03 - At Gwanghwamun

1.1K 161 37
                                    

nita : iya ini cerita re-publish. hayuk di baca, vote, dan komen ulang ya. pokoknya kalau vommentnya banyak, aku bakal rajin update. hehe. thank you

baing~

-o-


~~ One day you may ask me: What is more important to you, me or your life? I will say: my life... You will walk away from me without knowing that you are my life! ~~

Suatu hari mungkin kamu akan bertanya padaku: "Apa yang paling penting, aku atau hidupmu?" Aku akan menjawab: " Hidupku". Saat kamu pergi meninggalkanku tanpa mengetahui bahwa hidupku adalah kamu

.

.

.

-o-

"Jimin, done!" ucap Jungkook dari ruang kendali studio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jimin, done!" ucap Jungkook dari ruang kendali studio.

"okay!" Jimin melepas headset-nya dan keluar menghampiri produsernya.

Jungkook mengecek sekali lagi hasil rekaman Jimin dengan seorang engineer yang duduk disebelahnya dan mengangguk.

"gimana? apa perlu kuulang?" tanya Jimin yang kini duduk di sofa yang ada di belakang kursi Jungkook.

"you did a good job! cukup untuk sekarang" jawab Jungkook. Ia membalikkan badanny dan menatap Jimin, "bukannya kamu harus siap-siap buat special interview ?".

"ya, tapi aku tak semangat~" ucap Jimin usai meneguk air mineralnya.

"kenapa? jangan bilang gara-gara wartawannya laki-laki?" tebak Jungkook.

"wartawannya perempuan, tapi tak seimut Dahyun" jawab Jimin sambil tersenyum penuh arti.

Jungkook berdecak mendengar jawaban Jimin.

"bayangkan~ kita sukses menggelar tour amerika selama enam bulan, lalu sudah setahun ini kita mempersiapkan album ini di amerika, bahkan kita baru pulang ke korea seminggu yang lalu. tapi kenapa Glam tak tertarik menginterview kita, huh?" tanya Jimin. "sepertinya standar majalah entertainment Glam sudah berubah, ya kan?"

Jungkook mengangkat bahunya. Ia kembali menekuni komputer di depannya.

"atau mungkin seseorang membuat majalah Glam tak berani menginterviewku?" terka Jimin sambil menatap punggung Jungkook.

"pergilah, aku harus kerja" jawab Jungkook tanpa menoleh.

Jimin menepuk punggung engineer di samping Jungkook, "Dongwo, ini sudah jam makan siang. istirahatlah".

"eh?" Dongwo menatap Jimin dan Jungkook bergantian.

Jungkook melihat jam tangannya, "ah, iya. pergilah. nanti kita kerjakan lagi, Dongwo".

Dongwo keluar dengan senang hati.

"ayo makan siang bersama sebelum interviewku dimulai, aku yang traktir. kamu tak bisa berpikir kalau lagi lapar kan?" ajak Jimin.

Storia [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang