Part 2

1.3K 64 1
                                    

Sebelum turun dari mobil kak Rey dan kak Rai mencium keningku terlebih dahulu dan aku pun membalasnya dengan mencium pipi ke dua kakakku itu. Setelah turun kak Rey dan kak Rai langsung tancap gas dan melanjutkan perjalanannya ke sekolah.

Setelahberjalan sekitar enam meter akhirnya aku pun sampi di depan gerbang sekolahku.Di paling atas gerbang itu tertulis dengan sangat jelas SCHOOL INTERNATIONAL GOLDENBLOOM.

~~

"Owh jadi ini sekolah baruku, dari luar sih sudah ketahuan kalau sekolah ini sekolah elit dan satu yang pasti di dalam sekolah ini hanya ada anak – anak manja yang selalu mengandalkan kekuasaan orang tua mereka" batinku

Author pov

Saat memasuki sekolah ini banyak orang yang memandangi Rain dengan tatapan yang dingin dan jijik seakan – akan Rain adalah kotoran yang harus dihilangkan.

" hey, lihat deh ada anak baru tuh, dilihat dari penampilannya pasti dia anak beasiswa deh?" ucap salah satu siswi yang make up-nya seperti tante – tante.

"iya betul, dia pasti anak kampung? Ih lihat aja penampilan. Kita harus memberi tahu Catherin bahwa ada mangsa baru yang harus dimusnahkan! Ayo kita pergi!" ucap siswi yang berada di samping siswi tadi, lalu menarik temannya untuk pergi.

Tapi Rain sama sekali tidak peduli dengan tatapan dan ucapan manghina dari siswa dan siswi yang berada di koridor. Menurutnya perkataan siswa – siswi itu tidak lah penting. Rain pun melanjutkan jalannya dan mencari ruangan kepala sekolah.

Saat Rain berjalan handphone nya bergetar pertanda kalau ada pesan yang masuk, Rain pun membuka pesan dan membacanya karena keasyikan membaca pesan entah dari siapa, Rain pun tidak memperhatikan kalau ada seseorang yang ia tabrak.

BRUKK

"AAWW!!!!!" teriak Rain saat bokongnya yang indah itu mencium lantai

"kalau jalan itu liat kedapan bukannya handphone terus yang dilihat" tegur seseorang dengan suara yang berat dan dingin

"apaan sih, bukannya nolongin malah dilihatin aja?!" guman Rain tapi masih bisa di dengar oleh orang yang ada didepannya saat ini.

" emang siapa juga yang pengen nolongin elo. Elo itu bukan orang yang penting sampai harus gue tolongin!" ucap cowok itu. Yap dia adalah seorang cowok

Karena cowok itu sama sekali tidak berniat untuk membantu Rain akhirnya Rain memutuskan untuk berdiri dan mendongak agar dia dapat melihat orang yang sudah ia tabrak tadi

"dasar cowok songong, dia sangat aragont dan dingin, sama sekali tidak punya perasaan" batin rain

" menikmati pemandangan huh? Gue tahu gue ganteng tapi ngak usah lihat sampai segitunya" ucap cowok itu

"HAH? Ganteng? Ganteng dari mana coba, lo itu bisa dibilang ganteng jika dilahat dari sedotan diatas menara Eiffel!" jawab Rain

" gue akui dia emang ganteng, dengan mata elang yang berwana gray, alis yang tertata rapi, hidung yang mancung, rahan yang kokoh, dan bibir yang tipis. Tapi maaf saja gue ngak akan pernah bilang sama lo, karena lo sangat aragont dan terlalu percaya diri" batin Rain

"minggir gue mau lewat, dan jangan bicara sama gue lagi! Ucap Rain saat sadar kalau dia harus keruangan kepala sekolah.

"oke, gue akan minggir, tapi sebelum itu lo harus minta maaf dulu karena lo sudah nabrak gue" jawab cowok itu

" Apa lo bilang? Gue harus minta maaf? Nggak akan pernah, gue ngak akan pernah minta maaf sama orang yang seperti lo, jadi lo lebih baik minggir! Ucap Rain dengan wajah yang datar.

YES! I AM (NOT) NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang