Bagas keluar dari gudang setelah selesai membongkar beberapa kardus yang sudah disusun rapih oleh orang-orang yang tinggal dirumahnya. Kalau tak salah, buku tahunan beserta foto masa SDnya sengaja diletakkan di gudang, alasannya terlalu banyak barang dikamar Bagas.
Peluh keringat ternyata membuahkan hasil sesaat kotak besar yang diduga adalah barang-barang pribadinya sendiri telah berada didepan matanya, sekarang tinggal mencari barang yang ia inginkan itu. Butuh beberapa menit untuk menemukan secarik foto lusuh kenamaan miliknya ini, dan sekarang, benda yang dimaksud telah berada ditangannya, dengan hati-hati tak ingin ada yang terlewatkan oleh Bagas, Bagas memperhatikan wajah tiap wajah yang tengah tersenyum lebar dengan baju SD yang agak kebesaran itu. Syukurlah, tempat Bagas sekolah dulunya tak begitu banyak murid yang mengemban ilmu disana, setidaknya ia bisa menerka-nerka, siapa saja pemilik wajah pada orang-orang ini, dan salah satunya ada disana, dengan bibir yang tertarik keatas membuat sebuah lengkungan, dengan dua pita berwarna kuning yang manis dirambutnya.
Buru-buru ia abadikan dengan ponsel yang ia simpan pada saku celananya, menatapnya pula dengan lama sebelum meletakkannya kembali kedalam gudang. Sudah cukup yang dirasa, kembali ia bereskan, matanya tak pernah lepas untuk menatap lebih lama foto yang sudah ia abadikan itu." Rayata" gumamnya sangat kecil. Setelah ini bisa Bagas pastikan, kemungkinan besar kalau Raya yang berada difoto dengan Raya yang ia temui tadi siang adalah orang yang sama.
-Kak Bagas-
Raya, bersama Agisdi duduk dikantin menikmati semangkuk bakso yang mereka pesan sejak tadi. Setelah bertarung dengan komputer beserta buku yang menemani mereka untuk merangkai tiap koding, tak afdol namanya jika tak menyegarkan otak dengan yang berkuah-kuah. Kini tak hanya Agisdi saja yang setia menemani Raya kesana kemari, ada satu gadis lagi yang ikut duduk bersebelahan dengan Agisdi, Perkenalkan namanya Kirena.
Jika dilihat-lihat, Kirena sangat pendiam, tapi tak sependiam apa yang orang haturkan untuknya. Ia diam bukan berarti sombong atau tak perduli terhadap sekitar, Kirena hanya terlalu behati-hati saja dalam mencari teman, lagi pula, hanya dengan orang terdekat saja Kirena bisa tertawa lepas dan seceriwis seperti saat ini. Ketiganya asyik membicarakan seputar Dosen plontos yang hampir saja mengusir Agisdi tadi pagi, kalau bukan Kirena yang memulai, pasti tak akan ada topik pembahasan antara ketiga gadis ini. Sebulat cenil bakso yang mengambang diatas kuah hampir saja tumpah dengan Agisdi sendiri karena terlalu bersemangat untuk mengeluarkan selera humornya yang tinggi ini. Raya yang tepat berada didepan kedua gadis ini hanya tertawa sekenaknya, yang gadis itu pikirkan tak cukup baik untuk menertawakan orang yang lebih tua dari dirinya bahkan kedua orang tuanya.
" udahan dong, malu tau" sergah Raya, berusaha membuat kedua temannya ini segera menghentikan lelucon mereka yang sangat amat keterlaluan ini.
" Lagian sih, udah tau ada Dosen masih aja selonong boy kedalam kelas. Ya kena dong hahaha"
" Ya gua mana tau, gua kira bohlam meja, eh gak taunya dosen hahaha"
Sialan. Rayata tak munafik, ia juga ikut terhanyut dengan mulut blak-blakan milik Agisdi, ia ikut tertawa mengada-adakan kedua temannya sembari menggelengkan kepala. Suasana yang kian ramai semakin sepi, meninggalkan beberapa orang saja didalamnya termasuk Raya, Agisdi, dan Kirena.
Terlalu banyak tertawa bersama teman-temannya, kerongkongan Raya agak kering, menyesal karena tak mengikutkan segelas es teh bersama semangkuk bakso saat memesan tadi, dengan begini Raya harus berlelah-lelah kembali, datang kearah gerobak untuk memesankan segelas es teh yang sudah ia nantikan itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Bagas (WenGa Lokal)
FanfictionDari dulu, aku sudah tahu kalau cinta pertama itu memang benar-benar ada dan semua itu berawal dari kakak kelas SD ku yang datang dan menemuiku didepan kelas sembari membawa sebatang coklat yang kutahu pastinya adalah hasil mengumpulkan uang dari or...