3- No hp & id line

53 14 0
                                    

Happy reading 🤗
_____________________

Kini adinda sedang menunggu Kevin diparkiran dekat mobil Kevin, adinda yang bosan akhirnya memainkan tali tasnya (kurang kerjaan sekali memang😂😂). Selang berapa menit Kevin telah keluar bersama segerombolan cowok yang dikantin tadi siang.

Ganteng.satu kata yang terlintas dibenak adinda saat melihat reno.

"Dek yuk pulang."ajak Kevin berdiri didepan adinda."oyy gue cabut sekian ya."pamit Kevin yang diangguki yang lainnya.
Adinda dan Kevin langsung beranjak pulang membelah jalan kota Jakarta.

"Adek Kevin imut banget."ujar kevan yang masih memandangi kepergian mobil Kevin dan adinda.

"Ho'oh.... Gemes gue liatnya."Dafa menyetujui ucapan kevan.

"Tapi menurut gw lebih gemesin Devi." Ucapnya saat Devi lewat bersama Acha yang tak jauh dari mereka berada.

"Semerdekamu cuk." Ucap kevan dan dafa barengan sekaligus menoyor kepala Glen.

"Eh anying sakit bege."ucap Glen saat menerima toyoran dari kedua temannya.

"Gue balik."ujar Reno dingin dan langsung beranjak pergi.

"Heran gue sama tuanak kalo ngomong ngirit banget." Glen menghela nafas melihat kepergian Reno menggunakan motor sportnya.

Kini Reno telah sampai diperumahan elit, iya memasuki pekarangan rumah yang begitu besar dan memarkirkan motornya dibagasi. Iya memasuki rumah itu dengan tatapan dingin Yap seperti biasa ketika iya pulang rumahnya selalu seperti ini sepi hening seakan-akan rumah ini tak berpenghuni. Menurutnya percuma jika iya memiliki rumah semegah ini tetapi tidak ada orang yang menemaninya.

Semenjak kepergian ayah Reno 'meninggal dunia' waktu Reno berusia 5 tahun dan ibunya yang menjadi penyendiri, selalu dikamar serta terus menerus menangis karena kepergian suami tercintanya, dan itu membuat ibu depresi serta mau tak mau iya membawa ibunya kerumahnya sakit jiwa.

Semenjak itu terjadi Reno berubah menjadi pendiam, dingin, irit ngomong, pemarah tetapi untunglah ia memiliki sahabat seperti kevin, Dafa, Glen, dan kevan yang selalu menemaninya saat ia terjatuh.

Kini Reno sedang istirahat dikamarnya. iya terus terusan memikirkan ibunya, iya segera bergegas mengganti pakaian menjadi pakaian santai dan langsung pergi ketempat ibunya.

"Den Reno ngga makan siang dulu? Ini bibi udah masakin makanan kesukaan Aden lohh."ujar bi asih yang melihat reno menuruni tangga dengan pakaian rapi.

"Enggak bi entar pulang aja, bi asih makan aja dulu ngga usah nungguin Reno."ucap Reno tersenyum tulus.

Reno sudah menganggap bi asih seperti neneknya sendiri karena bisa asih lah yang selalu menjaga dan merawat Reno.

"Yaudah bi reno pergi dulu."pamit Reno menyalimi tangan bisa asih.

"Hati hati ya den."ucap bi asih

Reno pun keluar rumah dan mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, saat ini tujuannya hanya ingin bertemu ibunya.

🦄🦄🦄

Ditempat lain adinda dan Kevin telah memasuki pekarangan rumah dipekarangan rumahnya.

"Assalamualaikum.....papa Dinda pulang."teriak adinda saat masuk rumah. Kevin yang mendengar teriakan adiknya itu hanya bergeleng kepala memaklumi kebiasaan adiknya yang selalu teriak teriak saat masuk rumah.
"Assalamualaikum..."ucap Kevin.

"Walaikumsalam.... astaghfirullah dek kamu jangan teriak gitu kamu mau bikin papa jantungan iya?"ujar Deni keheranan melihat tingkah anaknya.

ADINDA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang