda setuju.

.
.

Di sebuah gubuk kecil tepatnya. Mereka mengadakan diskusi dadakan dengan posisi duduk melingkar dan saling menatap satu sama lain.

"Semuanya.. Yang kumaksud sebuah perlawanan adalah bagaimana kita dapat keluar dari dunia ini" Seokjin menjelaskan dengan serius.

"Cih.. memangnya bagaimana? Kita sudah terjebak disini. Tak ada harapan lagi" Yoongi tertawa remeh.

"Eii.. Hyung!" Jimin menatap Yoongi tajam.

"Sebuah rencana?" Kali ini maknae Jungkook menimpali.

"Benar! Sebuah rencana tentang bagaimana kita menyusun masalah ini sehingga kita menemukan solusinya!" Mata Seokjin berbinar lalu menelisik kesemua dongsaengnya seolah meminta persetujuan.

"Ah sungguh.. ini terlalu sulit" Hoseok mengerucutkan bibirnya.

"Kim Namjoon-ssi?" Taehyung memanggil Namjoon yang sedari tadi melamun. Namjoon tersentak kaget dengan berucap "Nde?"

"Gunakan otakmu untuk berlogika jangan melamun, mahasiswa Harvard!" Seokjin menggerutu.

"Namjoon Hyung, mahasiswa harvard?" Taehyung mengagkat alisnya.

"Ayolah.. itu bukan yang terpenting Taehyung. Sekarang pikirkan bagaimana rencananya"

"Tetap saja aku penasaran" Taehyung berucap lirih hampir tidak terdengar namun Hoseok yang disebelahnya berucap jika ia akan memberi tahu setelah semua selesai.

Taehyung menghela nafas panjang. Ia mengrucutkan bibirnya. Namun seketika ia memandang semua Hyung-nya termasuk Jungkook.

"Ah, aku tau jawabannya! Saat aku pergi ke toko itu pria itu muncul lalu saat Jungkook menghampiriku.. jjang! Pria itu hilang" Taehyung membuka telapak tangannya seolah melakukan adegan sulap.

"Jadi maksudumu, hanya kau yang bisa menemui pria itu?" Jimin menimpali. Taehyung mengangguk-anggukkan kepala.

"Baiklah untuk keberhasilan rencana kita!" Namjoon mengeluarkan punggung tangan kanannya untuk melakukan tos bersama diikuti Jimin, Jungkook, Seokjin, Hoseok, Taehyung.

"Kau tak ikut, Hyung?" Jungkook menatap Yoongi. Yang lainpun menatap Yoongi menunggu jawaban.

Yoongi memalingkan wajahnya alih-alih menatap mereka. Ia rasa menatap langit lebih baik. Walaupun begitu tangannya tetap menyatu dengan mereka.

Semburat senyum lega muncul diwajah para lelaki bernama bangtan.

"2..3.. Bangtan bangtan"

"Bangtan!!!"

***
Sesuai rencana yang telah dibuat Taehyung menghadap sendiri ke pria bertopeng itu. Syukurlah pria itu mau menampakkan wujudnya.

Taehyung berusaha menenangkan tiap detik jantungnya memompa.

"Aku..ingin kembali ke masa depan bersama teman-teman"

Pria bertopeng tersebut tak berkutik dan malah menyerahkan sebuah kertas.

Kau akan kembali kemasa depan dengan memilih..

Merelakan teman-temanmu mati atau kau yang mati

"Pertanyaan macam apa ini" Taehyung mendengus kesal.

"Kuperingatkan aku dan juga teman-temanku akan kembali ke masa depan.. aku tak peduli ini," Taehyung menyobek kertasnya lalu membuangnya keatas sehingga menjadi confetti.

Welcome to Our Magic Shop ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang