Part 8

160 12 3
                                    

Hai semuanya akhirnya dari sekian lama, update juga ceritanya. ^^

Rain Pov

“PAGII SEMUANYAA…” Ucapku menghampiri kedua kakakku yang sedang duduk di meja makan.

“Pagi Princess …” Ucap Kak Rai lalu mencium pipiku

“Pagi honey.. ayo duduk” Ucap kak Rey lalu mencium pipiku juga

Akupun duduk di antara kedua kakak ku, saat aku ingin mengambil roti entah mengapa aku merasa ada yang kurang, tapi apa yah? Aha aku tahu..

“Kak, Mom dan Dad kemana kok belum keluar untuk sarapan?” Tanyaku kepada kedua kakak ku

“Mom dan Dad tidak di rumah saat ini, kata Uncle Sam mereka sedang keluar karena ada urusan bisnis” Ucap kak Rey

“Oh Iya, Rey kita lupa menelphone Mom dan Dad tadi malam” ucap kak Rai

“Aku sudah coba menelphone Mom  dan Dad tadi malam tapi mereka tidak mengangkatnya, mereka mungkin sudah tidur” jawab Rey

“Owh, kalau begitu kita tunggu saja Mom dan Dad yang menelphone kak” ucapku

“iya…, kalian sudah selesai makan? Kalau sudah ayo berangkat” ucap kak Rey

“kami sudah selesai kok kak Rey” Ucap ku sambil melihat piring kosong kak Rai

Kami bertiga pun berangkat ke sekolah, dan seperti kemarin aku turun di dekat halte bus, cuman aku heran deh sama kedua kakak ku, mereka kan tahu aku terluka tapi kenapa mereka tidak meninta penjelasan ku yah? Atau mungkin mereka lupa yah, kalau memang mereka lupa aku harap mereka melupakannya untuk selamanya hahaha ^ ^.

~Skip~

Xalen Pov

Saat ini gue sedang berdiri di depan kelas si culun dan yang ternyata dia sekelas dengan gue dan Axel, kalau kalian ingin tahu kenapa gue dan kemungkinan Axel juga tidak tahu, karena kemarin gue dan Axel tidak masuk kelas saat bell istrihat selesai berbunyi kami dipanggil untuk latihan basket sama pelatih kami itu karena beberapa minggu lagi akan ada perlombaan.

“Si Culun mana sih” guman gue
“Xalen ngapain lo berdiri di situ? Lo nggak mau masuk?” Ucap Axel yang ingin masuk ke kelas.

“Lo deluan aja deh Xel, Gue lagi nunggu mangsa gue” ucap gue sambil terkekeh.

“Mangsa? Emang mangsa lo siapa? Tanya Axel sambil mengerutkan alisnya.

“Ada deh, kalau lo mau tahu lo temanin gue aja dulu di sini, gue akan nunjukin siapa mangsa gue nanti” ucap gue sambil merangkul Axel tapi rangkulan itu tidak lama karena Axel langsung melepaskan rangkulan gue.

Tidak lama setelah kami berbincang gue akhirnya melihat si culun di koridor kelas, gue pun langsung mengeluarkan kecoa mati yang gue dapat di gudang sekolah kemarin lalu menaruhnya di kantong celana gue.

“Nah.., Xel itu dia tuh mangsa baru gue” ucap gue sambil menunjuk si culun

Axel Pov
“Nah.., Xel itu dia tuh mangsa baru gue” ucap Xalen sambil menunjuk seorang nerd

Gue pun melihat seseorang yang ditunjuk oleh Xalen dan what.. oh no, itukan Rain sepupu tercinta gue.

“Len lo serius jadiin dia mangsa lo?” ucap gue

“Duarius Xel, gue dari kemarin udah kepengen banget bales perbuatan tuh anak, jadi mending lo diam aja deh dan nikmati tontonan yang akan gue buat, oke” Ucap Xalen sambil menepuk pundak gue, lalu bergegas pergi menghampiri Rain.

Dari sini gue bisa melihat Xalen mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya. Ternyata sesuatu yang gue sebut sebagai benda adalah kecoa mati, tanpa babibu gue pun langsung berlari dan berharap agar Xalen tidak membuang kecoa itu pada Rain.

“XALEN! BERHENTI..!!” teriak gue







Jangan lupa kasih 🌟 dan komen yah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YES! I AM (NOT) NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang