F : 1

93 56 66
                                    

Seorang gadis cantik nan manis terlihat sedang bosan membolak-balikkan majalah di tangannya. Weekend ini rasanya sangat menyebalkan baginya, karena kedua orang tuanya tidak mau mengajaknya berlibur kemana pun. Hanya di rumah dan bermalas-malasan saja. Namun tak berapa lama ia mendengar suara teriakan samar di luar rumah. Gadis itu bangkit dan mengintip dari celah tirai di jendelanya.

"Arumi!" teriak seseorang di luar sana.

Gadis bernama Arumi itu langsung keluar kamar dan turun ke bawah untuk menemui sahabatnya sejak SMP itu.

"Ada apa, Sor?"

Gadis yang diketahui bernama Soraya itu mendadak merengut, "Sar Sor Sar Sor, Aya kek manggilnya. Kan udah dibilang dari jaman batu."

Arumi tertawa cengengesan, "Ya justru unik 'kan kalau gue manggilnya Sor? Lebih gampang diingat!"

"Enak aja. Lo gabut gak?"

"Memangnya kenapa? Lo gak tahu aja kerjaan gue banyak, Ya."

"Halah, tidur-tiduran di kasur selama hampir 12 jam lo bilang sibuk? Kurang kerjaan lo."

Soraya memang mempunyai pribadi yang sedikit galak, meskipun sudah berteman lama rasanya kepribadiannya yang satu itu tidak bisa hilang begitu saja. Sudah sepaket pokoknya Soraya dan galak, tidak bisa dipisahkan.

"Yaudah iya, kenapa kok tumben nanya nanya?"

"Gue mau lo tahu sesuatu!"

**

"Hah gila ya lo?" Arumi membelalakan matanya kaget mendengar sebuah pengakuan dari Soraya barusan. Sekarang mereka sudah berada di dalam kamar Arumi, duduk bersila di atas kasur sambil berhadap-hadapan. Soraya mengangguk antusias mendengar respon Arumi itu.

"Awalnya gue gak paham, setelah gue teliti lagi selama beberapa hari ini akhirnya gue punya kesimpulan."

"Gue jatuh cinta sama Aksal, Rum. And I'm feeling so happy because it's him. The kindness man I ever meet."

Sebenarnya Arumi senang akhirnya Soraya dapat menemukan seseorang yang bisa membuatnya jatuh cinta, karena selama ini sahabatnya ini selalu menutup diri dan hatinya. Katanya tidak ada yang menarik. Namun sekarang kenapa harus Aksal? Sahabat mereka sendiri?

Sebenarnya Arumi dan Soraya masih mempunyai dua sahabat lain lagi. Yaitu Aksal dan Bayu, mereka menjadi dekat ketika study tour sewaktu SMP, dan selama ini mereka hanya bersahabat, tidak lebih. Namun pernyataan Soraya di Minggu pagi ini membuyarkan pikiran Arumi, dia tidak sepenuhnya menentang, dan juga tidak sepenuhnya mendukung.

"Terus lo mau ambil langkah apa selanjutnya?" masih dengan kekalutan, Arumi bertanya.

Soraya menatap Arumi dengan binar matanya yang memancarkan kebahagiaan, "gue mau lo bantuin gue biar jadian sama Aksal. Gimana?"

Arumi terkejut, Soraya memang sahabat pertamanya sebelum bertemu dengan Bayu dan Aksal. Namun lantas hal ini tidak membuat Arumi mau langsung setuju dengan langkah yang akan diambil oleh Soraya. Terlalu beresiko.

"Ya, lo tahu gue bakal jawab apa. Lagian apa sih yang buat lo mau jadian sama dia? Kenapa gak cari laki-laki lain aja?"

Soranya mengedikkan bahu, dia juga tidak tahu mengapa bisa seingin ini mendapatkan Aksal. Padahal ia tahu mereka bersahabat baik satu sama lain.

"Yaudah lo bantu kode-kode aja oke? Gak tahu, Rum, mungkin karena gue akhirnya menemukan seseorang yang bisa membuat gue jatuh cinta lagi."

Arumi hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak menolak maupun mengiyakan. Mulai hari ini dan selanjutnya mungkin semuanya akan berubah.

****

A/N here you go part one has been updated! Sekedar info ya part part selanjutnya bakal aku isi sama flashback yuhuu, terima kasih yang mau menyempatkan untuk membaca cerita ini! 💚

FRI(END)STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang