Sinar mentari hangat menemani Taehyung yang memandang jauh saudara kembarnya. Sudah menjadi rutinitas pagi Taehyung untuk mengantar Jimin yang berangkat kesekolah. Meskipun ia hanya mengantar sampai depan pintu rumah.
Ada perasaan mengganjal yang selalu berusaha ia hilangkan setiap kali melihat Jimin mengendarai motornya menuju sekolah.
"Taehyungie, ayo masuk! Sebentar lagi gurumu datang."
Panggilan ibunya dari ambang pintu mengalihkan perhatian Taehyung.
Taehyung menghela napasnya sebentar lalu menurut ikut masuk kedalam rumah bersama ibunya.
"Eomma."
Shin Yumi menatap putra bungsunya yang sudah duduk disofa bersama buku-buku yang berjejer rapi diatas meja.
"Ada apa Taehyungie? Kau butuh sesuatu?"
Taehyung diam sebentar. Ia ragu mengatakan apa keinginannya. Namun dia memantapkan hatinya untuk berterus terang pada ibunya.
"Aku tidak ingin homeschooling lagi."
Yumi menaikkan alisnya sebentar karena tidak mengerti maksud putranya.
"Oh... baiklah eomma telfon gurumu dulu ya."
Taehyung menatap ibunya tidak percaya. Semudah itukah?
"Eomma serius? Tidak apa-apa?"
Ada secercah harapan yang muncul dari mata Taehyung.
Yumi mengangguk mantap. "Kau bisa homeschooling besok. Kalau hari ini tidak ingin tidak apa-apa."
Senyum harapan dibibir Taehyung luntur. Bukan itu yang dia inginkan!
"Eomma aku ingin berhenti homeschooling! Aku ingin sekolah seperti Jimin!"
Yumi kembali menatap putranya yang sekarang juga menatapnya dengan tatapan penuh harap. Yumi menghampiri putranya dan duduk disampingnya.
"Kau tahu keadaanmu Tae. Kau dan Jimin memang kembar, tapi kalian berbeda. Kau tidak bisa mengikuti Jimin kali ini."
"Tapi eomma...."
"Sstt... Mengertilah, ini demi kebaikanmu."
Suara lembut Yumi membuat Taehyung tidak bisa melawan lagi. Ia menunduk sedih merutuki keadaannya yang menyedihkan.
Yumi mengelus surai coklat terang milik Taehyung. Berharap dapat menyalurkan lebih banyak kekuatan untuk putranya.
"Bersabarlah Tae. Kau bisa sekolah seperti Jimin saat pendonor itu sudah ada."
Taehyung semakin menunduk. Tanpa ia sadari air matanya sudah menetes.
"Aku sudah menunggu 18 tahun eomma. Berapa lama lagi aku harus menunggu sampai pendonor jantung itu ada?"
Yumi memeluk putranya. Hatinya teriris mendengar penuturan putus asa putranya yang selalu menampilkan senyum ceria didepan semua orang.
Taehyungnya sedang berada dititik terendah.
⭐✨⭐
"Aku pulang!"
Jimin berdiri diam diambang pintu. Ia heran kenapa rumahnya terasa sepi. Ia mencari ibunya di dapur. Benar saja Yumi sedang membuat sesuatu di dapur.
"Eomma, kenapa sepi sekali? Dimana Taehyung?"
Yumi mengalihkan perhatiannya dari bubur yang ia masak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brightest Star (Vmin Brothership) ✔️
Fanfiction"Aku akan menjadi bintang yang paling bersinar jika itu yang hyung inginkan.... Meskipun aku harus mati lebih cepat." ________________ [VMIN FANFICTION] Start :10/5/2019 Finish :9/6/2019