Mr.ceo posessive (On Going)

08 sebuah pelukan

Raka yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan keadaan lebih segar meneliti dan mengedar panfang ke segala sudut kamar yang semalam ia tempat.

Kamar ini tidak terlalu kecil atau pun besar.hanya sebuah ruang sederhana.

Matanya menatap aneh kamar yang semalaman ia tempati adalah kamar seorang gadis namun tidak terlihat bahwa seorang gadis lah yang menempatinya

Warna kamar biru laut di selingi putih.tidak banyak perabot.hanya single sofa dan sabuah pemari cukup besar.dan tidak ada figura atau sejenisnya yang menggambarkan si pemilik kamar adalah seorang gadis

Lalu apa dia tomboy?

Tentu saja tidak.mengingat penampilan wanita yang menolongnya semalam,pagi ini terkesan feminim meski memakai celana jeans dan kaos oblong

Matanya beralih pada sebuah bunga yang di taruh dalam vas berisi air

lavender?

Bunga ungu itu tampak cantik dan mengeluarkan aroma menenangkan

Tersadar sudah terlalu lama dia termenung akhirnya pria itu keluar dari kamar yang ia tempati

◼◼◼◼◼◼

Raka melirik gisel yang sedang menyantap makananya.sentah mengapa mata itu tidak ingin berpaling memandang gadis di hadapannya ini

Tangannya hanya mengaduk makanan di hadapannya tanpa berniat menyupakan ke dalam mulutnya

Melihat cara makan gisel lebih !enarik dari makanan di hadapannya

Lapar nya masih bisa ia tahan.toh makanan itu tidak akan lari kemana.namun melihat gadis itu secara dekat membuat jantungnya kian berdetak lebih cepat dan itu seperti menggelitik tanpa sadar membuat sudut bibirnya terangkat

Gisel mengangkat kepalanya saat sarapannya selesai.matanya menatap penuh selidik saat mendapati pria di hadapannya menatapnya dengan intens

Memangnya ada yang lucu?kenapa dia tersenyum?

"Jangan melihatku seperti itu,kau terlihat seperti pria idiot.sangat tidak cocok dengan wajah tampan mu"sindirnya.dai tidak suka di tatap seperti itu.itu membuatnya risi seperti buronan atau seseorang yang sedang di datangi rentenir

Mana mungkin

Secara dia baru tinggal di sini

Raka tersadar kemuadian memalingkan wajahnya sejenak.menormalkan ekspresinya kembali kemudian menatap wanita di hadapannya itu

Ada rasa senang kala gadis itu mengakuinya tampan.itu berarti gisel mulai menyukainya?

Raka berdehem dengan kikuk setelah ketahuan memperhatikan gadis di hadapannya ini"boleh aku tau siapa nama mu?"suaranya di buat sesantai mungkin.jangan sampai kegugupannya terlihat.bisa turun harga dirinya

Sengaja mengalihkan pembicaraan agar tidak semakin malu.sudah mencuri pandang,ketahuan lagi!kan apes!

Gisel memutar bola matanya"mengalihkan topik he?"dia tersenyum mengejek melihat kegugupan di wajah pria itu.entah mengapa dia ingin sekali saja mengejek pria tampan di hadapannya ini

Raka sudah menormalkan ekspresinya.dengan tenang dia membalas"aku bukan ingin mengalihkan topik,tapi aku kesusahan memanggil mu"

Gisel memicingkan matanya menatap manik mata pria di hadapannya.terlihat jelas bahwa raka memang sedang mengalihkan pembicaraan karena malu ketahuan olehnya.tentu saja dia mudah menebaknya ketika melihat wajah merah pria itu

Namun benar juga apa yang di katakan raka,mereka tidak mengenal satu sama lain.jadi akan sulit untuk memanggil

"Nama ku gisel.hanya itu"balasnya santai

Raka tersenyum tipis mendengar ucapan gadis itu.hatinya merasa snagat senag karna mengetahui nama gadis yang kian menarik perhatiannya padahla gadis itu selalu bersikap acuh padanya.namun entah daya tarik apa hingga membuat seorang raka tertarik dengan gadis itu

"Aku raka hermawan"ucapnya dengan suara maskulin.dia ingin wanita di sukainya ini juga balik menyukainya.dia tidak ingin cinta bertepuk sebelah tangan karna pada akhirnya akan berakhir dengan perpisahan.dan raka tidak mau berpisah dengan apa yang sudah ia miliki.terlebih gadis ini

Wanita pertama yang mendebarkan jantungnya dengan rasa bahagia.dia

"Lalu apa yang di katakan wanita bernama bella yang menelfon ku tadi?dia bertanya dnegana cuh.lagi pula dia hanya mengulur waktua gar lebih lama menghabis kan waktu dengan wanita di hadapannya ini

Gisel menaikkan sebelah alisnya.bukan kah tadi dia yang menolak untuk menjawab?namun gisel tetap menjawab

"Dia bertanya keberadaan mu"

"Lalu?"

"Aku jawab seadanya.kau sedang berada di kamar ku dan tidur di ranjang ku"balasnya santai.gisel menghela napas melihat raka yang beratnya dengan acuh namun kini wajah itu berseri

Ada apa dengan pria ini?

tentu saja raka sangat senang atas jawaban gisel,tanpa wanita itu sadari dia telah menyelamatkan hidup raka dari jeratan medusa sialan itu

"Dan ada seorang wanita lagi yang mebelfon mu setelah kau masuk ke kamar mandi"

Raka menatap wanita itu.menunggu lanjutan ucapannya

"Aku rasa wanita paruh baya"sambungnya dengan ragu

Raka berpikir dan menerka siapa wanita paruh baya yang menelfonnya pagi pagi.seingatnya wanita paruh baya yang memiliki no ponselnya hanya satu orang

Matanya membukat sepenuhnya saat menyadari sang mommy lah yang berani mengganggunya seperti ini di pagi hari

Dia beralih menatap gisel.menati ucapn gadis itu,dia sungguh khawatir jika gisel mengatakan sesuatu yang menyulut emosi ibu nya

"Apa yang di katakannya?"terdengar nada khawatir di sana

"Sama seperti wanita pertama.menanyakan  keberadaan mu"

"Lalu?"raka bertanya dengan tidak sabaran

"Ku jawab seadanya.kau sedang berada di kamar mandi"raka bernapas lega.setidaknya wanita ini berkata jujur dan sang mommy tidak akan berpikir macam macam

Namun ucapan gadis itu selanjutnya membuat raka melototkan matanya hendak keluar

"Dia bertanya siapa aku dan ku jawab aku adalah orang yang baru saja keluar dari kamar mandi"sambungnya santai

Namun sedetik kemudian senyum bahagia terbit di bibir raka saat menyadari bagaimana respon orang yang mendengar ucapan gadis ini

Dengan begini berarti sang mommy tidak akan memaksanya lagi untuk menikahi si medusa bella,dan wanita itu pasti berpikir bahwa dia benar benar memiliki kekasih

Tanpa gisel sadari dia telah menyelamatkan hidup raka

Karna bahagia,raka langsung memeluk tubuh gisel dan menggumam kan terima kasih yang tidak di mengerti gadis itu ditujukan untuk apa

Ia hendak memukul kepala pria aneh yang beraninya memeluknya sembarangan.namun ketika mendengar suara bahagia raka,dia menelan semua sumpah serapahnya yang hendak keluar

Dia menyadari bahwa pria ini sedang menyalurkan rasa senangnya