HAPPY READING
************
Gwen dan Fuego adalah sepasang kekasih yang saling mencintai,melindungi,bahkan melengkapi 1 sama lain seperti pasangan pada umumnya. Namum sayang,hubungan antar mereka ber dua tidak mendapat atau bahkan tidak 'akan' mendapat kan restu dari ibu sang perempuan. Gwen pernah bertanya _apa yang salah dari hubungan mereka berdua_ dan selalu di akhiri jawaban _"tidak Gwen!! Dia monster! dia tidak pantas untuk mu! dia monster!! Ibu bahkan sudah mendapatkan seseorang yang nanti nya pantas untuk mengurusi hidup mu, tidak seperti monster itu!"_ _"dia bukan monster bu!!"_ untuk pertama kali nya dalam hidup gwen ia membentak Ibu yang dia sayangi sendiri.
Setelah banyak perdebatan antara mereka, esoknya ibu dari Gwen menghubungi seseorang untuk datang mengunjungi rumah mereka. Tak lama setelah itu seorang berperawakan gagah dan rupawan, yang dulu selalu ada di sisi Gwen, yang selalu menemani nya dimana pun, yaitu sahabatnya...
"Wildan!? Sejak kapan kau kembali dari LA? Kenapa kau tak menghubungi ku?! atau.." ucapan gwen berhenti dan menoleh ke arah ibunya. Tega sekali ibunya menjodohkan dirinya pada sahabatnya sendiri. Gwen marah kepada ibunya, apa dia mungkin ini jaman siti nurbaya.
Tak ambil pusing, Gwen pergi meninggalkan rumah dan datang mencari Feugo . "Honey! Where are you!?" teriakan Gwen bahkan menggema di antara pepohonan yang lebat dan rimbun seperti ini. Sampai di danau, ia melihat seorang lelaki yang duduk di tepi danau, "itu pasti Fuego" tebak dia.
"Honey, disini kau rupanya, aku mencari mu dari tadi" sapa Gwen sambil tersenyum kecil kemudian duduk di samping Fuego.
"Sedang apa kau disini?"
"Bermain api" jawab Fuego tak kala santai.
_ouh, t..tunggu! api?! Kau selingkuh di belakangku?_ -batin Gwen"Kamu selingkuh!?" tanya Gwen sedikit emosi. Terdengar tawa dengan suara bass yang diyakini milik Fuego, "Tidakk bee, aku bersungguh sungguh, lihat lah cahaya di tangan ku" tuturnya sambil menunjukan tangannya sendiri. Gwen terkejut,atau bahkan syok[?] ,ia tak tau. Fuego pasti bercanda itu hanya laser merah dari lampu, ya lampu.
"Kau ingin tau jawaban mengapa ibumu tak merestui kita?" Gwen diam tak bergeming pikiran nya kosong.
"Jawabannya ada di tangan ku,....
....dan ibu mu benar, diriku tak cocok untuk mu" sambung Fuego dengan nada yang lirih.Mustahil! bahkan Gwen baru tau bahwa kekasihnya memiliki hal seperti ini. Dan hal nya lagi
"Aku bukan manusia"
"Go!! aniyo!! aku sedang tidak ingin bercanda ya!, ayo kita pulang!, matahari sudah tenggelam, hari akan gelap" ucap Gwen mengalihkan perhatian.
"Tidak Gwen, kau saja, pulang lah pasti ibu mu menghawatirkan dirimu" tolak Fuego dengan halus. Dengab Gwen yang bersikukuh untuk membawa Fuego pulang ahh atau bahkan ia rela menyeret badan besar kekasihnya tuk pulang.
"Tidakk kau juga harus ikut pulang honeyyy, ayoooo~" suara Gwen pun mulai mendayu.
"Pergi lah"
"Go....ayo kita pulangg sudah maalamm, hiks ayo pulangg~" pecah sudah tangis Gwen malam itu. Dadanya sesak dikala seperti ini.
"Gwen pulanglah, akan ku temani kau pulang" ujar Fuego walau pun nadanya mulai bergetar
"Tidak mau go, ayo pulangg, jangan hiks jangan membuat hiks aku menyeret badan besar mu hiks~ ayo kita pulang bersama~ ke rumahh, pallii~" rengekan ah atau bahkan tangisan yang di keluarkan Gwen tidak membuat luluh seorang Fuego hari ini?
"GWEN PULANG LAH, AKU JUGA AKAN PULANG KE BERBEDA TEMPAT, KENAPA KAU TAK MENGERTI DIRIKU!?" Bentak Fuego hingga membuat Gwen terkejut.
"AKU AKAN IKUT DENGAN MU! TIDAK PEDULI IBU KU ATAU ORANG LAIN!"
Suasana pun hening sejenak, hanya ada isakan keras dari Gwen, perlahan Fuego maju, menangkup pipi Gwen, menghapus air mata yang ada di pipi nya. Di peluklah Gwen sang kekasih tercinta nya. Mengecup kepalanya dengan kasih sayang. Sama hal nya dengan Gwen, ia memeluk Fuego seakan ia akan ditinggal jauh oleh kekasihnya.
"Bagaimana kalau kita akhiri saja semua, dan melupakan ahh tidak...mengenang ini dengan mimpi yang kita anggap mimpi ter indah? Kau mau?' Fuego merasakan gelengan dari Gwen di pundaknya.
"Kau tidak mau? Baik lah biar aku yang pergi" setelah berucap seperti itu , Fuego melepas acara _mari berpelukan_ bersama sang kekasih.
Badan Fuego mulai memanas, mengeluarkan api merah, menyala menyinari tempat sekitar.
"Andwe!! Fuego! Hiks, kau..hiks TEGANYA KAU MENINGGALKAN KU SENDIRI DISINI! Fuegooo! Akhhhhh hiksss andwee!! Jangan lakukan itu! Jangan tinggal kan aku Fuegoo!" teriak Gwen histeris. Menatap kepergian sang kekasih dengan mata kepala nya sendiri..sebelum semua nya gelap suatu bisikan menghampiri nya
_"mari kita bertemu di kehidupan selanjutnya,mianhae"_
END
**********
Don't Forget
Vote and Comments😄