Sekutu

2.4K 250 5
                                    

Yang satu apik bertenun sastra
Wajah datar dan lidah sarkastis
Tampak mendukung dengan tubuh tipisnya.
Tulus. Terlebih kala ia tertawa.
Kau tahu?
Karabish kami memanggilnya.

Yang satu mahir menyelam bersama busana
Untai frasanya demikian dewasa
Lain laras dari humornya yang gemerincing
Tenang. Terlebih di tiap senyumnya.
Kau tahu?
Umiama kami memanggilnya.

Yang satu pandai melempar logika
Kokoh membatu kecuali ia pening
Tulisan tangan mirip puing,
Jauh dari wajah yang konon katanya rupawan.
Gila. Terlebih jalur rambut abstraknya.
Kau tau?
Masmono kami memanggilnya.

Yang satu gemar berandai-andai
Lamban berpikir sebab tenggelam fantasi
Sejalan dengan lelapnya yang seakan abadi
Unik. Terlebih lekuk lesung di pipinya.
Kau tahu?
Mbaqatrun mereka memanggilku.

Jangan temui kami
Sebab malammu 'kan berisi tawa
Sementara pagimu 'kan berlukis sua
Tak cukup beribu canda mewakili,
kecuali satu tanda: 

Terima kasih, Sekutu.

Sampai jumpa di masa depan.
Dengan keluarga dan kesuksesan bersama.

-

puan
05.01.18

Dari PuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang